7 Tips Aman Merekrut Pengasuh Baru saat Masa Pandemi Virus Corona
Mama bisa tenang bekerja dan anak tetap aman bersama pengasuh
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin sebelumnya Mama telah memberhentikan pengasuh anak-anak terkait pencegahan Covid-19. Berhubung Mama dan Papa WFH atau work from home, jadi dapat mengasuh anak-anak secara bergantian tanpa adanya pengasuh.
Kini, sudah waktunya Mama dan Papa kembali bekerja sehingga harus menitipkan anak-anak pada orangtua atau mertua. Namun, situasi tidak dapat seterusnya seperti itu dan mau tidak mau Mama butuh pengasuh untuk menjaga mereka.
Rasa khawatir tentu menghantui karena kita tidak tahu kondisi kesehatan dan lingkungan calon pengasuh mengingat sedang dalam masa pandemi. Supaya bisa tenang tinggalkan anak saat kembali kerja, Mama bisa terapkan hal-hal ini ke pengasuh baru.
Popmama.com telah menyusunnya sebagai berikut.
1. Memilih calon pengasuh yang berada di luar zona episentrum Covid-19
Jika Mama ingin tenang tinggalkan anak saat kembali bekerja, pilihlah calon pengasuh yang berada di luar zona episentrum Covid-19. Ini untuk mengurangi risiko terpaparnya Covid-19.
Sebisa mungkin hindari merekrut calon pengasuh dari zona rawan karena kita tidak tahu bagaimana kondisi lingkungannya.
Sebagai referensi yang dilansir dari idntimes, Mama bisa mengecek daftar 138 wilayah zona kuning Covid-19 yang bersiap masuk new normal. Wilayah ini mungkin bisa jadi pertimbangan untuk merekrut calon pengasuh.
2. Wawancara di luar ruangan atau melalui alat komunikasi
Apabila Mama ingin mewawancarai langsung calon pengasuh, lakukan di luar ruangan karena berisiko lebih kecil mengenai penyebaran Covid-19. Selain itu, tetap lakukan social distancing. Begitu pun jika terpaksa mewawancarai di dalam ruangan.
Usahakan wawancara selesai dengan cepat dan tepat. Lebih bagus lagi kalau calon pengasuh melek teknologi sehingga Mama dapat melakukan wawancara dengan alat komunikasi lewat panggilan telepon atau video.
Ingat untuk mendiskusikan soal kepatuhan terhadap protokol kesehatan sehingga Mama dan calon pengasuh sepakat dan disiplin ketika melakukannya.
3. Memberikan tes kesehatan atau rapid test kepada calon pengasuh
Tidak ada salahnya untuk memberikan fasilitas tes kesehatan atau bahkan rapid test. Walaupun cukup memakan biaya, tapi dapat membuat Mama sedikit lega jika hasilnya negatif. Dengan begitu, Mama bisa beralih ke tahap perekerutan selanjutnya.
Namun, jika hasilnya positif, segera hentikan proses rekrutmen. Mama pun sebaiknya lakukan karantina selama 14 hari karena sudah berinteraksi dengan seseorang yang dinyatakan positif meski hanya lewat rapid test.
4. Minta pengasuh baru untuk melakukan karantina selama 14 hari sebelum mulai bekerja
Pada akhirnya, Mama telah mendapat pengasuh baru setelah proses rekrutmen berakhir. Apabila masih khawatir dengan jejak aktivitas pengasuh baru, minta dia untuk melakukan karantina selama 14 hari sebelum mulai bekerja.
Karantina dapat dilakukan di tempat yang disediakan pemerintah, seperti wisma atlet atau bisa di rumahnya saja jika kondisinya memadai.
5. Disarankan agar pengasuh baru menginap supaya tahu ia bepergian ke mana saja
Supaya Mama dapat mengontrol pulang pergi pengasuh baru ke mana saja, sebaiknya pekerjakan dengan syarat menginap di rumah.
Ini juga membantu agar pengasuh baru tidak bekerja di tempat lain sehingga Mama bisa tahu jejak kepergiannya.
6. Antar jemput pengasuh baru yang belum bisa menginap di rumah
Jika pengasuh baru tidak bisa tinggal sementara dengan Mama, maka ada beberapa alternatif yang bisa dicoba untuk bisa hadir di rumah Mama.
Contohnya, bersepeda, naik taksi, atau menggunakan mobil sendiri untuk menjemput dan mengantar pengasuh baru. Hal tersebut dapat menghindari pengasuh baru naik angkutan umum yang lebih berisiko bagi keluarga Mama.
7. Instruksikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan
Instruksikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan selama 20 detik setiap usai beraktivitas, memakai hand sanitizer, memakai masker, serta pemeriksaan suhu harian. Usahakan agar pengasuh baru hanya bekerja di rumah Mama.
Semoga segera menemukan pengasuh baru yang tepat ya, Ma. Ingat pula untuk mengikuti tips-tips di atas supaya tetap aman dengan adanya pengasuh baru sehingga tenang meninggalkan anak saat kembali bekerja.
Memang kelihatannya sangat rumit dan kita membutuhkan tenaga ekstra, tapi demi kebaikan keluarga, tak ada salahnya melakukan hal ini di awal kan Ma.
Baca juga:
- KPAI Terima Pengaduan PPDB dan Tunggakan SPP Selama Pandemi Covid-19
- Pakai Sarung Tangan saat Berbelanja Tidak Mencegah Penularan Covid-19
- 5 Cara Hindari Cabin Fever saat Terkurung di Rumah Selama Covid-19