5 Daftar Biaya yang Harus Dibayar Saat Tinggal di Apartemen
Hematlah dalam penggunaan alat elektronik saat tinggal di apartemen
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apartemen masih menjadi pilihan populer sebagai tempat tinggal masyarakat Indonesia, terutama di wilayah kota-kota besar. Sebab harga belinya terbilang lebih murah ketimbang rumah tapak.
Namun keputusan tinggal di apartemen atau di rumah tapak tentunya memiliki kelebihan dan konsekuensinya masing-masing.
Banyaknya fasilitas serta kenyamanan di apartemen ialah sesuatu yang diberikan tidak secara gratis, di mana ada rangkaian biaya dibebankan kepada setiap penghuninya.
Sebelum memutuskan pindah ke hunian vertikal, pastikan kamu telah mengetahui 5 daftar biaya di apartemen yang harus kamu siapkan. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini penjelasan dari Popmama.com :
1. Biaya air yang memanfaatkan suplai dari PDAM
Hal yang paling wajib kamu bayar saat tinggal di apartemen ialah air.
Untuk biaya air, apartemen biasanya akan mengikuti cara perhitungan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) di wilayah tersebut.
Pada poin ini biasanya pasti lebih mahal jika dibandingkan tinggal di rumah tapak, karena memanfaatkan suplai air PDAM.
Di mana apartemen juga perlu pompa besar dengan daya listrik tinggi untuk memompanya ke setiap lantai dan mengalirkannya ke unit-unit apartemen.
Biaya air akan dihitung per meter kubik yang terpakai. Biasanya beban biaya air dikenakan berkisar 100 hingga 200 ribu setiap bulannya.
2. Biaya listrik yang lebih mahal dari rumah tapak
Jangan kaget ketika kamu sudah tinggal apartemen, di mana biaya listrik merupakan salah satu pengeluaran yang cukup menguras kantong.
Perhitungan tarif dasar listrik apartemen lebih tinggi dikarenakan termasuk bangunan komersial. Makanya secara umum biaya listrik apartemen lebih besar dibandingkan rumah tapak.
Jika misalnya kamu tinggal di rumah tapak hanya membayar tagihan listrik sebesar 500 ribu saja, namun di apartemen bisa menjadi 700 ribu setiap bulannya meski peralatan elektronik yang kamu nyalakan tetap sama.
Penagihan biaya kepada pemilik tak hanya mencakup pemakaian listrik di setiap unit, tapi termasuk fasilitas umum yang menjadi tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu, hematlah dalam penggunaan alat elektronik seperti setrika, komputer dan AirConditioner (AC).
3. Biaya parkir yang ditagih secara bulanan
Jika kamu memiliki kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, maka lahan parkir tentu menjadi beban yang wajib dikeluarkan.
Pada umumnya setiap apartemen memiliki ketentuan yang berbeda-beda terkait biaya parkir. Persoalan biaya parkir ini sebetulnya tergantung pada kebijakan pengelola apartemen tertentu.
Untuk kendaraan roda dua biasanya tidak lebih dari dua puluh ribu sampai seratus ribu rupiah. Sementara untuk kendaraan roda empat berkisar dari seratus ribu sampai tiga ratus ribu rupiah yang ditagih secara bulanan.
Tapi ada pula apartemen yang menggratiskan biaya parkir, jatah satu parkir kendaraan gratis untuk setiap unit dan dikenakan biaya tambahan untuk kendaraan kedua. Tapi tarif tersebut tetap lebih murah ketimbang parkir yang dihitung per-jam.
4. IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan) untuk operasional apartemen
Meski harga belinya terbilang murah, biaya hidup di apartemen tidaklah semurah yang dibayangkan.
Ada juga pengeluaran bulanan yang namanya biaya pemeliharaan gedung atau IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan) untuk biaya operasional apartemen (listrik di lorong dan lift), membayar gaji petugas keamanan, kebersihan, pemeliharaan hingga perawatan.
Sebagian penghuni mungkin belum paham manfaat dan tujuan dari iuran tersebut. Namun biasanya besaran dihitung berdasarkan luas meter persegi unit yang kamu tempati dan sudah tercantum dalam PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli).
Jadi semakin luas unit apartemenmu, maka akan semakin mahal IPL yang dibayar dibandingkan dengan pemilik unit lebih kecil.
5. Sinking fund untuk biaya kerusakan di apartemen
Poin terakhir ini bisa dibilang jauh lebih berbeda dari pengeluaran sebelumnya.
Di mana kamu juga akan dikenakan biaya sinkingfund di setiap bulannya. Kamu wajib membayar sinkingfund untuk pemeliharaan fasilitas yang terjadi kerusakan di apartemen.
Namun sinkingfund di setiap lokasi apartemen berbeda-beda. Ada yang untuk perpanjangan izin gedung, ada pula untuk perawatan fasilitas dan renovasi kerusakan gedung. Contohnya saja digunakan untuk membiayai kerusakan lift atau penggantian plafon.
Besaran biayanya juga berbeda-beda. Kisarannya 10-15 persen dari biaya maintenance, tergantung kebijakan pengelola apartemen maupun fasilitas yang disediakan.
Itulah gambaran 5 daftar pengeluaran yang wajib ditanggung penghuni apartemen pada setiap bulannya. Biaya ini bisa menjadi pertimbangan kamu sebelum membeli apartemen.