TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Peringati Hari Perempuan Sedunia dengan Melawan Stigma Menstruasi

Film pendek dan pameran karya yang terinspirasi dari remaja putri bagian Indonesia Timur

Dok. Softex

Sambut Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2023, Softex bersama UNICEF Indonesia meluncurkan film pendek yang berjudul Ana & The Red Wings, sebagai upaya mematahkan stigma seputar pengalaman menstruasi. 

Kampanye yang diadakan secara langsung oleh Softex dan UNICEF Indonesia guna mewujudkan kesadaran publik terhadap pentingnya akses kesehatan, serta kebersihan menstruasi di Indonesia bagian Timur.

Film pendek Ana & The Red Wings, diangkat dari kisah nyata yang terinspirasi dari pengalaman menstruasi pertama para remaja putri di Indonesia Timur akibat keterbatasan yang ada. Melalui film pendek ini, harapannya dapat menjadi aspirasi bagi para remaja putri Indonesia, khususnya momen menstruasi pertama karena bukanlah suatu hal yang tabu. 

Short movienya sangat touch me dan menurut aku film ini sangat baik dan sangat edukatif karena ini nggak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan menstruasi, tapi juga mengedukasi masyarakat bahwa menstruasi bukankah suatu hal yang tabu  jika dibicarakan dalam konteks yang tepat.” tutur Shanna Shannon, Singer sekaligus Founder of Yayasan Shanna Shannon Indonesia Banget, saat konferensi pers di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).

Khusus untuk pameran karya Ana & The Red Wings bisa dilihat secara langsung mulai dari tanggal 10 hingga 12 Maret 2023 di Gedung Sarinah, Ground Floor Atrium, Jakarta Pusat. 

Untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia dengan melawan stigma menstruasi, yuk bersama dukung kampanye sosial Softex dengan UNICEF Indonesia. Salah satu caranya dengan datang ke pameran karya Ana & The Red Wings. Berikut ini, Popmama.com telah merangkum informasi lainnya. Terus disimak ya!

1. Latar belakang film pendek Ana & The Red Wings

Dok. Softex

Film pendek Ana & The Red Wings merupakan aspirasi, khususnya untuk para remaja putri Indonesia untuk menerima momen menstruasi pertama dengan lebih siap dan percaya diri. Faktanya, film pendek ini diangkat dari kisah nyata saat ada 1 dari 7 remaja putri tidak masuk sekolah saat mereka sedang mengalami menstruasi. 

Akibatnya, sejak 2019, Softex selalu mengedepankan remaja putri dari segala keterbatasan yang ada di Indonesia Timur. Tujuannya adalah untuk membantu konsumen-konsumen remaja putri di Indonesia Timur supaya mendapatkan edukasi dan fasilitas kebersihan, bisa tetap bersekolah tanpa hambatan, dan terus mengejar cita-cita. 

“Fakta, 1 dari 7 remaja putri tidak masuk sekolah saat mereka sedang mengalami menstruasi. Ini berdampak terhadap perkembangan pendidikannya. Banyak dari mereka yang harus ketinggalan kelas, lalu putus sekolah,” tutur Ekayani Go, Head of Marketing Feminine and Family Care Kimberly-Clark Softex.

2. Dua seniman lokal yang memiliki suara tentang perempuan

Dok. Softex

Ika Vantiani dan Rachel Ajeng merupakan seniman yang ikut berkontribusi dalam pameran karya Ana & The Red Wings. Kedua seniman ini memiliki kesamaan value dengan Softex, yaitu suka mendukung sumber daya perempuan. Simbolisasi Red Wings ditekankan oleh Softex yang melambangkan suatu tanda pendewasaan. 

“Simbol Red Wings yang kita angkat dalam kampanye ini merupakan simbolisasi dari seorang perempuan yang menjadi dewasa pada saat menstruasi pertama,” tutur Ekayani Go. 

