Jangan Anggap Sepele Kebersihan Sikat Gigi!
Sikat gigi itu barang pribadi lho Ma, jangan dipakai bersamaan dengan orang lain ya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, kebersihan sikat gigi jangan dianggap remeh ya.
Seringkali kebiasaan buruk menaruh sikat gigi secara asal-asalan di kamar mandi dilakukan beberapa anggota keluarga.
Padahal kebiasaan seperti ini justru membuat sikat gigi jadi sarang bakteri nih, Ma.
Memang terkesan kebiasaan yang sepele, namun ini sangat berpengaruh untuk kesehatan mulut dan gigi Mama sekeluarga lho.
Mungkin Mama belum paham nih bagaimana cara menjaga dan merawat sikat gigi yang benar.
Popmama.com sudah merangkum beberapa tips agar Mama memulai memperhatikan kebersihan sikat gigi.
Dibaca yuk, Ma!
1. Bersihkan setelah dipakai
Terkadang sikat gigi sering dilupakan nih kebersihannya. Sesudah digunakan, sikat gigi diletakkan begitu saja di tempatnya bahkan suka sembarangan.
Padahal tanpa Mama sadari ada banyak sisa-sisa makanan yang menempel di sikat gigi lho.
Untuk itu, Mama harus rajin mencuci sikat gigi setelah dipakai dengan air bersih untuk membersihkan sisa pasta gigi dan bakteri, lalu segera keringkan bulu sikatnya.
Kalau Mama belum merasa bersih, sikat gigi juga bisa direndam di dalam cairan pembersih mulut.
Intinya sikat gigi harus tetap bersih agar kesehatan mulut terjaga ya, Ma.
2. Rutin mengganti sikat gigi
Sikat gigi itu harus rutin diganti lho, Ma. Jangan sampai terus menerus dipakai dan tidak pernah diganti.
Setidaknya Mama harus konsisten mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali, meskipun sikat giginya masih bagus ya.
Kalau Mama tidak konsisten menggantinya, sikat gigi akan menjadi tempat bersarangnya kuman penyakit.
Selain itu, jika sikat gigi dibiarkan begitu saja, bulu sikat gigi jadi tidak efektif lagi membersihkan sela-sela gigi.
Jadi percuma ya Ma kalau ternyata kalau sela-sela gigi tidak bisa bersih sepenuhnya.
3. Hindari pemakaian bersama-sama orang lain
Ma, hindari penggunaan sikat gigi bersamaan dengan orang lain ya, termasuk bersama si Kecil.
Tujuannya untuk menghindari penyebaran bakteri dan virus dari mulut orang lain melalui sikat gigi yang digunakan secara bersamaan.
Jangan sampai, hanya karena ingin berhemat, semua anggota keluarga sistem kekebalan tubuhnya jadi lemah akibat infeksi.
Akan lebih baik kalau setiap anggota rumah itu punya sikat giginya masing-masing.
Tujuannya agar tidak ada pertukaran cairan tubuh atau mikroorganisme satu sama lain.
Harus lebih diperhatikan lagi ya untuk penggunaan sikat gigi di dalam keluarga.
4. Tutup sikat gigi dengan safety case
Harus Mama sadari kalau bulu sikat gigi harus ditutup dengan safety case. Hal ini bisa menghindari sikat gigi terkena bakteri yang terbawa oleh udara.
Namun, ada baiknya ketika Mama menutup sikat gigi dengan safety case harus dalam keadaan bulu sikat kering ya.
Apalagi kalau langsung menyimpannya di dalam lemari atau laci kamar mandi. Ada baiknya Mama tempatkan terlebih dahulu di dalam ruang terbuka sampai bulu sikatnya mengering.
Setelah bulu sikat gigi kering, Mama baru bisa memasukkan ke tempat tertutup yang masih terdapat celah udara.
Ketiadaan sirkulasi udara pada saat menyimpan sikat gigi justru menumbukan bakteri.
5. Perhatikan tempat penyimpanan
Penempatan sikat gigi tidak boleh sembarangannya ya, Ma. Untuk menghindari bakteri yang ada di area kamar mandi.
Seperti yang Mama ketahui kalau kamar mandi itu sebenarnya cukup banyak menyimpan kuman dan bakteri.
Sebisa mungkin jauhkan sikat gigi dari kakus alias jamban ya, Ma. Ini dikarenakan di sekitar kakus pasti banyak bakteri ketika ada yang buang air besar, belum lagi bisa bercampur dengan udara di area kamar mandi.
Itulah beberapa hal yang harus Mama perhatikan mengenai kebersihan sikat gigi.
Dengan menjaga kebersihannya, kesehatan mulut dan gigi juga terjaga.
Semoga beberapa tips tadi berguna ya, Ma. Yuk, mulai konsisten menjaga kesehatan keluarga!
Baca juga:
- 7 Penyebab Gigi Ngilu dan Cara Mengatasinya
- Perhatikan, Ma! Ini 5 Penyebab Gigi Menjadi Hitam
- 5 Cara Jaga Kesehatan Gigi Si Kecil Selama Pandemi