Jarang Disadari, Kelembapan Udara Menentukan Kesehatan Keluarga
Kelembapan udara dapat meningkatkan risiko penyakit
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak hal yang dapat memengaruhi kesehatan keluarga, mulai dari makanan yang dikonsumsi, kebersihan lingkungan, cuaca, dan lain-lain. Nah, dari sekian banyak faktor yang dapat memengaruhi, kelembapan udara adalah faktor yang jarang disadari.
Padahal, tingkat kelembapan udara memainkan peran yang penting dalam menentukan kesehatan keluarga lho, Ma.
Sebagai contoh, kelembapan udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. Sedangkan kelembapan udara yang rendah dapat membuat kulit lebih mudah kering dan bersisik.
Nah, agar kesehatan keluarga selalu terjaga, mulai perhatikan kelembapan udara di rumah yuk, Ma. Sebelumnya, simak fakta-fakta tentang kelembapan udara berikut ya!
1. Apa itu kelembapan udara?
Kelembapan udara adalah satuan persentase yang digunakan untuk menyatakan kandungan uap air di udara. Semakin tinggi angka kelembapan udara, berarti uap air yang ada semakin banyak, begitu pula sebaiknya.
Sebenarnya, tingkat kelembapan udara bisa diketahui dari ciri-ciri yang terdapat di ruangan lho, Ma.
Coba perhatikan salah satu ruangan di rumah Mama. Apakah di ruangan tersebut terdapat bercak di dinding, uap air di jendela, ataupun warna furnitur yang memudar? Jika iya, kemungkinan besar ruangan Mama memiliki tingkat kelembapan udara yang tinggi.
Sebaliknya, jika cat dinding ruangan tersebut banyak yang terkelupas, berarti ruangan Mama memiliki tingkat kelembapan udara yang rendah alias kering. Kelembapan udara yang rendah juga membuat tanaman yang Mama tanam lebih cepat mengering dan meningkatkan risiko Mama terkena listrik statis dari benda tertentu.
2. Berapa tingkat kelembapan udara yang aman?
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki tingkat kelembapan udara yang stabil sepanjang tahun. Meski demikian kelembapan udara di dalam ruangan lebih mudah berubah dibandingkan kelembapan di luar ruangan.
Pasalnya, ada banyak kegiatan dan barang elektronik yang dapat memengaruhi kelembapan udara tersebut. Sebagai contoh, kelembapan udara kamar mandi yang banyak bersentuhan dengan air akan lebih tinggi daripada kamar yang menggunakan pendingin ruangan.
Tingkat kelembapan udara di dalam ruangan pun dapat dipengaruhi kelembapan udara di luar ruangan.
Nah, rumah Mama dikatakan memiliki tingkat kelembapan udara yang aman apabila angkanya berada di antara 45%-65%.
3. Risiko kelembapan udara yang terlalu tinggi
Pengaruh kelembapan udara terhadap kesehatan jarang disadari, padahal ia sangat berpengaruh lho, Ma.
Kelembapan udara yang tinggi (lebih dari 65%), akan mempermudah perkembangbiakan virus, jamur, dan bakteri. Alhasil risiko infeksi saluran pernapasan akan meningkat.
Kondisi tersebut juga mempermudah perkembangbiakan berbagai serangga. Seperti tungau yang berisiko menimbulkan gatal-gatal, kecoa, dan lain-lain.
4. Risiko kelembapan udara yang terlalu rendah
Memiliki rumah dengan tingkat kelembapan udara yang terlalu rendah pun tidak bisa dikatakan baik.
Yang pertama, ia dapat meningkatkan risiko influenza. Pasalnya, kelembapan udara yang rendah akan membuat membran mukosa yang berfungsi menghalau virus dan bakteri di tubuh kita mengering. Akibatnya, virus dan bakteri lebih mudah menyerang.
Apalagi, virus influenza dapat hidup lebih lama di udara dengan tingkat kelembapan rendah.
Yang kedua, kelembapan udara yang rendah akan membuat kulit lebih mudah kering dan berisik. Ia juga membuat mata dan tenggorokan lebih mudah gatal.
5. Cara mengatur kelembapan udara di rumah
Melihat risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan kelembapan udara yang terlalu tinggi atau rendah, mengatur kelembapan udara tentu menjadi hal yang sangat penting.
Nah, cara pertama yang bisa Mama lakukan adalah mengatur sirkulasi udara di ruangan tersebut. Mama bisa membuka jendela atau pintu agar udara di luar dan dalam bisa saling bertukar.
Selain itu, Mama bisa menggunakan alat dehumidifier apabila kelembapan udara di ruangan Mama terlalu tinggi atau menggunakan alat humidifier apabila kelembapan udara terlalu rendah.
Itulah fakta-fakta tentang kelembapan udara dan pengaruhnya bagi kesehatan Mama dan keluarga. Ternyata, ia sangat berpengaruh ya, Ma! Mulai sekarang, jaga kelembapan udara di rumah agar selalu berada pada batas aman yuk!
Baca juga:
- 5 Cara Membuat Ruangan Karaoke Keluarga di Rumah
- Agar Dinamis, Intip 5 Tips Memilih Warna untuk Ruangan Apartemen
- 5 Inspirasi Dekorasi Ruangan Rumah Minimalis Tipe 36