TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jutaan Rumah Kosong di Jepang Dijual Mulai dari Rp15 Ribu, Mau Beli?

Fenomena rumah kosong ini terjadi akibat populasi di Jepang semakin menurun

Pexels/Pixabay

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak rumah yang berada di Jepang kabarnya dalam kondisi terbengkalai dan ditinggalkan. Fenomena tersebut dinamakan sebagai Akiya. Dalam bahasa Jepang, akiya berarti rumah kosong.

Mengejutkannya, jumlah rumah kosong di Jepang tidaklah sedikit. Kabarnya, rumah tersebut jumlahnya ada jutaan. Akiya-akiya tersebut pun dijual dengan harga yang sangat murah, bahkan mulai dari Rp15 ribu.

Kabar jutaan rumah kosong di Jepang dijual mulai dari Rp15 ribu sudah Popmama.com rangkumkan secara detail berikut ini.

Yuk, disimak!

1. Fenomena rumah kosong ini terjadi seiring dengan menyusutnya populasi di Jepang

Freepik/chandlervid85

Fenomena akiya ini bisa terjadi tentu bukan tanpa alasan. Kabarnya, fenomena rumah kosong dapat terjadi karena seiring dengan menyusutnya jumlah populasi di Jepang yang saat ini sudah didominasi oleh orang-orang berusia tua.

Rumah-rumah itu pun ikut menua seperti pemilik mereka yang semakin hari semakin berumur. Alhasil, rumah itu banyak yang kosong karena tidak sedikit pemiliknya yang pindah ke panti jompo atau telah meninggal dunia.

2. Jumlah akiya di Jepang ada sekitar 10 juta unit

Freepik

Menurut catatan The Japan Times, jumlah akiya yang ada di Jepang ternyata tidak sedikit. Kabarnya, ada sekitar 10 juta unit akiya di Jepang.

Rumah-rumah itu menjadi kosong karena sudah lama ditinggalkan. Lantaran rumah itu sudah dibiarkan kosong begitu lama, sehingga sudah dianggap tidak dapat lagi disewakan atau dijual dengan harga layak.

3. Harga akiya dijual mulai dari Rp15 ribu, sejumlah orang mulai menyerbu rumah kosong itu

Freepik/jcomp

Meski tidak dapat lagi disewa maupun dijual, tetap saja ada para pebisnis di Jepang yang menjual akiya dengan harga yang relatif sangat murah.

Beberapa akiya yang ada di Negeri Sakura banyak dibanderol seharga $10.000 atau setara dengan Rp151 juta. Menariknya, ada pula pihak yang mengiklankan akiya dengan harga $1 atau Rp15 ribu.

Harga yang sangat friendly untuk kantong itu membuat tak sedikit orang memburu akiya. Sejumlah situs website akiya juga banyak bermunculan. Itu jelas mendatangkan kemudahan bagi orang-orang yang ingin membeli akiya.

Saat ini, akiya memang sudah banyak diminati, khususnya warga negara asing. Hal itu karena tidak banyak warga Jepang yang mau membeli akiya.

Dikutip dari Business Insider, Kepala Ekonom di Nomura Research Institute, Richard Koo, menjelaskan kalau orang-orang Jepang lebih memilih membangun rumah baru daripada beli rumah seken. Itu karena tak ada budaya renovasi yang kuat di Jepang.

4. Meski harganya murah, biaya renovasi akiya belum tentu terjangkau

Freepik

Bila dilihat dari segi harga, rumah kosong memang sangat murah dan terlihat menggiurkan untuk dibeli. Akan tetapi, bagian yang tidak banyak disadari oleh para pemburu akiya adalah biaya tinggi untuk renovasi.

Akiya yang memiliki harga sangat murah tentu usianya sudah sangat tua. Alhasil, tindakan renovasi wajib dilakukan untuk rumah tersebut, seperti perbaikan untuk membuat bangunan tahan gempa, perbaikan atap, dinding luar, kamar mandi, dapur, dan sebagainya.

Misalnya, pasangan suami-istri asal Inggris bernama Jaya Thursfield dan Chihiro yang membeli akiya seharga $30.000 atau setara Rp452,9 juta di Ibaraki, Jepang. Pasangan itu justru masih harus mengeluarkan biaya sebesar $150.000 atau sekitar Rp2,2 miliar untuk renovasi.

Meski jumlahnya terdengar fantastis, sebenarnya biaya tersebut masih jauh lebih terjangkau daripada membeli rumah di daerah London, Inggris.

Jadi, itulah rangkuman informasi tentang jutaan rumah kosong di Jepang dijual mulai dari Rp15 ribu. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk membeli rumah kosong di Jepang yang dijual murah itu?

Baca juga:

The Latest