WHO Ubah Himbauan Wajib Masker, Cek Video Membuat Masker di Rumah
Sederhana dan lebih murah, buat di rumah yuk
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masker yang semula hanya dipakai pada orang kurang sehat di tengah pandemi dan petugas medis penanganan pasien Covid-19, kini dihimbau untuk digunakan pada siapapun manusianya yang hendak berpergian ke ruang umum atau publik.
Sabtu (4/4) World Health Organizatio (WHO), melalui Kepala Program Darurat Kesehatannya, Michael Ryan, menyatakan bahwa masker bedah harus disediakan untuk petugas medis.
Sementara masyarakat umum, dihimbau untuk menggunakan masker berbahan kain untuk menutup wajah bila harus berpergian ke ruang publik
Senada dengan hal itu pemerintah Indonesia juga telah mendukung himbauan tersebut.
Situasinya di negeri ini, bila ada himbauan baru, itu artinya akan ada 'harga baru' juga untuk barang yang dihimbau tersebut alias naik.
Untuk menyiasati hal tersebut Ma. Yuk, kita simak bagaimana cara membuat masker secara mandiri di rumah lewat video tutorial yang telah Popmama.com himpun berikut ini.
Di seluruh penjuru dunia kini sudah membuatnya secara mandiri. Agar lebih semangat yuk kita simak videonya bersama-sama.
Jenis Kain yang Tepat untuk Masker Buatan Rumah
Dilansir dari nytimes.com, Dr. Scott Segal, ketua anestesiologi di Wake Forest Baptist Health baru-baru ini mempelajari tentang masker buatan sendiri. Menurutnya untuk mendapatkan kualitas masker yang baik sebaiknya pilih yang tahan dengan cahaya yang terang.
“Jika cahaya melewati serat dengan sangat mudah dan kamu hampir dapat melihat seratnya, itu bukan kain yang bagus. Jika itu adalah tenunan yang lebih padat dari bahan yang lebih tebal dan cahaya tidak terlalu banyak melewatinya, itu adalah bahan yang bagus," katanya.
Para peneliti mengatakan penting memastikan bahwa kain yang kita gunakan untuk masker minim kebocoran atau celah celah cahaya yang masuk. Dan, sementara tingkat penyaringan untuk beberapa masker buatan sendiri tampaknya rendah, kebanyakan dari kita yang tinggal di rumah dan berlatih menjaga jarak sosial di depan umum tidak memerlukan tingkat perlindungan tinggi seperti yang diperlukan untuk pekerja medis.
Yang lebih penting, semua masker lebih baik daripada tidak sama sekali, terutama jika dikenakan oleh orang yang memiliki virus tetapi tidak mengetahuinya.
Tantangan terbesar untuk memilih bahan masker buatan rumah adalah menemukan kain yang cukup padat untuk menangkap partikel virus, tetapi kita bisa tetap bernapas sehingga kita bisa memakainya dengan baik.
Yang Wang, asisten profesor teknik lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Missouri, bekerja dengan mahasiswa pascasarjana untuk mempelajari berbagai kombinasi bahan berlapis, termasuk filter udara dan kain.
"Kamu membutuhkan sesuatu yang efisien untuk menghilangkan partikel, tetapi kamu juga perlu bernapas," kata Dr. Wang.
Dalam The New York Times disebutkan bahwa para ilmuwan di seluruh negeri telah melakukan penelitian mengenai jenis kain yang baik dalam menyaring partikel mikroskopis.
Dalam tes baru-baru ini, kain sarung bantal/kain katun dan kain flanel juga bisa menjadi pilihan untuk masker buatan rumah.
Filter kopi kain/coldbrew coffee filter yang ditumpuk memiliki skor sedang. Bahan syal dan bandana memiliki skor terendah karena masih menangkap sebagian kecil partikel. Namun, jika ingin menggunakan syal dan bandana, kita bisa melipatnya dan menyelipkan tisu di bagian tengahnya.
Tutorial Membuat Masker di Rumah:
1. Membuat masker dengan karet ikat rambut dan kain
Ini sangatlah mudah dan simpel. Mama hanya perlu siapkan satu buah kain panjang sekitar 30 x 30 cm dan dua buah ikat rambut atau karet gelang.
Lihat cara melipat kainnya di video unggahan akun instagram @quiltedkoala agar masker dapat menjadi tiga lapisan. Lalu sematkan karet ikat rambut atau karet gelang dan selesai.
2. Membuat masker dengan jahit simpel
Video yang satu ini berasal dari Indonesia ni Ma, dikhususkan bagi yang di rumahnya punya mesin jahit.
Bahan yang disiapkan relatif sama. Hanya saja berebeda dalam proses pembuatannya yang dijahit.
Video unggahan akun instagram salah satu personil duo grup, Tetangga Pak Gesang ini, menggambarkan bagaimana menjahit masker secara simpel dikedua sisi bahan kain yang digunakan.
Dalam tayangan milik akun Arum Tresnaningtyas atau @aumdayu ini juga terlihat masker yang dibuat lebih banyak lipatan, terdapat empat lapisan kain dijahit hingga bentuknya menyerupai masker kesehatan N95.
Nah, perlu Mama coba nih bagi yang suka jahit-menjahit sambil isi waktu luang di rumah.
3. Masker dari celana
Ada yang sangat simpel sekali, tak harus menjahit, tak harus melipat dan mengkaitkan apapun. Hanya butuh kreatifitas dalam memikirkan dan menerapkannya
Namun begitu tentunya tetap harus menggunakan bahan berlapis atau tebal agar mampu melindungi penyebaran virus sebanyak 70 persen seperti anjuran WHO.
Dalam video unggahan akun instagram @internationalmenofsteel tampak seorang laki-laki memperagakan cara membuat celana menjadi masker. Simak cara unik ini ya Ma.
Dalam unggahannya di Instagram, dokter Yassin Yanuar dalam Instagramnya memaparkan bahwa untuk masker kita nggak perlu pakai masker yang diperuntukkan tenaga medis, kita cukup gunakan masker kain, yang dapat mencegah droplet besar, dan ditambah jaga jarak untuk menghindari droplet kecil. "Masker kain juga mencegah droplet kalian menghampiri orang, ditambah jaga jarak dan etika batuk. Semua harus rajin cuci tangan. Mari putuskan rantai penularan. Nggak usah keluar rumah dulu, karena di rumah lebih aman," katanya pada salah satu postingan di Instagram.
Selain itu, sebaiknya menggunakan masker tidak lebih dari 4 jam ya. Kain dari masker buatan rumah berbeda dengan masker bedah dan N95 yang lebih gampang menyerap air liur dan keringat. Segera cuci setelah digunakan ya, Ma.
Nah, bagaimana kira-kira sudah yakin akan membuatnya. Dengan sedikit usaha dan kemauan niscaya masker mandiri buatan sendiri ala #dirumahaja ini pasti jadi deh, Ma.
Siap melindungi Mama beserta seluruh anggota keluarga bila memang diharuskan untuk pergi ke ruang publik. Jadi, selamat mencoba!
Baca juga:
- 7 Manfaat Masker Kunyit untuk Kesehatan Kulit
- Selain Bagikan Masker, Ini Janji Anies Baswedan untuk Jakarta!
- Dokter Tirta Imbau Masyarakat Mulai Gunakan Masker Kain, Ini Alasannya