Harus Paham! Ini Cara Membedakan Batuk Biasa dengan Gejala Covid-19
Pahami baik-baik gejala Covid-19 dengan batuk biasa!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 belum usai sejak Maret 2020. Berbagai gejala baru pun ditemukan sebagai tanda-tanda terinfeksinya virus Covid-19. Bahkan tanpa gejala pun bisa tetap terjangkit covid-19. Gejala yang paling umum ditetapkan terinfeksinya Covid-19 adalah batuk.
Batuk adalah salah satu bentuk alami pertahanan tubuh untuk mengeluarkan zat penyebab iritasi. Seperti lendir, asap atau alergen, serbuk sari, dan sebagainya.
Namun, masih banyak orang yang bingung bagaimana cara membedakan batuk biasa dan batuk terinfeksinya virus Covid-19. Umumnya batuk terjadi ketika sedang demam atau kelelahan yang disertai juga dengan flu atau pilek.
Dengan bisa membedakan batuk biasa dengan batuk Covid-19 membuat kita lebih cepat mengetahui gejala-gejala lain dan mencegah serta bertindak cepat atas terinfeksinya Covid-19. Dengan mengetahui jenis batuk yang dirasakan, kita bisa menghindari penularan kepada orang terdekat atau sekitar.
Kali ini Popmama.com telah merangkum bagaimana cara membedakan batuk biasa dengan batuk gejala Covid-19.
Simak terus ya, Ma!
1. Bedakan batuk kering dan basah
Batuk kering umumnya tidak menghasilkan dahak. Namun, mengelurakan suara yang kasar karena dimulai dari tenggorokan bagian belakang. Batuk kering juga tidak akan membuat penderita lega setelah mengeluarkannya. Hal itulah yang menyebabkan suara serak dan ada yang mengganjal di tenggorokan.
seiring dengan berjalannya waktu, batuk kering bisa membuat penderita sesak napas karena jaringan paru-paru terisi oleh cairan. Sesak napas terjadi karena penderita berusaha mendapatkan oksigen yang cukup. Oleh karena itulah batuk kering bisa menjadi gejala awal seseorang terinfeksi virus Covid-19.
Sementara itu, batuk basah umumnya mengeluarkan dahak dari saluran pernapasan bagian bawah menuju ke mulut. Batuk basah membuat penderita mengeluarkan bunyi mengik saat menarik napas. Hal itu dikarenakan terdapat cairan di saluran pernapasan.
Batuk basah mengeluarkan dahak karena saluran napas bagian bawah terdapat kelenjar sekretorik yang lebih banyak dari pada tenggorokan. Hal itulah yang membuat dahak muncul.
Dilansir dari The Times of India, Dr Ravindra Nallagonda, Senior Consultant Pulmonary Critical Care Medicine, Aster Prime Hospital menyatakan batuk basah bahkan bisa mengeluarkan nanah atau darah. Sedangkan untuk batuk kering tidak ditandai dengan adanya produksi dahak.
2. Batuk biasa atau flu
Mungkin Mama masih bingung bagaimana membedakan batuk biasa atau gejala virus Covid-19. Hal itu bisa dibedakan dengan gejala lainnya selain batuk. Batuk biasa umumnya akan sembuh kurang dari dua minggu.
Artinya jika Mama mengalami batuk yang sembuh kurang dari dua minggu itu artinya Mama hanya terkena flu. Selain itu, batuk biasa disertai gejala seperti bersin-bersin dan pilek. Sedangkan Covid-19 tidak mengalami gejala tersebut.
3. Batuk yang merupakan gejala Covid-19
Umunya orang yang terinfeksi virus Covid-19 akan mengalami batuk selama dua minggu atau lebih. Selain itu, penyintas virus corona akan mengalami sesak napas karena jaringan paru-paru terisi oleh cairan yang tidak dikeluarkan. Tubuh pun akan berupaya untuk mencukupi kebutuhan oksigen.
Selain itu, gejala Covid-19 adalah tersumbatnya hidung dan tidak bisa mencium apapun. Serta demam tinggi yang mencapai 38 derajat Celcius. Namun, pilek, sakit kepala, dan tenggorokan bisa juga menjadi gejala dari Covid-19. Tetapi tidak semua penderita mengalami hal tersebut, beberapa ditemukan terinfeksi Covid-19 tanpa gejala.
4. Pengobatan batuk biasa dan virus Covid-19
Melihat dari gejala batuk biasa dan Covid-19 membuat Mama sudah bisa membedakannya. Umumnya batuk biasa akan sembuh sendiri kurang dari dua minggu sehingga pengobatan yang Mama perlukan agar segera reda dengan makan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan minum air putih.
Namun, jika Mama ingin meredakan gejala flu membutuhkan obat Chlorpheniramine dan pseudoephedrine yang bisa meredakan hidung tersumbat. Jika mengalami demam juga maka Mama cukup mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen.
Namun, jika ingin meredakan flu disertai demam, batu, hidung tersumbat gunakan obat kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoephedrine, dan guaifenesin.
Sedangkan untuk pengobatan Covid-19 saat ini belum ditemukan vaksinnya. dilansir dari situs healthblog.uofmhealth.org. Laraine Washer, direktur medis pencegahan infeksi dan epidemiologi di Michigan Medicine mengatakan bahwa satu-satunya cara sebelum swab tes, lakukan isolasi mandiri.
Agar tidak menularkan ke orang terdekat atau sekitar. Untuk Mama yang belum mengalami gejala ini baiknya tetap jaga kesehatan, tingkatkan imunitas, dan mematuhi protokol kesehatan.
5. Kapan harus ke dokter?
Jika dirasa Mama mengalami batuk lebih dari dua minggu dan disertai dengan gejala-gejala umum Covid-19, maka segeralah hubungi call center Covid-19 atau Hotline virus corona 119 ext 9. Namun, jika gejala yang dialami tidak terlalu parah sebaiknya tetap hubungi dokter agar meminta obat dan isolasi mandiri di rumah.
Jika gejala covid-19 sudah parah sampai tidak bisa napas baiknya segera mengubungi call center Covid-19 agar dijemput dengan ambulan dan dilarikan ke rumah sakit penangan Covid-19.
Nah, itulah cara membedakan batuk biasa dengan terinfeksi Covid-19. Mama pun harus jeli dalam melihat perbedaan tersebut karena jika tidak segera diatasi Covid-19 akan berakibat fatal. Tetap jaga kesehatan, tingkatkan imunitas, dan mematuhi protokol kesehatan ya, Ma!
Baca juga:
- Penelitian Terbaru! Covid-19 Kemungkinan dapat Menyebabkan Impotensi
- 6 Jenis Vaksin Covid-19 yang Legal untuk Masyarakat dari Pemerintah RI
- Latihan Mencium, Bagi Penderita Gangguan Penciuman Tersebab Covid-19