Mau Roti yang Lembut dan Kenyal? Gunakan Tepung Terigu Protein Tinggi
Jenis tepung ini yang paling direkomendasikan untuk pembuatan roti
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membuat camilan yang dipanggang, seperti roti, kue kering, cake, dan biskuit, tentu membutuhkan tepung terigu sebagai bahan dasarnya.
Namun, semua makanan olahan itu menggunakan jenis tepung terigu yang berbeda supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Pembedanya adalah dari segi jumlah kandungan proteinnya.
Ada 3 jenis tepung terigu, yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang, tepung terigu protein rendah.
Nah, jika Mama ingin membuat roti, direkomendasikan untuk menggunakan tepung terigu protein tinggi. Itu karena, tepung tersebut dapat menghasilkan roti yang lembut dan kenyal. Mengapa bisa begitu? Simak rangkuman penjelasan dari Popmama.com di bawah ini.
1. Jenis-jenis tepung terigu untuk membuat camilan panggang
Ada 3 jenis tepung terigu yang digunakan untuk membuat camilan panggang, seperti roti, kue kering, cake, dan biskuit. Ketiga jenis ini memiliki kadar protein yang berbeda. Berikut pemaparannya.
- Tepung protein tinggi, hasil gilingan dari gandum keras dan memiliki kadar protein antara 11-13,5%. Tepung ini, biasa digunakan untuk membuat roti, roti gulung, donat, dan pretzel.
- Tepung protein sedang, digiling dari kombinasi gandum lunak dan keras. Kandungan proteinnya 9,5% - 10,5%. Mama bisa menggunakan tepung ini untuk membuat kue kering, muffin, dan kulit pai.
- Tepung protein rendah, digiling dari gandum lembut dan memiliki kadar protein kurang dari 10%. Biasanya, orang-orang menggunakan tepung ini untuk membuat bolu yang lembut.
2. Tepung terigu protein tinggi direkomendasikan untuk membuat roti
Apabila Mama ingin membuat roti atau olahan semacamnya yang bertekstur lembut dan kenyal maka disarankan menggunakan tepung terigu protein tinggi.
Direktur editorial Sift, majalah milik King Arthur Flour, Susan Reid mengatakan kandungan tepung terigu protein tinggi mengandung lebih banyak gluten.
Dalam prosesnya, roti membutuhkan gluten yang cukup tinggi untuk membuat adonan mengembang tapi juga tetap lembut dan kenyal.
Ketika adonan diuleni dengan tangan atau dengan pengait adonan stand mixer, saat itulah gluten mengembangkan dan membuatnya lebih elastis sehingga membentuk struktur yang baik (kokoh).
Seorang baker di Philadelphia's High Street, Alex Bois, juga lebih suka menggunakan tepung terigu protein tinggi untuk makanan yang dipanggang ekstra kenyal, seperti pretzel dan bagel, karena teksturnya padat dan berat.
Jika menggunakan tepung protein sedang atau rendah, hasilnya kurang maksimal. Roti bisa menjadi kering dan mudah hancur seperti cookies atau sangat lembut seperti cake.
3. Cara menyimpan tepung terigu yang baik
Untuk mendapatkan hasil roti atau kue yang baik, kondisi tepung juga harus dengan kualitas baik. Sebab itu, Mama harus menyimpannya dengan hati-hati.
Untuk penyimpanan jangka pendek, tepung terigu paling baik ditaruh dalam wadah kedap udara di dapur atau lemari. Dan untuk penyimpanan jangka panjang, tepung terigu dapat ditaruh di freezer agar bisa tahan selama sekitar 1 tahun.
Jika sudah tidak sabar ingin membuat roti, jangan sampai salah menggunakan tepung terigu ya, Ma. Supaya hasil adonan yang Mama buat jadi sempurna.
Baca juga:
- 5 Resep Berbasis Nutella Hanya dengan 3 Bahan
- Resep dan Tips Chewy Chocolate Chip Cookies untuk Camilan Buka Puasa
- Baru Belajar Masak? Ini Dia Inspirasi Resep Masakan untuk #DiRumahAja