5 Tips Memperoleh Pencahayaan Ramah Lingkungan di Rumah
Salah satunya dengan menggunakan lampu yang terbuat dari produk daur ulang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sustainable living merupakan penerapan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang berfungsi meminimalisir kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia dalam setiap aspek sehari-hari.
Dalam sebuah hunian, sebagian besar penghuni rumah pasti berusaha menghindari tagihan listrik tinggi, limbah rumah tangga di mana-mana, serta pencahayaan rumah yang buruk.
Ketika matahari sudah terbenam, pasti kita memerlukan lampu dalam kondisi menyala, tetapi di sisi lain kita juga memikirkan tentang tagihan listrik yang terus membengkak karena penggunaan lampu.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Alihkan pencahayaan di rumah dengan opsi berkelanjutan. Pikirkan sustainable living untuk menjaga bumi kita.
Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com telah siapkan sejumlah tips memperoleh pencahayaan ramah lingkungan di rumah.
1. Pilih lampu yang terbuat dari komponen daur ulang ramah lingkungan
Saat berbelanja untuk kebutuhan lampu baru, cobalah beli lampu yang menggunakan komponen daur ulang. Atau bila Mama suka berkreasi, bisa juga lho membuat lampu sendiri di rumah.
Misalnya, botol kaca tidak terpakai di rumah dapat disulap menjadi lampu meja yang cantik hanya dengan menambahkan beberapa aksesori tambahan, kemudian pasang soket lampu, dan mengebor lubang untuk kabel listrik.
Selain itu, ternyata di Indonesia ada pabrik yang telah memproduksi luminer cetak 3D dengan material 100 persen polikarbonat dapat didaur ulang, dan dirancang untuk digunakan kembali sepenuhnya pada akhir masa pakai, sehingga menghindari adanya limbah.
“Lampu buatan kita ini produknya ramah lingkungan. 100 persen recycle material. Kualitasnya rentu sudah melalui riset development. Ini sangat tahan lama, tahan banting, jadi merupakan suatu produk yang berkualitas.Warnanya juga beda karena tidak melewati sistem pewarnaan,” kata Lea Kartika Indra, Head of Public & Government Affairs Signify Indonesia, dalam acara ‘Peresmian Pabrik Lumier Cetak 3D Signify untuk Indonesia Berkelanjutan’, Rabu (27/7/2022).
2. Gunakan perabotan yang ada sebagai sekat ruangan satu dengan ruangan lain
Dengan lebih sedikit dinding di rumah, pencahayaan alami bisa menyebar lebih jauh di area rumah. Pertimbangkan untuk tidak meletakkan banyak penyangga atau sekat demi memisahkan ruang yang satu dengan ruang lain.
Lebih baik gunakan perabotan saja, sehingga rumah pun bisa tampak lebih minimalis. Biarkan cahaya dari ruangan satu menerobos masuk menerangi ruangan lainnya.
Bonusnya, denah lantai terbuka memungkinkan keluarga untuk mengobrol secara terbuka. Mama tidak akan merasa sendiri ketika sedang memasak di dapur, karena orang lain bisa melihat Mama meski mereka berada di ruang tamu.
3. Hindari penggunaan cat berwarna gelap pada kamar
Sebagian dari Mama mungkin menyukai warna-warna gelap untuk diaplikasikan di dalam kamar. Tapi, perlu diketahui bahwa warna gelap dapat menyerap cahaya. Sebaliknya, warna-warna cat terang akan memantulkan cahaya.
Jika menggunakan warna cat yang terang, itu akan memantulkannya cahaya tersebut ke area lain ruangan. Warna terang tidak harus berarti Mama mengecat ruangan dengan warna putih.
Kuning pucat, hijau guacamole, abu-abu muda, krem, atau biru juga bisa memantulkan cahaya dan membuat ruangan lebih terang. Perabotan berwarna-warni berupa tanaman hias atau lukisan dapat menghadirkan warna dalam ruangan tanpa memberikan efek berlebihan.
4. Biarkan matahari masuk ke dalam rumah sebagai pencahayaan alami
Hindari menggunakan tirai tebal yang menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Cobalah buka tirai atau gorden di rumah untuk membiarkan sinar matahari memberikan pencahayaan alami di dalam rumah.
Jika merasa tidak nyaman karena privasi terusik, bisa memasang tirai yang menawarkan teknologi top-down, bottom-up. Turunkan bagian atas tirai sehingga bagian bawah jendela masih terhalang.
Saat ingin berbelanja produk ini, carilah yang terbuat dari bahan ramah lingkungan seperti bambu atau kayu daur ulang.
5. Beralih ke lampu berteknologi LED
Mengganti lampu pijar dan perlengkapan lama ke teknologi LED dapat menghemat energi serta memotong tagihan listrik di rumah.
Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, teknologi LED menggunakan setidaknya 75 persen lebih sedikit energi dan dapat digunakan hingga 25 kali lebih lama daripada lampu pijar tradisional.
Mulailah dengan beralih ke bohlam LED yang lebih berkelanjutan di rumah. Saatnya mengganti lampu pijar tradisional di rumah.
Nah, jadi itulah beberapa tips tips memperoleh pencahayaan ramah lingkungan di rumah. Yuk, cintai lingkungan dengan menerapkan suistanable living!
Baca juga:
- 5 Alasan Rumah Botol Ridwan Kamil Ramah Lingkungan
- 5 Inovasi Bahan Pengganti Plastik Sekali Pakai yang Ramah Lingkungan
- Pentingnya Produk Pembersih Ramah Lingkungan di Masa Pandemi