Waspada! 4 Bakteri Berbahaya Ini Tersembunyi di Tembok Rumah
Ketahui juga cara membasminya dengan tuntas!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebersihan tempat tinggal adalah salah satu hal yang harus Mama perhatikan guna menjamin kesehatan si Kecil.
Pasalnya, berdasarkan hasil survey pada 200 orangtua di tahun 2017, terdapat 70% orangtua yang mengatakan jika anaknya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Umumnya anak akan menghabiskan waktu sekitar 8 hingga 20 jam untuk beraktivitas di dalam rumah. Maka dari itu, kebersihan rumah mulai dari lantai hingga tembok perlu menjadi perhatian khusus.
Jika tidak rutin dibersihkan, maka bakteri dan kuman bisa saja bersarang di dinding rumah bahkan bisa membahayakan kesehatan si Kecil.
Lalu, apa saja jenis kuman dan bateri tersembunyi yang berbahaya bagi anak?
Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya?
Nah, untuk mengetahuinya lebih dalam, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta menariknya.
Empat Jenis Bakteri Berbahaya di Tembok Rumah
Ada empat jenis bakteri yang paling sering muncul di rumah. Bakteri pertama adalah Staphylococcus, yakni bakteri berbentuk bundar yang biasanya berada di kulit, saluran pernapasan, dan rambut.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dan keracunan makanan yang terkontaminasi. Selain itu, dapat mengembangkan resistensi atau kekebalan antibodi. Ini membuat infeksi makin sulit untuk diobati.
Bakteri yang kedua adalah Streptococcus. Bakteri yang satu ini merupakan jenis bakteri yang paling sering ditemui di rumah. Sebagian besar bakteri ini menyebabkan infeksi tenggorokan, kulit, lapisan pembungkus otak, dan paru-paru.
Ketiga, Pseudomonas. Bakteri berbentuk batang ini berkembang biak di area basah seperti kolam, toilet, dapur, bak cuci, tanaman, termasuk buah dan sayur.
Pada individu yang sehat, bakteri ini ditemukan di bagian tubuh yang lembap. Pseudomonas dapat memicu timbulnya ruam pada kulit, dan infeksi pada mata serta telinga.
Selain itu, bakteri ini juga dapat memicu infeksi serius pada individu yang daya tahannya sedang menurun.
Terakhir adalah E. Colli. Inilah bakteri yang lazim ditemukan di saluran pencernaan manusia, di lingkungan sekitar, serta makanan.
Bakteri E. colli dapat berkembang biak di toilet dan kamar mandi yang tidak dibersihkan. Sebagian spesies bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan hingga saluran kemih.
Mengetahui hal tersebut, maka keluarga Indonesia diimbau untuk rajin membersihkan rumah dan peranti yang kerap dipakai.
Selain itu, perhatikan juga kebersihan dinding ruangan mengingat dinding adalah area terluas yang ada di rumah.
Penggunaan dan pemilihan cat untuk dinding juga patut diperhatikan. Hindari cat yang mengandung Volatile Organic Compounds dan timbal.
Salah satu jenis cat yang direkomendasikan adalah Nippon Spotless Plus. Formula yang terdapat dalam cat tersebut diketahui mampu melindungi lingkungan dari bakteri seperti MRSA, E-colli dan Staphylococcus Aureus yang berguna untuk mencegah asma, flu dan diare.
Cara Mencegah Tumbuhnya Bakteri di Tembok Rumah
Selain menggunakan jenis cat tembok yang tepat, Mama juga harus memerhatikan beberapa aspek lain guna mencegah tumbuhnya bakteri secara berlebihan pada tembok.
Apa saja?
Berikut diantaranya:
- Ventilasi
Ventilasi berperan sangat penting dalam pencegahan tumbuhnya bakteri di dinding rumah. Ventilasi yang baik mencegah kondisi lembap di dalam rumah sehingga akan mencegah tumbuhnya bakteri di tembok.
- Pencahayaan
Selain ventilasi, pencahayaan yang cukup, terutama cahaya matahari, juga penting untuk mencegah tumbuhnya bakteri.
Karena pencahayaan oleh matahari juga dapat mengurangi kelembapan pada dinding, sehingga bakteri enggan tumbuh disana.
- Kebersihan rumah
Kebersihan rumah seperti kebersihan lantai dan dinding rumah juga penting untuk mencegah tumbuhnya kuman atau bakteri di dinding rumah.
- Kepadatan wilayah
Selain kebersihan rumah, memilih lokasi rumah di daerah yang tidak padat juga dapat mencegah tumbuhnya bakteri pada tembok. Hal ini terkait dengan kurangnya ventilasi dan pencahayaan pada wilayah perumahan padat.
- Kebersihan individu
Kebersihan individu penghuni rumah juga penting dalam mencegah pertumbuhan bakteri pada tembok. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa selain dari lingkungan, bakteri yang berasal dari manusia juga dapat tumbuh di tembok rumah.
- Kepadatan penghuni rumah
Selain wilayah perumahan yang padat, jumlah penghuni dan luasnya rumah juga berpengaruh terhadap tumbuhnya bakteri.
Sesuaikan jumlah penghuni rumah dengan luas rumah agar rumah tidak terlalu padat, sehingga bakteri tidak mudah tumbuh di tembok rumah.
Nah, itulah beberapa fakta seputar bahaya bakteri yang tersembunyi di tembok rumah.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Jangan Dilarang, Ini Cara Mengatasi Anak yang Suka Mencoret Dinding
- 5 Cara Mudah dan Praktis Tutupi Dinding Rumah yang Retak
- Tips Mudah Mengecat Ulang Tembok Rumah yang Terkelupas Akibat Cuaca