18 Sunah Suami kepada Istri, Tetaplah Romantis Dalam Setiap Momen
Jadilah suami siaga dan sosok pendengar yang baik di sisi istri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam menjalin hubungan rumah tangga, Rasulullah SAW menganjurkan para umat Muslim untuk memperlakukan pasangannya dengan baik satu sama lain. Terlebih untuk suami, sebagai seorang imam dan kepala keluarga sebisa mungkin berikan sikap terbaikmu kepada istri.
Bagaiamanapun tanpa kehadiran istri, maka hidupmu tak akan lengkap. Dalam beberapa riwayatnya, Rasulullah memberikan suri tauladan yang bisa menjadi tips untuk Papa terapkan kepada Mama, dalam kehidupan rumah tangga.
Penasaran apa saja? Berikut ini Popmama.com telah merangkum 18 sunah suami kepada istri, tetaplah romantis dalam keadaan apapun.
Yuk, kita simak satu per satu!
1. Satu selimut dengan istri di tempat tidur
Saat pasangan suami dan istri sudah tinggal serta tidur bersama, maka satu selimut dengan istri menjadi hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Kenyamanan dan keamanan akan tercipta ketika Mama berada di dekat dekapan Papa.
Hal ini disampaikan dari Atha' bin Yasar bahwa:
Sesungguhnya Rasulullah SAW dan Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu anhka biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan Aisyah, tiba-riba Aisyah bangkit.
Beliau kemudian bertanya, 'Mengapa engkau bangkit?'
Jawabnya: 'Karena saya haid, wahai Rasulullah,'
Lalu ia bersabda 'Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepada ku'Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau," (Riwayat Sa'id bin Manshur).
2. Makan dan minum satu gelas berdua
Selain bisa mengikat erat hubungan pernikahan, beberapa sunah Rasulullah SAW juga bisa meningkatkan rasa romantis dalam rumah tangga.
Sunah ini dijelaskan dari 'Aisyah radhiyallahi 'anha, ia berkata:
Aku biasa minum dari gelas yang sama (dengan Rasulullah SAW) bahkan ketika haid, lalu ia mengambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum," (HR. Imam Muslim).
Dalam riwayat tersebut, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah meminum gelas yang sebelumnya digunakan pula oleh Aisyah. Bahkan, Ia juga pernah memakan daging yang pernah digigit Aisyah.
Nah, buat Papa jangan pernah segan untuk makan atau minum pada alat yang sama dengan istri, ya. Kalau bisa, saling menyuapi ketika makan bersama lebih dianjurkan, lho.
3. Sering mencium istri
Tahukah Papa bahwa ketika dalam bulan puasa, mencium istri tidak membatalkan ibadahmu saat itu. Hal ini ternyata diterangkan dalam HR. An-Nasai Sunan Kubra II/204, bahwa:
Nabi sering mencium Aisyah, dan itu tidak membatalkan puasa," (HR. An-Nasai dalam Sunan Kubra II/204).
Wujud kasih sayang dengan ciuman menjadi perlakuan paling romantis dalam hubungan rumah tangga. Dapat dijamin, saat Papa mencium Mama tanpa ada alasan tertentu, maka Mama akan merasa sangat bahagia begitu juga sebaliknya.
4. Mandi bersama istri
Walau terdengar aneh, ternyata mandi bersama istri adalah hal yang disunahkan oleh Rasulullah SAW. Dalam ikatan pernikahan yang halal, suami tidak hanya wajib menggauli istri, tetapi juga memperlakukan istri secara romantis layaknya ratu.
Mandi bersama diketahui dapat meningkatkan kualitas hubungan seksual pasangan suami dan istri. Maka dari itu, ketika Papa sudah merasa performa di ranjang sudah mulai menurun, maka cara ini bisa menjadi solusinya.
Dalam riwayatnya Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
Aku biasa mandi berdua bersama dari satu bejana," (HR. Al-Bukhari).
Di riwayat lain Aisyah juga berkata:
Aku biasa mandi bersama Nabi SAW dengan satu bejana. Kamu biasa bersama-sama memasukkan tangan kami ke dalam bejana," (Riwayat Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah).
5. Disisir rambut oleh istri
Dalam Islam belum ada literatur yang menjelaskan bagaimana hukum suami dan istri saling menyisir rambut. Namun, aktivitas ini bisa menjadi salah satu bentuk kasih sayang.
Rasulullah SAW diketahui sering melakukannya kepada istrinya, begitu juga sebaliknya. Hal ini telah diriwayatkan dalam hadis oleh Bukhari, bahwa:
Aisyah RA biasa menyisir rambut Rasulullah SAW. Aisyah pun biasa mandi bersama lewat satu bejana tempat menampung air." (HR.Bukhari)
6. Membantu pekerjaan rumah dengan istri
Istri memang memiliki kewajiban untuk mengurus rumah tangga dalam keluarga, dan suami bertanggung jawab untuk menafkahinya. Namun, tidak ada salahnya jika sesekali Papa ikut membantu tugas Mama di rumah. Bahkan hal tersebut masuk dalam perilaku memuliakan istri.
Dalam HR, Al-Bukhari dijelaskan bahwa:
Umum Mukminin Aisyah pernah ditanya: "Apa yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya?"
Aisyah pun menjawab: "Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya," (HR. Al-Bukhari).
