Mengenal Depresi Melankolis serta 18 Gejala yang Perlu Diwaspadai!
Sering merasa sedih yang berlebihan? Hati-hati, sebab ini salah satu gejala depresi melankolis!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melankolia atau depresi melankolis adalah salah satu jenis gangguan depresi mayor yang memiliki gejala cukup parah. Depresi melankolis membuat penderitanya merasa sedih dan tak berdaya, serta kehilangan minat pada hampir semua aktivitas yang dilakukan. Bahkan, termasuk yang dulunya disukai.
Meskipun sudah banyak ahli yang berpendapat bahwa depresi melankolis lebih sulit diatas daripada jenis depresi lainnya, tak perlu khawatir karena penderita dapat menjalani pengobatan dan perawatan yang diberikan.
Untuk kamu yang merasa sering mengalami gejala ini, maka harus lebih hati-hati dan waspada,ya!
Berikut simak ulasan Popmama.com untuk mengenal depresi melankolis lebih dalam serta 18 gejalanya.
1. Mengenal depresi melankolis secara mendalam
Dilansir dari Healthline, depresi melankolis dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penderita, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial. Umumnya, penderita depresi melankolis memiliki gejala yang lebih parah jika dibandingkan dengan jenis depresi lainnya.
Meskipun sulit disembuhkan, tetapi ada pengobatan dan perawatan untuk mengurangi depresi melankolis. Biasanya, depresi melankolis diakibatkan adanya perubahan di dalam otak dan sistem hormon.
Hal ini membentuk hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal, sehingga tidak bisa bekerja dengan baik untuk mengatur stres dan nafsu makan.
2. Gejala depresi melankolis
Menurut WebMd, terdapat dua gejala depresi melankolis yang sering muncul, seperti tidak mampu menikmati segala aktivitas yang dilakukan dan tidak bisa memberikan respon terhadap kebahagiaan secara positif.
Berikut ini adalah beberapa gejala penderita depresi melankolis, antara lain:
- Merasakan kesedihan secara berlebihan yang berlangsung dalam waktu yang lama
- Kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulunya disukai oleh penderita
- Merasa tidak berenergi atau merasa lelah
- Merasa cemas dan mudah marah
- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Mengalami gangguan tidur, mulai dari tidur terlalu lama atau terlalu singkat
- Mengalami perubahan gerakan tubuh, seperti tiba-tiba menggerakkan kaki ketika duduk
- Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, menentukan pilihan, dan mengingat sesuatu
- Memiliki pikiran atau membicarakan tentang kematian, bahkan bunuh diri
- Melakukan percobaan bunuh diri
- Tidak bisa atau sulit memberikan respon terhadap berita atau peristiwa yang menyenangkan
- Mengalami penurunan berat badan secara signifikan
- Selalu merasa bersalah secara berlebihan
- Mengalami gejala yang lebih parah di pagi hari
- Merasa hampa atau tidak responsif
- Mengalami perubahan ketika berbicara, atau berbicara lebih pelan atau sering berhenti
- Tubuh terlihat lebih membungkuk
- Memiliki kecenderungan untuk menyentuh wajah atau tubuh lebih sering
3. Penanganan depresi melankolis
Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa penanganan depresi melankolis yang perlu diimbangi dengan pola hidup sehat, seperti:
- Melakukan psikoterapi
- Olahraga secara teratur dan konsisten
- Mendapatkan tidur yang berkualitas. Setidaknya selama 7 jam setiap malam
- Mengonsumsi makanan yang bernutrisi
- Menghindari minuman beralkohol
- Mengonsumsi obat antimania atau mood stabilizer
- Mengonsumsi obat antipsikotik
- Melakukan terapi transcranial magnetic stimulation (TMS) untuk merangsang saraf di dalam otak
- Melakukan terapi vagus nerve stimulation guna merangsang saraf vagus yang kemudian menuju ke otak
- Menggunakan semprotan hidung esketamin yang berguna untuk mengatasi gejala depresi yang parah
4. Kapan perlu ke dokter?
Dilansir dari Medical News Today, penderita perlu segera mencari bantuan medis ketika gejala di atas muncul dan berlangsung dalam waktu lama.
Jika kamu memiliki teman atau keluarga yang mencoba untuk melakukan bunuh diri secara terus menerus atau mengalami stres berat, maka perlu diimbau untuk segera mencari bantuan medis guna mendapatkan pertolongan segera.
Meskipun gejala depresi melankolis lebih parah jika dibandingkan dengan depresi lainnya, pengobatan dan perawatan yang tepat bisa membantu penderita untuk merasa lebih baik. Jadi, jangan putus asa, ya!
Oleh karena itu, penting untuk mengenal depresi melankolis yang belakangan ini terus menjadi topik pembicaraan saat seseorang mengalami stres dan sedih secara berlebihan.
Untuk kamu penderita depresi melankolis, tetap semangat untuk menjalani hari-harimu, ya! Tenang saja, karena depresi melankolis dapat ditangani, kok!
Baca juga:
- Waspadai, 5 Gejala Depresi pada Remaja
- Ciri dan Penyebab Anak Terkena Depresi, Bisa Terjadi karena Orangtua
- Depresi pada Remaja: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahannya