Hati-Hati! Kalap Makan saat Lebaran Membuat Tubuh Jadi Drop
Jangan sampai lebaran jadi ajang balas dendam setelah sebulan berpuasa ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, tiba saatnya umat Islam merayakan hari kemenangan yaitu Idulfitri.
Namun, Lebaran kali ini terasa berbeda karena negara kita sedang dilanda Covid-19 sehingga salat Id dan tradisi bermaaf-maafan serta berkumpul bersama keluarga besar dihentikan dulu untuk mengurangi penyebaran virus.
Meskipun begitu, ada hal yang tidak dapat kita hentikan, yaitu kalap makan saat lebaran. Kebiasaan ini hampir dilakukan setiap orang setelah sebulan berpuasa. Mereka merasa membutuhkan self-rewards melalui makanan yang bisa disantap ketika lebaran tiba.
Namun, menurut Puteri Aisyaffa, Nutrition Expert YOUVIT gummy multivitamin, kalap makan saat lebaran dapat membuat sistem pencernaan kita shock.
“Selama sebulan, kan, tubuh kita sudah terbiasa dengan ritme jam makan tertentu. Nah, kalau kita pas lebaran makannya tidak terkontrol, tubuh kita akan berusaha menyeimbangkan ke ritme makan yang berbeda,” jelasnya.
Dan hal itu, dapat menaikan asam lambung secara mendadak, sekalipun pada orang yang tidak punya riwayat penyakit lambung sebelumnya. Nah, untuk menghindari tubuh drop saat lebaran, Aisya memberikan beberapa tips yang telah Popmama.com susun di bawah ini.
1. Jangan mengonsumsi kue kering saat perut kosong
Lebaran tentunya tak lengkap tanpa kehadiran kue kering, seperti Nastar, Lidah Kucing, Sagu Keju, Kastengel, dan lain-lain. Kue-kue itu memang sangat enak, tapi hampir semuanya menggunakan margarin atau mentega yang mengandung lemak trans.
Ini merupakan salah satu lemak jahat yang dapat memengaruhi kenaikan asam lambung dan jangka panjangnya pada kadar kolesterol jahat. Terbayang kan, jika mengonsumsinya saat perut kosong? Asam lambung Mama bisa naik.
Jadi, jangan sampai habiskan kue kering sebelum makan ya, Ma.
2. Hindari makanan berlemak secara berlebihan
Lebaran bertabur makanan berlemak dan penuh kolestrol, seperti gulai, gorengan, jeroan, dan kue-kue. Selain meningkatkan berat badan, makanan berlemak dalam jangka pendek dapat menyebabkan risiko penyakit lambung.
Pada beberapa kasus juga dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah yang sangat cepat. Oleh karena itu, makan secukupnya saja mengingat hampir semua hidangan lebaran berlemak.
3. Jangan terlalu banyak konsumsi minuman manis
Lebaran bukan berarti tak ada minuman manis seperti saat berbuka puasa. Es buah, Es Teler, dan Es lainnya sering kali dihidangkan untuk penyegar di antara makanan bersantan.
Tapi, jangan sampai kita terlalu banyak mengonsumsinya karena tidak baik untuk tubuh.
Minuman dengan gula buatan tambahan cenderung meningkatkan kadar gula dalam darah. Hal ini, dapat membuat badan lebih cepat lemas karena kadar gula darah yang tidak stabil.
4. Sebaiknya konsumsi air putih sebelum makan
Daripada terlalu banyak konsumsi minuman manis, lebih baik imbangi dengan minum air putih. Minuman ini sangat bagus sebagai sarana untuk mengeluarkan limbah dan racun dari dalam tubuh.
Selain itu, air putih juga berfungsi untuk membawa nutrisi dalam sistem peredaran darah. Dan kita, dianjurkan untuk minum air putih 1,5-2 liter sehari.
5. Perbanyak nutrisi dari sayur, buah, dan tambahan multivitamin
Selain kaya dengan kandungan vitamin dan mineral, sayur dan buah juga tinggi akan serat. Semua kandungan baik ini tentu sangat bagus bagi keseluruhan sistem tubuh kita.
Untuk yang belum bisa memenuhi sayur dan buah secara maksimal, sangat dianjurkan mengonsumsi tambahan multivitamin agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
Sebaiknya, tahan diri saat lebaran ya, Ma. Boleh makan hidangan lebaran asalkan secukupnya saja dan diimbangi dengan asupan sehat.
Baca juga:
- Mengapa Nafsu Makan Ibu Hamil Menurun di Trimester Awal?
- Anak Mama Suka Makanan Manis? Berikut 5 Cara Mengatasi Kecanduannya
- 5 Makanan Korea yang Super Lezat Ini Bisa Kamu Buat Sendiri di Rumah