Bahayakah Gigi Bungsu yang Tak Tumbuh Sempurna?
Di usia 17 hingga 30 tahun gigi bungsu mengalami pertumbuhan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap manusia pasti melalui fase dimana gigi susu akan berganti dengan gigi permanen atau gigi tetap di usia 6 sampai 12 tahun. Saat gigi susu sudah berganti dengan gigi permanen maka tidak ada lagi pergantian gigi berikutnya. Namun, di usia 17 sampai 30 tahun ternyata masih ada fase pertumbuhan gigi lainnya.
Di usia 17 sampai 30 tahun adalah fase dimana gigi bungsu tumbuh. Gigi bungsu sendiri merupakan gigi geraham ketiga. Namun, banyak orang yang mengalami masalah gigi bungsu yang tak tumbuh sempurna.
Kali ini Popmama.com akan mengulas singkat tentang gigi bungsu yang tak tumbuh sempurna. Berbahayakah? Simak penjelasannya ya!
1. Apa yang dimaksud dengan gigi bungsu?
Seperti yang sempat disinggung sedikit di atas bahwa gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga. Posisinya ada di paling belakang barisan gigi. Gigi ini adalah gigi-gigi terakhir yang tumbuh dan biasanya menimbulkan rasa sakit.
Gigi bungsu sendiri dikategorikan sebagai struktur vestigial, yaitu struktur yang fungsi awalnya menjadi hilang atau berkurang seiring berjalannya evolusi.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa hal tersebut karena adanya perubahan pola makan manusia dari makanan mentah menjadi makanan yang dimasak dan menjadi lunak.
2. Apa saja masalah pada gigi bungsu?
Sakit gigi akibat gigi bungsu ini bukan hanya karena akan tumbuh tapi juga karena beberapa masalah diantaranya pertumbuhan yang posisinya tidak sempurna. Masalah ini disebut juga dengan istilah impaksi.
Ada yang tidak tumbuh ke permukaan karena posisi gigi yang tidur sehingga mendorong akar gigi di depannya, ada juga gigi bungsu yang tumbuh ke arah pipi sehingga menyebabkan luka, dan sebagainya. Impaksi gigi ini disebabkan karena rongga mulut yang tidak cukup sehingga gigi bungsu tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh.
Ada juga masalah yang disebabkan keroposnya gigi bungsu. Hal ini sangat mudah terjadi mengingat gigi bungsu berada di paling belakang struktur gigi sehingga cukup sulit dijangkau untuk dibersihkan. Sehingga, masih banyak kotoran makanan yang tersisa dan menyebabkan karies pada gigi.
3. Dampak apa yang akan terjadi jika masalah tersebut terjadi?
Pada kasus impaksi, dampak setiap orang akan berbeda. Beberapa kasus ada yang menyebabkan pembengkakan pada rahang dan gusi, rongga mulut yang tidak bisa dibuka, pusing tanpa sebab, atau rasa tidak nyaman saat menggerakkan rongga mulut.
Sedangkan masalah keroposnya gigi bungsu juga bisa menyebabkan rasa nyeri pada gigi dan gusi, gusi membengkak, bau mulut, ataupun mempengaruhi gigi yang ada di dekatnya menjadi bolong.
4. Bagaimana cara mencegah dan mengatasi masalah pada gigi bungsu?
Pencegahan bisa dilakukan agar tidak terjadi pengeroposan pada gigi yang membuat gigi bungsu menjadi berlubang dan patah. Caranya adalah dengan memilih sikat gigi dengan ujung kepala yang lebih kecil. Lalu, rutin memeriksakan kondisi gigi ke dokter gigi terdekat.
Sedangkan untuk kasus impaksi, biasanya dokter harus melakukan pengamatan terlebih dahulu sebelum dilakukannya penanganan. Biasanya dokter gigi akan meminta pasien untuk melakukan rontgen gigi. Dengan melakukan rontgen gigi dokter dapat melihat posisi gigi pasien. Biasanya, jika pasien mengalami keluhan akibat gigi bungsu maka dokter akan mencabut gigi bungsu tersebut.
Masalah gigi impaksi bisa menjadi serius bagi beberapa orang dan ada juga yang hanya mengalami keluhan ringan. Sebab, di beberapa kasus, gigi impaksi yang tidak muncul di permukaan menyebabkan terhimpitkan saraf di bagian rahang belakang. Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk melihat hasil rontgen pasien.
5. Adakah dampak yang ditimbulkan setelah pencabutan gigi bungsu?
Saat gigi bungsu dicabut, biasanya dokter akan memberikan obat bius untuk membuat area pencabutan menjadi kebal dan kesemutan sesaat. Agar pasien tidak merasakan sakit saat gigi bungsu dicabut. Sehingga pasien akan merasa sedikit kebas selama beberapa waktu.
Setelah itu, dokter akan memberikan beberapa obat pereda rasa sakit dan juga antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi akibat luka pasca pencabutan gigi. Biasanya, pasien akan disarankan untuk memakan es krim sesaat setelah pencabutan gigi bungsu. Lalu, selama kurang lebih 2 minggu pasien harus menghindari kebiasaan merokoknya dan hanya mengonsumsi makanan yang lunak.
Itu dia beberapa informasi seputar gigi bungsu. Semoga membantu menjawab beberapa pertanyaan dan keresahan terkait gigi bungsu.
Baca juga:
- Menjaga Kesehatan Gigi dengan Bahan Alami Ini
- Sunah Bersiwak, Ini Khasiat Siwak untuk Kesehatan Mulu
- Merapatkan Kembali Miss V dengan Daun Sirih, Bisakah?