7 Faktor Pemicu yang Membuat Tanaman Stres
Stres ditandai dengan ketidakmampuan tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya manusia atau hewan, tanaman juga bisa mengalami stres. Tanaman dapat stres jika kondisi lingkungannya tidak sesuai dengan kebutuhan dan menghambat pertumbuhan.
Stres ditandai dengan ketidakmampuan tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungan, sehingga akan muncul perubahan-perubahan seperti daun layu, terdapat bercak hitam pada daun, dan tidak muncul bunga atau buah. Stres pada tanaman harus segera diatasi agar tanaman bisa tumbuh secara optimal.
Untuk mengatasi stres pada tanaman, Mama perlu mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor penyebabnya. Kali ini Popmama.com telah merangkum berbagai faktor pemicu yang membuat tanaman stres.
Setelah mengetahui penyebabnya, maka Mama diharapkan bisa menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Deretan Faktor Pemicu yang Membuat Tanaman Stres
1. Racun atau hama
Tanaman bisa stres apabila terdapat racun atau hama yang mengganggu pertumbuhannya. Hama membuat tanaman tidak menghasilkan bunga atau buah. Tanda lainnya jika tanaman diserang racun atau hama, yakni kondisi daunnya yang layu meski telah disiram setiap hari.
Hama bisa muncul karena beberapa faktor di antaranya musim tanam dan cara budidaya yang salah. Cara pengendalian hama yang paling murah dengan hasil maksimal, salah satunya bisa dengan menggunakan pestisida seperti insektisida, fungisida, dan herbisida.
Pengendalian ini memang ampuh membasmi hama. Namun, Mama tetap perlu berhati-hati ketika menyemprotkan pestisida. Sebab, kandungan kimia dalam pestisida dapat menyebabkan polusi udara.
2. Kekurangan nutrisi
Sama halnya seperti manusia, tanaman juga membutuhkan asupan gizi seimbang untuk tumbuh. Tanaman yang kekurangan nutrisi tidak dapat tumbuh optimal.
Secara umum, nutrisi yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur mikro seperti besi, seng, tembaga, dan natrium. Namun, terkadang, Mama tidak memberikan nutrisi secara seimbang sesuai kebutuhan tanaman, sehingga membuat tanaman stres.
Tanda tanaman kekurangan nutrisi bisa dilihat secara kasat mata seperti warna daun yang berubah cokelat dan pertumbuhannya yang lambat. Itulah sebabnya, Mama perlu mengetahui terlebih dahulu nutrisi yang dibutuhkan tanaman dan prosedur pemberiannya agar tumbuh secara optimal.
3. Kelebihan air atau pupuk
Pemberian air dan pupuk secara berlebihan juga bisa membuat tanaman stres. Tanda-tanda tanaman stres tidak jauh berbeda dengan tanaman yang kekurangan nutrisi.
Pemberian air dan pupuk secara berlebihan dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebab, kelebihan air membuat tanaman lebih mudah terserang penyakit atau hama yang merugikan pertumbuhannya, bahkan membuat tanaman cepat mati.
Mama perlu mengetahui terlebih dahulu berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman. Sebab, ada tanaman yang membutuhkan sedikit air untuk tumbuh, sedangkan beberapa jenis tanaman menyukai lebih banyak air untuk tumbuh.
4. Cuaca yang terlalu panas
Cuaca panas menjadi faktor lainnya yang membuat tanaman stres. Cuaca panas membuat tanaman sulit tumbuh karena terbakar matahari dan tanah yang kering.
Untuk mencegah tanaman mati, maka bisa menyiram tanaman dengan air secukupnya. Sementara itu, Mama juga perlu memindahkan tanaman ke tempat yang lebih sejuk dengan tetap memperhatikan pencahayaan alami dari matahari.
5. Pemangkasan yang salah
Pemangkasan tanaman memang diperlukan untuk membentuk kerangka tanaman, sehingga tidak tumbuh terlalu tinggi dan memiliki cabang yang kuat. Namun, pemangkasan tanaman secara sembarangan justru membuat tanaman stres.
Tidak semua tanaman perlu pemangkasan, sehingga Mama perlu berhati-hati ketika ingin melakukannya. Pemangkasan juga hanya dilakukan dengan menghilangkan ranting-ranting kecil yang mengganggu kesuburan tanaman.
6. Serangan virus atau jamur
Keberadaan mikroorganisme seperti virus atau jamur bisa meracuni tanaman dan menghambat pertumbuhannya. Penyebaran mikroorganisme pada tanaman bisa melalui angin, air, atau serangga pada umumnya menularkan virus, bakteri, dan jamur yang berasal dari satu tanaman tertentu.
Keberadaan mikroorganisme itu dapat membuat tanaman stres, sehingga sering disebut penyakit tanaman. Untuk mencegah tumbuhnya jamur atau virus, Mama bisa menaburkan obat anti jamur alami seperti bubuk kayu manis, soda kue, atau cuka apel pada permukaan tanah.
Jika diperlukan, Mama juga bisa menggunakan pestisida berbahan kimia untuk menghilangkan virus atau jamur.
7. Kondisi angin di sekitar tanaman
Terakhir, angin kencang juga bisa menyebabkan tanaman stres. Hembusan angin membuat kebutuhan air untuk tanaman meningkat. Jika tidak segera diberi air, maka tanaman akan mudah layu.
Selain itu, hembusan angin dapat membawa serangga atau jamur yang menghambat pertumbuhan tanaman. Itulah sebabnya, Mama perlu memindahkan tanaman ke tempat yang lebih aman agar terlindungi dari angin kencang.
Itulah ulasan singkat mengenai faktor-faktor penyebab tanaman stres. Mama hanya perlu memantau pertumbuhan tanaman dan melindunginya dari serangan hama, memberikan nutrisi yang baik, dan menempatkan di area yang mendapatkan cukup cahaya matahari.
Baca juga:
- 5 Tanaman Pembawa Sial dan Penghilang Hoki, Jangan Sampai Ada di Rumah
- Feng Shui Menyimpan Tanaman di Kamar Tidur, Pertanda Baik atau Buruk?
- 5 Tanaman Hias Unik dan Murah di Pasaran, Referensi Dekorasi Rumah