Pengganti Terigu, Kenali Perbedaan Tepung Mocaf dan Tepung Tapioka
Kini, makanan bebas kandungan gluten kian dicari sebagai pilihan makanan yang dinilai lebih sehat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kecenderungan untuk mengurangi konsumsi tepung terigu kini semakin meningkat. Banyak yang mulai beralih ke tepung-tepung lokal yang bebas kandungan gluten. Sehingga permintaan tepung mocaf, tepung beras, tepung sorgum, dan sebagainya semakin meningkat.
Alasan peralihan penggunaan jenis tepung biasanya dilatarbelakangi oleh faktor kesehatan. Tepung terigu dinilai dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek inflamasi terutama bagi orang-orang yang memiliki intoleran terhadap gluten. Ada juga yang memulai mengganti tepung terigu dengan tepung-tepung lokal dengan alasan ketahanan pangan lokal yang dinilai dapat menyejahterakan para petani. Selain itu, memilih tepung lokal juga dinilai ramah lingkungan karena rantai pendistribusiannya lebih cepat sehingga lebih sedikit jejak karbon yang ditinggalkan.
Biasanya, tepung yang sering dijadikan pengganti tepung terigu adalah tepung mocaf. Tepung ini berasal dari akar singkong. Dikarenakan asalnya yang berasal dari akar singkong, banyak yang salah mengira tepung mocaf sama dengan tepung tapioka. Padahal, kedua jenis tepung ini berbeda secara proses pembuatan dan hasil akhir pada makanan.
Untuk membedakan antara tepung mocaf dengan tepung tapioka, Popmama.com telah merangkumkan beberapa informasi perbedaan tepung mocaf dan tepung tapioka. SImak penjelasan di bawah ini yuk, Ma!
1. Tepung Mocaf Melewati Proses Fermentasi untuk Mendapatkan Fungsi yang Menyerupai Tepung Terigu
Masih terdengar asing di masyarakat Indonesia, tepung mocaf adalah singkatan dari modified cassava flour. Jadi tepung ini merupakan hasil dari fermentasi akar singkong yang kemudian dikeringkan dan dihaluskan menjadi tepung.
Tepung mocaf dinilai dapat menjadi pengganti tepung terigu dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Sebab, tepung ini mengandung protein, lebih tinggi kalsium, dan lebih mudah dicerna oleh pencernaan sehingga aman untuk yang memiliki masalah pencernaan.
Tepung mocaf juga sering dijadikan pilihan orangtua yang memiliki anak dengan sindrom autis. Tepung ini aman dikonsumsi bagi penderita sindrom autis karena tidak mengandung gluten. Dimana, kandungan gluten adalah kandungan yang sangat dihindari bagi penderita sindrom ini.
Proses pembuatannya memerlukan perendaman menggunakan air dan senyawa aktif selama 3 hari untuk menghilangkan kandungan sianida. Itulah mengapa tepung ini lebih ramah terhadap pencernaan.
Setelah itu, singkong yang sudah dipotong dan difermentasi selama 3 hari dilakukan penggaraman dan dijemur selama 2 hari. Setelah singkong kering maka lanjut ke proses penggilingan untuk menjadi tepung.
Tepung Tapioka Memiliki Hasil Akhir yang Lebih Kenyal dan Lengket saat Dimasak
Tepung tapioka merupakan hasil saripati dari akar singkong sehingga tepung ini memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi. Kandungan protein yang didapat di dalam tepung tapioka sangat sedikit jika dibandingkan dengan tepung mocaf.
Proses pembuatan tepung tapioka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melalui proses fermentasi.
Cara membuatnya adalah dengan mengupas dan mencuci bersih singkong. Kemudian, singkong diparut hingga menjadi halus.
Hasil parutan singkong diperas untuk memisahkan air yang terkandung di dalam singkong dengan serat-seratnya. Hasil air singkong dibiarkan mengendap selama kurang lebih 4 jam.
Hasil endapan singkong kemudian diambil dan dijemur sekitar 2 hari. Setelah hasil endapan mengering, maka inilah yang kemudian dijadikan tepung tapioka.
Penggunaan Masing-masing Tepung untuk Berbagai Jenis Masakan
Melihat proses pembuatan masing-masing tepung ini berbeda, maka jangan heran kalau keduanya memiliki tekstur akhir yang berbeda saat diolah menjadi makanan.
Tepung mocaf memiliki tekstur yang hampir menyerupai tepung terigu. Walaupun demikian, tepung mocaf tetap memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa disamakan 100% dengan tepung terigu.
Sedangkan tepung tapioka memiliki tekstur yang lebih kenyal. Sebab, tepung tapioka merupakan hasil dari saripati singkong sehingga hilang kandungan seratnya.
Dalam penggunaannya, tepung mocaf sering digunakan untuk membuat kue, cookies, roti, gorengan, dan sebagainya.
Tetapi untuk memiliki tekstur yang benar-benar seperti tepung terigu biasanya tepung mocaf harus dicampur dengan beberapa jenis tepung bebas gluten lainnya, seperti tepung beras, tepung sagu, tepung sorgum, dan sebagainya.
Sedangkan tepung tapioka, sering digunakan ke dalam berbagai jenis jajanan nusantara. Mulai dari pempek, kue lapis, kue talam, cimol, cilok, dan lain sebagainya. Tepung ini juga digunakan pada jajanan yang saat ini sedang populer, yaitu boba. Ternyata bahan utama untuk membuat boba adalah tepung terigu.
Ketika mengetahui perbedaan tepung mocaf dan tepung tapioka maka akan terlihat bahwa keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Hal tersebut tentu akan menghasilkan hasil akhir yang berbeda pada masakan.
Jadi jangan sampai salah mengenali perbedaan tepung mocaf dan tepung tapioka. Sebab, kalau salah maka tujuan masakan yang ingin dibuat bisa jadi gagal karenanya.
Baca juga:
- Mengenal Tepung Gluten Free, Apakah Lebih Sehat?
- Cara Membuat Sosis Solo Asli Tanpa Tepung
- Produk Turunan Sorghum yang Bermanfaat untuk Kesehatan