Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Susah Buang Air Kecil Seharian
Jarang buang air kecil, waspada hidronefrosis. Jangan disepelekan, lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah ngalamin ingin buang air kecil, tapi yang keluar hanya sedikit, bahkan tidak keluar sama sekali? Nah, perlu diwaspadai dan lebih berhati-hati, ya Mama.
Susah buang air kecil atau BAK dapat terjadi sewaktu-waktu. Buang air kecil merupakan salah satu penanda yang mudah untuk melihat apakah ginjal berfungsi dengan baik.
“Secara normal, setiap orang akan memproduksi kencing dalam jumlah setengah hingga satu cc per kilogram berat badan per jam. Jadi, kalau tidak sama sekali produksi kencing dalam satu hari, ini berarti ada masalah,” tutur dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD atau kerap disapa dr. Ningz, seorang spesialis penyakit dalam yang disampaikan melalui unggahan Instagramnya @drningz.
Berikut Popmama.com telah merangkum gejala, penyebab, dan cara mengatasi susah buang air kecil seharian. Yuk, simak sampai akhir!
1. Apa itu Hidronefrosis?
Hidronefrosis adalah kondisi yang menyebabkan seseorang kesulitan buang air kecil yang disebabkan oleh pembengkakan ginjal. Hal tersebut membuat urine gagal mengalir dengan baik dari ginjal ke kandung kemih.
Umumnya, pembengkakan pada ginjal terjadi pada satu ginjal, walau tidak menutup kemungkinan terjadi pada keduanya.
2. Gejala susah buang air kecil
Gejala utama susah buang air kecil adalah kesulitan untuk memulai dan mempertahankan aliran urin saat sedang buang air kecil. Seiring berjalannya waktu, susah buang air kecil dapat berkembang menjadi retensi urin.
Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan pada kantung kemih dan merupakan keadaan darurat medis. Berikut adalah gejala umum yang sering terjadi saat seseorang mengalami susah buang air kecil, seperti demam, gemetar secara terus menerus, muntah, panas dingin, nyeri punggung bawah, hingga ketidakmampuan untuk buang air kecil sama sekali.
3. Penyebab susah buang air kecil
Pertama, penyebab susah buang air kecil seringkali dikarenakan akibat dehidrasi. Dehidrasi adalah kekurangan atau keluarnya banyak cairan tubuh. Jika urine berwarna kuning atau oranye gelap, ada kemungkinan kamu mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
“Jadi, adanya kekurangan cairan di dalam pembuluh darah itu otomatis tidak ada darah atau tidak ada cairan yang disaring di ginjal. Jadinya, kencing juga tidak akan terbentuk makanya dehidrasi menjadi salah satu penyebab,” tutur dr. Ningz.
Kedua, terjadinya sumbatan pada saluran kencing. Sumbatan ini harus diatasi supaya kencing dapat keluar lagi. Jadi, Harus bedakan, apakah ini memang nggak bisa produksi kencing atau produksi kencingnya ada tapi salurannya yang tersumbat.
“Yang kedua adalah namanya sumbatan. Jadi kencingnya itu sebetulnya ada, tapi karena ada sumbatan aliran dari kencing keluar, maka seolah-olah orang itu nggak kencing. Sumbatan ini juga harus dicari. Sumbatannya ada di ginjal kah atau ada di ureter, di saluran kencing, atau malah di kandung kemih,” sambungnya.
Ketiga, kerusakan pada ginjal yang terjadi karena keracunan akibat obat-obatan yang mengandung etilen glikol, sehingga merusak sel-sel di dalam ginjal dalam waktu cepat. Hal ini berakhir ginjal tidak dapat memproduksi kencing.
“Kemungkinan yang ketiga adalah kerusakan di ginjalnya. Jadi, betul-betul dia tidak bisa memproduksi kencing karena pabrik penyaring, yaitu ginjal sel-selnya rusak. Ini biasanya terjadi pada kondisi-kondisi akut, misalnya kondisi infeksi berat atau yang bisa kita sebut sepsis atau keracunan obat, misalnya seperti yang kemarin habis rame ya di anak-anak, itu gagal ginjal akut,” sambungnya.
4. Cara mengatasi susah buang air kecil
Untuk penanganan sendiri di rumah, kamu bisa meredakan gejala susah buat air kecil yang tergolong kecil dan belum mengganggu aktivitasmu. Beberapa cara yang dapat kamu lakukan adalah meletakkan kompres hangat di perut bagian bawah untuk membuat otot lebih rileks, sehingga saluran urine dapat bekerja dengan lancar.
Kedua, mengurangi konsumsi minuman yang bersifat diuretik, seperti kopi, minuman ringan, dan minuman beralkohol, terutama sebelum tidur. Langkah ini dapat mengurangi masalah susah buang air kecil di tengah malam hari.
Ketiga, melakukan latihan otot dasar panggul dan otot saluran kemih, seperti senam kegel untuk meningkatkan kemampuan mengontrol keluarnya urine. Keempat, makan lebih banyak serat untuk mencegah sembelit.
Kelima, jangan merokok atau mulai perlahan berhenti dari merokok. Terakhir, minum air putih lebih banyak.
Walaupun beberapa cara di atas terkesan mudah, sebaiknya kamu segera periksa ke dokter apabila susah buang air kecil. Terlebih lagi, disertai rasa sakit, atau lebih parah lagi hingga demam.
Mulai perhatikan kondisi dalam satu rumah atau saudara dekatmu yang tidak bisa memproduksi kencing sama sekali. Maka dari itu, segeralah ke dokter dan cari tahu penyebabnya.
Baca juga:
- 5 Bahaya Jika Terlalu Sering Menahan Buang Air Kecil
- 5 Cara Mengatasi Nyeri saat Buang Air Kecil setelah Operasi Caesar
- Normalkah Sering Buang Air Kecil saat Hamil Tua?