Hukum Istri Menyuapi Suami dalam Islam, Perlu Dilakukan dengan Ikhlas
Walau terkesan sederhana, namun menyuapi suami bisa banyak mendatangkan kebaikan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membuktikan rasa sayang dan cinta kepada pasangan dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, lho.
Membuat pasanganmu merasa bahagia dan dihargai menjadi hal yang paling penting, khususnya dalam hubungan rumah tangga. Sejatinya, pernikahan dilaksanakan dari dua insan yang saling mencintai.
Rumah tangga yang langgeng dapat dipastikan membuat hubungan suami istri harmonis, dan mereka tetap saling memperlihatkan rasa kasih sayang satu sama lain. Banyak hal yang bisa Mama lakukan untuk membuat pasangan bahagia, salah satunya makan malam romantis atau jalan-jalan bersama.
Ada satu hal sederhana yang bisa dilakukan untuk membahagiakan suami, yaitu menyuapinya. Dalam Islam, apabila istri melakukan hal tersebut, maka ia termasuk dalam golongan istri yang berbakti pada suami.
Untuk memahami lebih dalam bagaimana pandangan Islam mengenai salah satu perlakuan manis ini, Popmama.com telah merangkum informasinya.
Yuk, simak penjelasan tentang hukum istri menyuapi suami dalam Islam!
Hukum Istri Menyuapi Suami dalam Islam
Hukumnya Sunnah
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa menyuapi suami makan adalah satu hal sederhana. Saat dilakukan, maka ini akan membuat hatinya merasa senang.
Dalam pandangan agama Islam, perlakuan tersebut tergolong sunnah, karena apabila istri tidak melakukannya ia tak mendapatkan dosa. Namun, apabila diterapkan dengan penuh kasih sayang, maka istri akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Hal ini juga akan membuat hubungan rumah tangga semakin harmonis.
Suami yang memiliki istri saliha patut bersyukur dan menjaganya dengan baik. Hal ini dijelaskan dalam QS. Ar-Rum Ayat 21 yang berbunyi:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir," (QS. Ar-Rum Ayat 21).
Menyuapi Pasangan Harus Ikhlas Diniatkan karena Allah SWT
Segala hal yang manusia lakukan dengan niat yang tulus karena Allah SWT, maka akan ia akan diberikan keberkahan dan kelancaran dalam hidup oleh Sang Pencipta.
Terlebih dalam hubungan rumah tangga, Allah SWT dan Rasulullah SAW memang sangat mengajurkan para umatnya untuk berbuat baik satu sama lain dengan ikhlas. Hal ini diterangkan dalam hadis dari HR. Abu Daud bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya," (HR. Abu Daud).
Menyuapkan suami makan dari tangan istri juga bisa menjadi salah satu bentuk saling menolong. Apabila suami dalam keadaan tak bisa melakukannya sendiri.
Seperti yang kita pahami, bahwa membina rumah tangga tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak, melainkan harus saling membantu satu sama lain. Allah SWT juga sangat mencintai umatnya yang memiliki sifat penolong.
Hal ini diterangkan dalam hadis dari HR. Muslim bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ
Artinya:
"Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya," (HR. Muslim).
Bentuk Rasa Kasih Sayang yang Sederhana dan Berharga
Mewujudkan rasa sayang dalam hubungan rumah tangga adalah hal yang cukup penting. Apalagi terkadang ada seseorang yang bisa menilai hadirnya rasa sayang tersebut, jika ia merasakan dan melihatnya secara langsung.
Allah SWT pun ingin seluruh umatnya untuk saling menyayangi satu sama lain. Hal ini berdasarkan pada hadis dari HR. Tarmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak adak menyayanginya," (HR. Tarmidzi).
Memberikan cokelat, mengajak nonton film bersama, makan malam romantis, memberikan hadiah adalah cara yang umumnya dilakukan oleh pasangan suami istri. Namun, bagi suami yang memiliki bahasa cinta berupa act of service, menyuapkan makan adalah hal yang sangat berarti baginya.
Menyuapi Menjadikan Istri Berbakti kepada Suami
Menyuapkan makan pada suami termasuk dalam bentuk istri yang berbakti, karena melayani pasangannya dengan baik. Apalagi salah satu kewajiban istri dalam rumah tangga harus mengurus segala keperluan dan kebutuhan suaminya.
Perlu dipahami bahwa derajat kemuliaan suami dalam rumah tangga cukup tinggi. Hal ini dikarenakan dirinya yang akan menanggung seluruh beban dan tanggung jawab kehidupan keluarganya di dunia dan akhirat.
Itulah mengapa dengan cara menyuapkan suami makan bisa menjadi bentuk pelayanan yang dibutuhkan dari istrinya. Hal ini juga diterangkan dalam hadis dari HR. Ahmad bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Wanita terbaik yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelesihi sesuai pada diri dan hartanya. Serta melayani suami sebaik mungkin dan menjauhkan suami dari benci.” - (HR Ahmad)
Memberikan Contoh yang Baik untuk Anak dan Lingkungan Sekitar
Pasangan suami dan istri yang sudah memiliki anak tentunya harus melakukan hal-hal baik. Tujuannya agar bisa dicontoh oleh anaknya. Salah satu cara menyuapi suami makan menjadi hal sederhana yang sangat bermakna.
Di balik perlakuan tersebut, anak bisa memahami bahwa dalam kehidupan kita harus saling tolong-menolong dengan sesama. Tak hanya itu, anak juga akan mengetahui bagaimana kerja sama yang harus dibangun dalam kehidupan, baik dengan keluarga, teman atau pasangan nantinya.
Selain kepada anak, apabila Mama coba menerapkan hal ini dengan pasangan. Lingkungan sekitar pun akan turut termotivasi untuk melakukan hal yang sama, terlebih cara ini terbukti bisa menjaga dan meningkatkan kualitas hubungan rumah tangga, lho.
Nah, itulah informasi mengenai hukum istri menyuapi suami dalam Islam. Kira-kira setelah ini Mama tertarik untuk mencobanya dengan Papa nggak nih?
Baca juga:
- Hadis tentang Kewajiban Istri Melayani Suami dalam Islam
- Benarkah Menyuapi Istri Bisa Dapat Pahala? Ini Penjelasan dalam Islam!
- Kumpulan Hadis tentang Rida Suami kepada Istri dalam Islam