Kondisi Badai Sitokin yang Berakibat Fatal pada Pasien Covid-19
Kondisi yang lebih parah sari virus aslinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu belakang ini dunia tengah dikejutkan dengan mewabahnya satu jenis virus corona baru yang diberi nama SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan Covid-19.
Virus ini menyerang sistem pernapasan pada penderitanya.
Berbagai lembaga penelitian melakukan observasi terkait virus ini.
Banyak ilmu yang dikembangkan untuk mengidentifikasi jenis virus baru ini dan berusaha menemukan obat dan juga vaksinnya.
Dari beberapa kasus penderita Covid-19, diketahui bahwa penyebab kematian tidak hanya dikarenakan virus itu sendiri.
Ada faktor lain yang menyebabkan keadaan penderita Covid-19 berada dalam kondisi yang sangat buruk, salah satunya badai sitokin.
Namun, apa itu badai toksin?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan terkait badai sitokin.
Kenali Badai Sitokin sebagai Kondisi Respon Tubuh Terhadap Infeksi
Setiap ada infeksi yang terjadi pada tubuh, sistem kekebalan tubuh akan memberikan respon.
Sistem kekebalan tubuh akan melawan benda asing yang berbahaya sebagai bentuk pertahanan tubuh.
Salah satu bagian dari respon sistem kekebalan tubuh yaitu melepas sitokin.
Sitokin merupakan bahan kimia biologis yang memberi rangsangan kepada sistem kekebalan tubuh.
Sitokin merangsang jalur sel dan memungkinkan antar sel terkoneksi.
Kondisi ini adalah normal saat tubuh terinfeksi.
Akan tetapi, pelepasan sitokin yang berlebih dan tidak terkontrol justru dapat mengganggu fungsi sel normal.
Pelepasan sitokin yang berlebihan dan tidak terkontrol itu disebabkan adanya hiperaktivasi sel imun.
Kondisi seperti ini disebut dengan badai sitokin.
Banyaknya jumlah sitokin yang dilepaskan membuat peradangan tinggi.
Yang seharusnya pelepasan sitokin membantu melawan virus corona yang bersarang di area pernapasan, tetapi karena jumlah sitokin yang berlebih justru membuat peradangan parah pada paru-paru.
Badai sitokin ini dinilai lebih mematikan daripada virus aslinya.
Badai Sitokin Tidak Hanya Terjadi pada Penderita Covid-19
Kondisi badai sitokin pada seseorang tidak hanya terjadi pada penderita Covid-19.
Selama ini badai sitokin terjadi pada kasus autoimun, kanker, maupun infeksi flu.
Sebuah penelitian menemukan pada pasien yang menderita virus H1N1 meninggal dikarenakan badai sitokin.
Pada kasus flu spanyol juga ada dugaan bahwa penyebab meninggalnya pasien disebabkan oleh badai sitokin.
Fenomena badai sitokin mulai lebih dikenal setelah wabah virus flu burung atau H5N1 pada tahun 2005.
Kondisi badai sitokin pada pasien justru memperparah kondisi pasien dibandingkan sakit yang diakibatkan oleh virus sendiri.
Sistem imun yang seharusnya melawan virus justru menyerang tubuh karena pelepasan sistem kekebalan tubuh yang berlebih.
Baca juga:
- 11 Perusahaan Ini Mengembangkan Vaksin Virus Corona
- Studi Terbaru: Virus Covid-19 BIsa Sebabkan Rusaknya Plasenta
- Perang Melawan Virus Corona, Bersiap Masuki Kehidupan New Normal