Ciri-Ciri Ayam Tiren dan Bahayanya Jika Dikonsumsi bagi Kesehatan
Perhatikan ayam yang Mama beli ya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, ada sepasang suami-istri ditangkap oleh polisi karena memproduksi dan mengedarkan bakso yang menggunakan ayam tiren atau bangkai ayam di daerah Bantul. Ia menjual bakso itu ke pasar-pasar di Yogyakarta.
Setelah diinvestigasi lebih lanjut dan dimintai keterangan, mereka membuat dan menjual bakso itu sejak tahun 2015. Ia mengaku menjual bakso itu karena harga ayam segar yang mahal, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan yang banyak.
Kali ini Popmama.com akan menjelaskan bagaimana bahaya mengonsumsi ayam tiren. Ini dia!
1. Bahaya konsumsi ayam tiren
Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Ali Agus DAA., DEA., mengatakan bangkai hewan, termasuk bangkai ayam sama sekali tidak dibenarkan untuk dikonsumsi.
Mengonsumsi bangkai hewan sangat beresiko pada kesehatan. Selain itu, mengonsumsi bangkai hewan dilarang dan dinilai tidak halal oleh agama.
“Karena ayam mati, artinya bangkai, dan bangkai biasanya sudah banyak tercemari oleh berbagai bakteri patogen, karena protein daging bangkai ayam sangat mudah terurai oleh bakteri pembusuk. Dan tentu tidak layak dikonsumsi,” ujar Dekan Fakultas Peternakan UGM itu.
2. Risiko mengonsumsi bangkai hewan untuk kesehatan
Dengan adanya bakteri patogen pada daging ayam, maka sangat banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi pada orang yang mengonsumsinya, seperti keracunan dan infeksi. Apalagi jika bakteri tersebut sudah mengontaminasi daging ayam itu.
Ali juga mengatakan harus ada upaya pembinaan pada oknum pedagang yang menjual produk bangkai semacam bakso ayam tiren yang ada di Bantul itu.
“Kiranya perlu pembinaan kepada penjualnya agar tidak melakukannya lagi. Daging ayam yang halal dan toyib, sehat, higienis, dan aman dikonsumsi masih banyak tersedia di pasaran,” ujarnya.
Melansir dari website MUI, berikut ini bahaya mengonsumsi daging ayam tiren.
Daging ayam tiren yang disembelih, pengeluaran darahnya tidak tuntas sehingga menjadi media berkembang yang sangat disenangi oleh kuman. Apabila dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan sakit dan keracunan.
Ayam tiren apabila matinya disebabkan oleh penyakit zoonosis (penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya), contohnya Avian Influenza (Flu Burung) maka orang yang mengonsumsinya bisa tertular oleh penyakit tersebut.
Nilai gizi yang terdapat pada ayam tiren bisa menurun drastis bahkan malah menimbulkan kerugian bagi kesehatan orang yang mengonsumsinya.
3. Ciri-ciri dari ayam tiren
Menurut penjelasan dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, daging ayam tiren dan ayam segar bisa dibedakan berdasarkan sejumlah ciri-ciri fisiknya.
Daging ayam tiren beraroma agak amis, sementara ayam segar berbau
Warna dari daging ayam tiren kebiru-biruan, pucat, dan tidak segar. Jika ayam segar cenderung berwarna putih.
Ciri selanjutnya, potongan bagian leher ayam tiren terlihat tidak lebar dan tidak semulus potongan leher ayam yang masih hidup.
Karena pemakaian formalin, kulit yang dipegang jadi licin dan mengkilat.
Ada bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam yang dipotong dalam kondisi sudah mati.
Jika ayam tiren yang kalian temui dalam kondisi karkas atau utuh tanpa kepala, ceker, dan jeroan, kalian bisa melihat kondisi yang akan menunjukkan:
Tanda kuning kemerahan atau agak suram basah
Terdapat memar
Ada cairan darah yang berwarna gelap
Jika ayam dipotong 30 menit setelah mati, terdapat kerusakan pada kulit karkas ayam
Jika ayam yang dipotong 60 menit setelah mati, terdapat kerusakan pada kulit dan daging karkas ayam.
Nah, itu dia Ma bagaimana bahaya konsumsi ayam tiren. Jadi Mama harus berhati-hati dan perhatikan ciri-cirinya ya sebelum membeli!
Baca juga:
- Hoaks yang Beredar Mengenai Daging Ayam Broiler, Cek Faktanya Yuk Ma!
- Resep Bistik Bola Daging, Cocok untuk Makan Malam Enak dan Simple
- Resep Cara Membuat Bakso Daging Sapi, Empuk dan Anti Gagal