Hukum Istri Menyuruh Suami Menurut Islam, Perbuatan yang Tidak Sopan
Lebih baik istri meminta tolong dibandingkan menyuruh suaminya dengan nada kasar
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membina keluarga memang hal yang tidak mudah, banyak ego yang harus dihindari agar rumah tangga terjaga dari konflik. Tak hanya itu, pola komunikasi antara suami dan istri pun harus berjalan dengan baik, karena aspek tersebut menjadi landasan terciptanya keluarga harmonis
Dalam rumah tangga, suami dan istri memiliki kewajiban dan tanggung jawabnya masing-masing. Hal ini wajib dipahami untuk para pasangan yang akan menikah.
Perihal hal tersebut, setiap pasangan dapat mengomunikasikan bagaimana pembagian kerja dalam rumah tangga. Tujuannya agar bisa dijalankan dengan baik. Namun, ternyata dalam realitanya masih ditemukan istri yang berani menyuruh suami dengan tidak sopan.
Tentu tindakan tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama. Untuk memahami lebih dalam mengenai hal tersebut, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasinya dalam hukum istri menyuruh suami menurut Islam.
Nah, pembahasannya cukup penting nih untuk para istri.
Yuk, kita simak bersama!
Haram, Sebab Suami Itu Qawwam Rumah Tangga
Dalam ajaran agama Islam, suami adalah Qawwam atau pemimpin rumah tangga. Ia yang bertanggung jawab penuh atas kehidupan istri dan anak-anaknya di dunia serta akhirat kelak.
Hal ini jelas tercantum dalam QS. An-Nisa ayat 34 yang berbunyi:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar," (QS. An-Nisa Ayat 34).
Bentuk tanggung jawab seorang suami sebagai pemimpin keluarga ialah memberikan nafkah lahir dan batin, serta memberikan pendidikan akhlak kepada anggota keluarganya. Itulah mengapa seorang istri harus tunduk kepada suami yang memiliki kedudukan, dan tanggung jawab lebih besar dalam rumah tangga.
Menyuruh adalah kata yang berkonotasi negatif. Berdasarkan KBBI menyuruh artinya memerintah untuk melakukan sesuatu. Itu berarti dari pengertian tersebut jelas artinya istri memerintah suami.
Hal tersebut tentunya bertentangan dengan kedudukan dan kehormatan suami. Terlebih jika yang diperintahkan oleh istri pada dasarnya bukan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka kesimpulannya hukum istri menyuruh suami adalah haram.
Suami yang Merasa Tidak Dihargai Bisa Berisiko Mengundang Konflik
Menyuruh suami dengan tindakan yang tidak sopan atau sampai meninggikan suara dengan marah-marah adalah hal yang berisiko mengundang konflik rumah tangga.
Sebagai manusia, suami pun dapat merasa kecewa dan sakit hati atas tindakan istri kepadanya. Maka dari itu, jika ada perempuan yang berani melakukan hal tersebut, sesungguhnya ia termasuk dalam istri yang durhaka.
Dalam hubungan rumah tangga, sudah seharusnya pasangan suami istri bisa saling menghargai satu sama lain. Baik dalam tindakan atau tutur kata, perlu diingat kalau menyuruh termasuk perilaku tidak menghargai suami.
Istri yang Menyuruh Suaminya Termasuk Bernusyuz
Berdasarkan pengertiannya nusyuz adalah perilaku istri yang lebih tinggi dibandingkan suami atau disebut membangkang. Tanda-tanda pembangkangan dari seorang istri dapat dilihat dari sikapnya, akhlak buruk, serta perasaan yang meninggi.
Secara tidak langsung menyuruh adalah salah satu perilaku yang meninggi dari suaminya. Maka dari itu, istri yang menyuruh suaminya jelas termasuk bernusyuz, dan hukumnya haram dalam Islam.
Rasulullah SAW pernah bersabda perihal menghormati dan menghargai suami dalam rumah tangga, yaitu:
لوكنت أمرا أحدا أن ينجد لأحد لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها
من عظم حقه عليها.
Artinya:
"Jika aku harus memerintahkan seorang manusia untuk tunduk pada manusia lain, maka aku harus memerintahkan seorang istri untuk tunduk pada suaminya (sebagai tanda) karena keunggulan hak-hak suami (karunia) atas istrinya."
Lebih Baik Meminta Tolong Dibandingkan Menyuruh Suami
Pada dasarnya menjalankan tugas rumah tangga memang tidak mudah. Istri dan suami diperbolehkan untuk saling membantu satu sama lain. Dengan tujuan meringankan beban pekerjaan di antara mereka berdua.
Namun, ada cara yang lebih sopan, efektif, dan dapat diterima dibandingkan dengan menyuruh. Caranya bisa dengan meminta tolong. Tentu hal ini sangat berbeda, meminta tolong lebih cenderung pada menanyakan ketersediaan suami untuk membantu istri.
Lalu, suami pun berhak menerima atau menolak permintaan tersebut. Sedangkan menyuruh adalah tindakan memerintah secara kasar dan merendahkan harkat martabat suami.
Muhammad Bagir dalam buku Muamalah Menurut Alquran, Sunah, dan Para Ulama menjelaskan, perlu disadari bahwa sikap saling menolong antara suami dan istri adalah suatu kebaikan yang dapat menambah kuatnya ikatan rumah tangga. Tak hanya itu, sikap tolong-menolong juga dinilai sebagai upaya memenuhi perintah agama.
Dalam kondisi ini, sesungguhnya ada satu hal yang berperan yaitu komunikasi. Seperti yang kita ketahui dan pahami bahwa dalam rumah tangga komunikasi sangatlah penting.
Maka dari itu, sampaikanlah secara baik-baik kepada suami, terkait hal apa yang sekiranya perlu dibantu oleh dirinya. Niscaya, suami akan senantiasa membantu apabila istri pun mengatakannya dengan lemah lembut.
Berbagi Peran dalam Rumah agar Bisa Bekerja Sama Sesuai Porsinya
Cara lain yang bisa dilakukan sebelum terjadinya suruh menyuruh yang berimbas pada konflik, yaitu berbagi peran antara tugas suami dan istri.
Contohnya, ketika sedang hari libur pasti suami berada di rumah menghabiskan waktu bersama keluarga. Pada saat itu, istri dan suami bisa saling berbagi peran dalam mengurus anak yang masih balita.
Istri yang mengurus anak dari bangun tidur hingga memandikannya. Lalu, suami yang menemani si Kecil saat mamanya harus bersih-bersih rumah atau ketika sedang memasak untuk makan siang keluarga.
Sesederhana itulah pembagian kerja yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Hal ini dapat dibicarakan baik sebelum menikah atau memiliki anak. Tujuannya agar nantinya risiko konflik karena tindakan suruh menyuruh dapat terhindarkan.
Nah, itu dia informasi mengenai hukum istri menyuruh suami menurut Islam. Semoga untuk Mama yang pernah menyuruh pasangan bisa mulai mengubah caranya ke arah lebih baik lagi, ya.
Baca juga:
- Hukum Suami Menyuruh Istri Bekerja dalam Islam
- Hadis tentang Kewajiban Istri Melayani Suami dalam Islam
- Mengenal Nusyuz, Perbuatan Buruk yang Melanggar Komitmen Pernikahan