3. Dampak dari pengembangan Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM)

Dok. Softex

Softex melalui Kimberly-Clark Foundation memberikan bantuan sebesar 15 miliar rupiah kepada UNICEF Indonesia dalam program penyediaan akses fasilitas air bersih, sanitasi, dan kebersihan yang mempertimbangkan aspek kesetaraan gender. Selain itu dampak lainnya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup remaja putri di Indonesia melalui promosi dan edukasi tentang kesehatan dan kebersihan menstruasi. 

Dengan kerja sama hingga 2024 ini, Softex mendukung UNICEF untuk membantu 10.000 remaja putri di Indonesia Timur mengelola menstruasi mereka dengan aman dan higienis, serta membantu 80.000 orang, terutama remaja putri di Indonesia Timur untuk hidup dalam lingkungan yang bersih dan higienis.

Impactnya adalah 44 ribu remaja putri yang terbantu dengan program dari UNICEF Indonesia. Kemudian, mengajukan kembali support ini dari 2020 sampai 2024. Dengan sumbangan dari Kimberly Clark Foundation sebanyak 15 miliar untuk mensupport kegiatan menstrual hygiene di Indonesia Timur,” tutur Ekayani Go. 

4. Oky sebagai aplikasi pelacak menstruasi untuk remaja perempuan

Dok. Softex

Oky adalah aplikasi pelacak menstruasi pertama di dunia untuk remaja perempuan dan dibuat oleh remaja perempuan. Oky memberikan informasi menstruasi yang menyenangkan, kreatif, dan positif, secara langsung ke remaja perempuan melalui tool yang dipakai sehari-hari melalui ponsel.

Hadirnya Oky ini diharapkan membuat remaja perempuan lebih tenang dan pede dengan melacak kapan menstruasi mereka, serta memberikan informasi yang harus remaja perempuan ketahui.

Saat ini pengguna aplikasi Oky sudah mencapai 180 ribuan pengguna.

“Oky Indonesia adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk track kapan menstruasi berikutnya. Aplikasi Oky cara paling mudah menjangkau banyak remaja putri dengan informasi menstruasi. Aplikasi ini user friendly dan dapat dijangkau sampai pelosok, tidak menggunakan jaringan internet,” tutur Muhammad Zainal, WASH Specialist UNICEF Indonesia.

5. Menstruasi pertama bukanlah hal yang tabu

Popmama/Silvi

Dalam statement yang dikemukakan secara langsung oleh Shanna Shannon, di dalam tubuh yang sehat akan ada jiwa yang sehat juga.

Pesan dari Shanna untuk remaja putri di Indonesia, nikmatilah setiap fase yang ada di dalam hidup. Menstruasi bukanlah suatu hal yang tabu, menakutkan, atau membahayakan, tetapi menstruasi adalah salah satu fase yang harus dinikmati.

“Aku percaya dengan satu statement, di dalam tubuh yg sehat, ada jiwa yang sehat juga. Jadi kalau kita menjaga kebersihan tubuh kita dan kesehatan kita, pasti jiwa kita juga akan sehat. Jadi pesan aku untuk remaja putri di Indonesia, nikmati setiap fase di dalam hidup kita. Menstruasi bukanlah suatu hal yang tabu, bukan suatu hal yang menakutkan, bukan suatu hal yang membahayakan juga, tetapi menstruasi adalah salah satu fase yang harus kita nikmati dan suatu fase yang istimewa. Kita harus bangga,” tutur Shanna Shannon.

Konferensi pers ini ditutup dengan slogan dari Muhammad Zainal selaku WASH Specialist UNICEF Indonesia, bahwa “Perempuan mengalami, laki-laki memahami”. 

Nah, itu dia cara melawan stigma menstruasi dengan adanya salah satu kampanye sosial yang dilakukan oleh Softex dan UNICEF Indonesia di Hari Perempuan Sedunia.

Baca Juga:

The Latest