Perjalanan 95 Tahun Kecap Bango Menyentuh Kehidupan Indonesia
Brand kecap asli Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasti Mama sudah sangat familiar dengan kecap Bango, kecap andalan yang setia hadir melezatkan hidangan keluarga dari waktu ke waktu. Sebagai brand kecap asli Indonesia, perjalanan panjang Bango telah dimulai sejak tahun 1928, yaitu dari usaha rumahan yang didirikan di kawasan Benteng, Tangerang. Nama Bango dipilih sebagai bentuk harapan agar produk kecap ini kelak bisa terbang hingga ke mancanegara.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat, Bango berekspansi dengan mendirikan dua pabrik secara bertahap, yaitu di Subang (1999) dan Cikarang (2013) guna memodernisasi dan mendorong laju proses produksi sekaligus menjaga agar kualitas produknya selalu terjaga.
Seperti apa perjalanan Bango sebagai brand kecap asli Indonesia dalam menjangkau masyarakat luas, yuk simak!
1. Rahasia kualitas kecap
Mama perlu tahu, bahwa kualitas adalah sesuatu yang tak pernah Bango kompromikan. Sejak awal pembuatannya, Bango selalu konsisten menggunakan empat bahan alami, yaitu kedelai hitam, gula kelapa, air dan garam. Hingga kini berusia 95 tahun, seluruh upaya ini Bango tetap lakukan agar kecap manis yang berkualitas dapat terus lestari sebagai bumbu masak asli Indonesia yang menyatukan kelezatan aneka kuliner nusantara dari generasi ke generasi.
Kualitasnya pun semakin disempurnakan melalui kolaborasi bersama tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melahirkan kedelai hitam varietas unggul bernama Mallika, yang diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti ‘kerajaan’. Nama Mallika mencerminkan superioritas dari kedelai hitam ini dibandingkan yang lainnya, baik dari segi rasa maupun kandungan nutrisinya.
2. Beragam inovasi dilakukan
Meski telah berdiri kokoh selama 95 tahun, Bango tidak pernah berhenti untuk berkembang. Ada begitu banyak inovasi yang telah dilahirkan untuk memuaskan selera dan kebutuhan konsumen yang begitu beragam. Sebut saja Bango Kecap Manis Pedas yang memberikan sensasi rasa manis, gurih, dan pedas yang sedap dalam sekali cocolan atau sebagai bumbu olesan, atau Bango Hitam Gurih yang cocok digunakan untuk masakan dengan cita rasa manis gurih dan tampilan yang lebih hitam.
Ada pula Bango Kecap Manis Less Sugar agar konsumen tetap bisa menikmati berbagai masakan berbumbu kecap manis tanpa rasa khawatir. Dengan 45% lebih rendah gula, pilihan ini aman untuk dinikmati anggota keluarga yang berisiko diabetes dan pre-diabetes.
Kira-kira Mama sudah pernah coba yang mana, nih?
Dan tentu saja, Bango juga selalu melindungi kepercayaan seluruh konsumennya, khususnya konsumen Muslim, dengan mengedepankan kehalalan produk-produknya. Konsistensi ini telah mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk di ajang Top Halal Award 2023 yang diselenggarakan oleh Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC).
Jadi makin yakin ya, untuk memilih kecap Bango.
3. Berkembang menjadi kecap andalan para Mama Indonesia
Berkat seluruh upaya ini, Bango selalu menjadi andalan Mama dan keluarga sebagai kecap terbaik untuk menyajikan aneka hidangan Indonesia – terlihat dari survei Kurious-Katadata Insight Center di 2022 yang menunjukkan bahwa Bango adalah brand kecap terfavorit pilihan 80,5% masyarakat Indonesia.
Seiring pertumbuhannya, Bango juga punya banyak inisiatif untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui program “Bango Pangan Lestari”. Ada tiga pilar penting yang dikedepankan:
- Pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan
100% kedelai hitam Mallika yang digunakan untuk memproduksi Kecap Bango telah memenuhi serangkaian standar cara bertani yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
- Perlindungan kesejahteraan petani dan keluarganya
Bango bekerjasama dengan UGM dan mitra lainnya telah mengembangkan “Program Petani Kedelai Hitam”. Hingga 2022, program ini telah menjangkau dan menyejahterakan lebih dari 11.000 petani lokal yang tersebar di 25 kabupaten/kota di provinsi DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Penggalakkan regenerasi petani
Bango mendorong regenerasi petani melalui “Program Petani Muda” bekerjasama dengan The Learning Farm untuk melakukan pembinaan intensif bagi para pemuda mengenai cara bercocok tanam yang efektif untuk hasil panen yang maksimal dan kesejahteraan yang lebih terjamin.
4. Misi sosial Bango
Bango memiliki misi sosial untuk melestarikan keberagaman kuliner nusantara, salah satunya melalui ribuan legenda kuliner yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Mungkin Mama dan keluarga pernah berpetualang kuliner di Festival Jajanan Bango? Ya, sejak 2005, Bango selalu konsisten menggelar Festival Jajanan Bango atau FJB, gelaran kuliner akbar yang selalu dipadati ratusan ribu pecinta kuliner di setiap penyelenggaraannya. FJB menjadi cara Bango untuk mengajak seluruh masyarakat mengeksplorasi ragam hidangan berbasis kecap yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Setelah berpetualang kuliner, diharapkan akhirnya mereka – khususnya para Mama – menjadi lebih terdorong untuk menyajikan aneka hidangan berbasis kecap di rumah, sehingga mereka dapat ikut berperan melestarikan kuliner Indonesia.
Hebatnya, FJB sudah didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sejak 2019, karena dipercaya mampu membawa kuliner Indonesia hingga mendunia. Sandiaga Uno selaku Menteri Parekraf RI berpesan, “Saya turut bangga dan memberikan apresiasi besar pada Bango yang terus mengembangkan diri dan berinovasi dalam melestarikan kekayaan dan keragaman kuliner asli Indonesia, agar dapat dikenal oleh seluruh kalangan. Saya berharap Festival Jajanan Bango dapat mendorong semangat pengusaha kuliner dan masyarakat Indonesia untuk terus mempertahankan warisan kuliner nusantara sehingga Indonesia dapat menjadi tujuan wisata gastronomi dunia.”
5. Usaha FJB dalam memajukan UMKM di Indonesia
FJB juga menjadi bentuk kontribusi Bango untuk memajukan UMKM kuliner di Indonesia karena keikutsertaan para pelaku UMKM di festival ini selalu berhasil mendorong popularitas mereka di antara para pecinta kuliner.
Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM RI ikut menyatakan optimismenya, “Festival Jajanan Bango ini lebih dari sekedar acara, melainkan wadah penting bagi pelaku UKM untuk berinovasi, berkolaborasi, dan memanfaatkan kekayaan budaya nusantara sebagai keunggulan kompetitif di kancah global.”
Nggak hanya menjadi kecap kebanggaan Indonesia yang tidak hanya selalu hadir di setiap rumah, warung ataupun rumah makan kesayangan kita untuk melezatkan aneka kuliner nusantara, namun Bango juga terus mengepakkan sayap untuk ikut memajukan kuliner Indonesia, dan mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia.
Mama termasuk pencinta Bango dan sering ikutan FJB gak? Share di kolom komentar ya! (WEB)
- Resep dan Cara Membuat Ayam Goreng Mentega Kecap yang Enak dan Simpel
- Bolehkah Anak Balita Mengonsumsi Kecap?
- 5 Jenis Kecap dan Fungsinya yang Melezatkan Masakan