TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kenapa Tikus Takut Suara Jangkrik? Ini Dia Alasannya

Suara jangkrik punya frekuensi yang tinggi

Unsplash/Joshua J. Cotten/Pexels/Egor Kamelev

Suara jangkrik menjadi latar belakang di habitat alami tikus terutama pada malam hari ketika tikus aktif mencari makan. Di alam liar, suara jangkrik juga bisa menjadi penanda adanya predator yang berburu di malam hari, seperti burung hantu, dan ular.

Tetapi, kamu harus ketahui, secara ilmiah memang ada penjelasan mengapa tikus seakan takut dan cenderung menghindar jika ada suara jangkrik di dalam radiusnya.

Tentu ada berbagai faktor dan alasan yang melatarbelakangi, kali ini Popmama.com akan menjawab pertanyaan terkait kenapa tikus takut suara jangkrik secara lebih detail. 

Simak beberapa fakta di bawah ini, yuk!

1. Bentuk evolusioner dan respons biologis

Pixabay/BubbleJuice

Secara ilmiah, rasa takut tikus terhadap suara jangkrik dapat dijelaskan melalui konsep perilaku evolusioner dan respons biologis terhadap ancaman potensial di lingkungannya.

Tikus, sebagai hewan nokturnal, bergantung pada indera pendengaran yang tajam untuk mendeteksi ancaman di lingkungan mereka. Suara jangkrik merupakan suara khas lingkungan malam hari, sehingga dapat menandakan adanya predator.

Selain itu, tikus memiliki mekanisme stres dan kewaspadaan yang tinggi akan suara-suara yang tak dikenal atau intens, tentu bisa memicu respons ‘bertarung’ atau ‘melarikan diri’ bagi si tikus.

2. Suara jangkrik memiliki frekuensi tinggi

Pexels/Miguel Á. Padriñán

Suara jangkrik terdiri dari frekuensi tinggi yang sering berada dalam rentang pendengaran tikus. Tikus memiliki pendengaran yang sangat peka terhadap suara berfrekuensi tinggi.

Sebagai informasi, suara jangkrik biasanya berada dalam rentang frekuensi 2.000 hingga 5.000 Hz (2 – 5 kHz). Frekuensi ini bervariasi tergantung pada spesies jangkrik dan konteks suara yang dihasilkan, seperti suara panggilan untuk menarik pasangan atau suara teritorial.

Oleh kerenanya, tikus, yang memiliki pendengaran sangat sensitif terhadap frekuensi tinggi, dapat mendeteksi suara-suara dalam rentang di atas dengan baik.

Frekuensi suara jangkrik yang tinggi dan konsisten ini bisa menjadi faktor yang memicu kewaspadaan pada tikus.

3. Suara jangkrik mirip dengan suara ekor ular viper

Pexels/Egor Kamelev

Disebutkan, ular viper adalah predator yang memangsa tikus. Ular viper, termasuk berbagai spesies dalam keluarga viperidae seperti ular beludak (rattlesnakes), ular kapak (pit vipers), dan lainnya, merupakan predator efektif dalam berburu tikus.

Gerakan ekor ular viper memang dikatakan mirip dengan suara jangkrik yang bisa menimbulkan suara berfrekuensi tinggi, menambah elemen ketakutan bagi tikus, menyebabkan mereka menjadi lebih waspada atau bahkan menghindar dari area tersebut.

Nah, itu dia alasan kenapa tikus takut suara jangkrik. Secara keseluruhan, ketakutan tikus terhadap suara jangkrik adalah hasil dari adaptasi evolusi yang meningkatkan kemampuan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan dan sebagai ekosistem rantai makanan.

Baca juga:

Topic:

The Latest