7 Cara Mengolah Sampah Elektronik di Rumah untuk Lingkungan Lebih Baik
Sampah elektronik atau e-waste menjadi masalah lingkungan global yang wajib diatasi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, perangkat elektronik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dampak paradoks dari kemajuan ini adalah peningkatan masalah lingkungan yang mengkhawatirkan yaitu e-waste atau sampah elektronik.
Pada acara ACE Dukung Penanggulangan Sampah Elektronik di Indonesia Melalui Program “Bisa Baik dengan ACE” yang diadakan Selasa (22/8/2023), Widayati S.Hut, M.Si, Ketua Kelompok Kerja Sampah B3 Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, memberikan wawasan berharga tentang pengelolaan sampah elektronik di rumah.
Berikut ini Popmama.com akan merangkum informasi terkait beberapa cara mengolah sampah elektronik di rumah untuk lingkungan lebih baik. Selain itu, terkait pentingnya komitmen bersama dalam menangani sampah elektronik untuk mencegah kontaminasi lingkungan dan sampah lainnya.
Penasaran? Yuk, disimak informasinya!
1. Pilah sampah berdasarkan jenis dan material
Mengambil langkah lebih lanjut, disarankan untuk melakukan penyortiran barang elektronik berdasarkan jenis dan materialnya.
Pendekatan ini akan memiliki kontribusi signifikan terhadap efisiensi dalam proses daur ulang. Selain itu, mengingat bahwa bahan serupa memiliki potensi untuk diolah secara bersamaan, bahkan pada akhirnya dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
2. Memilah baterai yang telah mati dengan benar
Ketika baterai tidak lagi berfungsi, penting untuk memastikan bahwa kamu memisahkannya dari barang elektronik dan menempatkannya di tempat yang aman.
Baterai tersebut harus dijaga sementara menunggu proses pengolahan lebih lanjut.
Hal ini dikarenakan baterai mengandung logam beracun seperti timbal dan kadmium, sehingga memerlukan penanganan yang tepat serta aman dalam proses pengolahan.
3. Patuhi panduan teknis dan SOP yang berlaku
Apabila kamu melakukan pengolahan sampah elektronik secara mandiri, sebaiknya selalu patuhi panduan teknis serta Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah direkomendasikan.
Menjalankan langkah ini menjadi sangat penting guna menjamin keamanan dan efektivitas dalam proses pengolahan yang kamu lakukan.
4. Kembangkan kesadaran akan daur ulang dan upcycling
Di samping memberikan perhatian pada proses pengolahan, perlu dipahami bahwa penting juga untuk meningkatkan kesadaran tentang signifikansi daur ulang dan upcycling.
Komponen elektronik yang masih berfungsi memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali dalam proyek-proyek kreatif.
Upaya ini tidak hanya akan mengurangi limbah elektronik, tetapi juga merangsang kreativitas dan inovasi dalam pemanfaatan ulang bahan-bahan yang masih berharga dari barang elektronik yang tidak terpakai.
5. Hindari metode pembakaran terbuka dengan tegas
Lebih dari sekadar menghindari pembakaran terbuka, disarankan untuk mempertimbangkan opsi yang lebih aman dan berkelanjutan.
Metode pembakaran terbuka dapat menghasilkan emisi beracun yang merugikan kesehatan manusia dan merusak lingkungan.
Oleh karena itu, lebih baik mencari alternatif seperti daur ulang yang tepat atau teknik pengolahan yang ramah lingkungan untuk mengatasi sampah elektronik.
Dengan cara ini, kamu dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
6. Prioritaskan pilihan pengepul yang bertanggung jawab
Sebelum kamu memutuskan untuk mengirim sampah elektronik kepada pengepul, pastikan terlebih dahulu bahwa mereka memiliki izin resmi dan mengikuti praktik pengolahan yang bertanggung jawab.
Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa limbah elektronik kamu dikelola dengan benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dengan cara ini, kamu dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif lingkungan serta memastikan bahwa proses pengolahan sampah elektronik dilakukan secara etis dan berkelanjutan.
7. Manfaatkan layanan pengelolaan sampah elektronik yang terpercaya
Apabila kamu merasa ragu atau kurang yakin, disarankan untuk mencari penyedia jasa pengelolaan sampah elektronik yang terpercaya dan memiliki lisensi resmi.
Pihak-pihak seperti ini biasanya telah memiliki infrastruktur yang sesuai untuk memproses sampah elektronik dengan benar dan aman.
Dengan memilih penyedia jasa yang memiliki reputasi baik dan kredibilitas dalam pengelolaan sampah elektronik, maka kamu dapat memiliki keyakinan bahwa limbah tersebut akan diolah dengan tepat dan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Nah, itu tadi informasi terkait beberapa cara mengolah sampah elektronik di rumah untuk lingkungan lebih baik. Dalam menjalankan langkah-langkah ini, mama sekeluarga dapat berkontribusi pada pengurangan dampak negatif sampah elektronik terhadap lingkungan.
Mengelola e-waste bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan industri, tetapi juga tanggung jawab kamu sebagai individu yang peduli terhadap masa depan bumi.
Baca juga:
- Menurut NASA, 10 Tanaman Ini Dapat Membersihkan Udara
- 6 Tips Membuat Taman di Rumah untuk Keluarga Muda, Mudah Ditiru
- 7 Fakta Cheems Balltze Anjing Shiba Inu, Pernah Viral sebagai Meme