TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perkembangan Transaksi Non Tunai untuk Persiapan Memasuki New Normal

Ke depannya, mungkin semua transaksi dilakukan dalam bentuk non tunai untuk menekan penyebaran virus

Freepik/user5679684

Terkait soal pandemi Covid-19 yang penyebarannya dapat terjadi lewat uang tunai maka disarankan bagi masyarakat untuk bertransaksi non tunai saat berbelanja. Dikatakan penggunaan kartu saat transaksi meminimalisasi risiko penularan Covid-19.

Dalam masa transisi new normal, aktivitas di luar rumah yang mulai kembali dijalankan tentu tak terelakkan dari berbagai transaksi. Contohnya, membayar tiket kendaraan umum, membayar makanan di restoran, dan membayar barang belanjaan di swalayan.

Sementara ini, yang sudah berjalan hampir semua transaksinya non tunai adalah pembayaran jasa tol.

Mengingat pandemi masih terus berlangsung, ke depannya tidak menutup kemungkinan segala transaksi dilakukan non tunai. Lalu, seperti apa perkembangan transaksi non tunai di masyarakat saat ini? Simak penjelasan dari Popmama.com sebagai berikut.

1. Menuju masa depan non tunai berdasarkan survei dari konsumen

marketingland.com

Studi Consumer Payment Attitudes terbaru yang dirilis Visa menunjukkan bahwa dua dari tiga konsumen telah mencoba bepergian tanpa membawa uang tunai sepeser pun selama beberapa hari.

Hampir tiga dari empat konsumen memprediksi adopsi pembayaran non tunai akan meningkat tahun depan.

Dan satu dari dua konsumen memperkirakan masyarakat non tunai dapat terealisasi dalam 2-5 tahun.

2. Preferensi masyarakat terhadap digital-first commerce

Freepik

Dari penelitian terhadap konsumen lintas 40 pasar di seluruh dunia dan 11 pasar di Asia Pasifik termasuk Indonesia selama akhir Maret 2020, memperlihatkan bahwa pembeli di e-commerce saat ini lebih banyak pengguna baru dan diprediksi akan lanjut berbelanja online.

Mungkin selama #DiRumahAja saat pandemi berlangsung, konsumen mulai merasakan kenyamanan berbelanja secara online. Di tengah pandemi, lebih terasa pengalaman positifnya ketika belanja online daripada belanja dengan bertatap muka.

Sensitivitas terhadap harga produk pun masih lebih utama daripada produk yang sedang diskon.

3. Kebiasaan non tunai mulai terbentuk di masyarakat

Freepik/Katemangostar

Tampaknya, kebiasaan non tunai mulai terbentuk di masyarakat dan akan terus berlanjut.

Kebiasaan berbelanja tatap muka ketika di swalayan maupun pusat perbelanjaan lainnya saat pandemi mulai berubah. Masyarakat lebih memilih berbelanja dengan kartu kredit dan aplikasi mobile daripada uang tunai.

Persentase konsumen yang tetap memilih pembayaran elektronik (kartu kredit, kartu debit, dan aplikasi mobile) daripada uang tunai pun lebih tinggi sehingga memungkinkan kelanjutan dari transaksi non tunai.

Bagaimana dengan Mama? Masih tetap bertransaksi dengan uang tunai atau sudah beralih kebiasaan bertransaksi non tunai?

Baca juga:

The Latest