7. Membelai istri
Membelai kepala istri di waktu santai dapat membuat dirinya semakin merasa disayang dan diperhatikan oleh suami. Di tengah kepadatan pekerjaan rumah, cobalah Papa belai Mama dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Niscaya, keharmonisan dalam rumah tangga akan semakin meningkat. Lalu, adapun doa yang bisa Papa ucapkan ketika membelai istri agar diberikan keberkahan dan kelanggengan, yaitu sebagai berikut:
Allahumma inni as-aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha 'alaihi, wa a'udzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha 'alaih
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepadaMu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.”
Dalam hal ini, ada pula hadis yang mengisahkan Rasulullah yang membelai para istrinya dalam HR. Ahmad, yaitu sebagai berikut:
Adalah Rasulullah tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kamu dengan tidak mencampuri, hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya," (HR.Ahmad).
8. Tetap romantis walaupun istri sedang dalam keadaan haid
Dalam kehidupan pernikahan, romantis adalah hal yang harus dijaga demi keberlangsung rumah tangga. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak hanya dengan berhubungan intim saja.
Meskipun dalam Islam, pasangan suami dan istri dilarang berhubungan badan jika sedang haid. Namun, Papa bisa lakukan hal romantis lain untuk membuat Mama bahagian lho!
Seperti berikan ciuman dan pelukan, belai rambutnya, berikan pijatan, atau memasak makanan kesukaannya. Menjadi pasangan yang baik ternyata dapat diwujudkan dengan berbagai cara, dimulai dari hal yang sederhana.
Dalam hal ini adapun hadis yang mengisahkan Nabi SAW, melakukan hal romantis kepada istrinya, pada HR. Al-Bukhari yaitu sebagai berikut:
Ketika Aisyah sedang haid, Nabi SAW pernah membangunkannya, beliau lalu tidur di pangkuannya dan membaca Al-quran," (HR.Al-Bukhari).
9. Menemani istri yang sedang sakit
Sebagai pasangan hidup, ketika Mama sedang dalam keadaan tidak sehat Papa wajib memperhatikannya. Terlebih kini di era pandemi COVID-19, daya tahan tubuh manusia sangatlah rentan.
Maka dari itu, temanilah istri yang sedang sakit dan berdoa meminta kesembuhan pada Allah SWT. Adapun Rasulullah SAW pernah mengucapkan doa kesembuhan untuk keluarganya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.
Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman.
Artinya:
“Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”
Diterangkan pula dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim bahwa:
Nabi SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut, dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit," (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
10. Memberikan istri hadiah
Dalam konteks berhubungan ada yang dinamakan bahasa cinta. Memberikan hadiah adalah salah satu dari lima bahasa cinta, yang dipercaya ampuh untuk membahagiakan hati pasangan.
Hadiah tersebut bukan bertujuan untuk menimbulkan sifat bermewah-mewahkan, melainkan sebagai bentuk sederhana menghargai keberadaan sang istri dalam kehidupan Papa.
Dalam HR. Ahmkad Ummu Klasum binti Abu Salamah berkata bahwa:
Ketika Nabi menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya. Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu,"
Ummu Kultsum berkata," Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, dan hadiah itu dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah," (HR. Ahmad).
11. Mengajak istri pergi jika akan keluar kota
Apabila Papa bekerja pada perusahaan yang memiliki tuntutan untuk bekerja di luar kota, tidak ada salahnya untuk mengajak Mama lho. Selain sebagai pendamping, kehadiran istri di sisi sang suami terkadang bisa membuat pekerjaan Papa terasa lebih ringan karena bantuannya.
Selain bekerja, Papa juga bisa mengajak istri berlibur ke luar kota dalam rangka menyenangkan hatinya. Dalam hal ini, ternyata pernah Nabi SAW lakukan pada sang istri, berikut penjelasannya dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim.
Aisyah berkata 'Biasanya Rasulullah SAW apabila ingin, melakukan suatu perjalan (safari), beliau melakukan undian di antara para istri. Barang siapa yang keluar nama/nomor undiannya, maka dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah SAW'," HR. Al-Bukhari dan Muslim.
12. Memanggil istri dengan kata-kata yang mesra
Umumnya setiap pasangan pasti memiliki panggilan sayang, hal tersebut biasanya sudah dimulai dari masa pacaran hingga terbawa pada kehidupan pernikahan. Panggilan kesayangan adalah wujud rasa cinta pada pasangan yang cukup sederhana.
Ternyata perlakuan tersebut sangat Rasulullah SAW anjurkan untuk para pasangan suami istri, memiliki panggilan kesayangan. Dalam kisahnya Rasulullah SAW memanggil Aisyah dengan nama Humairah, yang artinya pipi kemerah-merahan. Terkadang beliau juga suka memanggil dengan sebutan "Aisy/Aisyi".
Aisyah radhiyallahu'anha menuturkan bahwa:
Pada suatu Rasulullah SAW berkata kepadanya, 'Wahai 'Aisy (panggilan kesayangan 'Aisyah), Malaikat Jibril tadi menyampaikan salam buatmu'," (Muttafaq 'Alaih).
Tidak ada salahnya memanggil nama pasangan dengan sebutan yang menggemaskan atau romantis, pun hal tersebut ternyata dapat memperkuat hubungan rumah tangga kan Ma?
13. Suami dan istri jalan berduaan malam hari
Memasuki kehidupan rumah tangga, tak bisa dipungkiri tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dilakukan semakin bertambah. Sebagi suami, Papa memiliki pekerjaan di kantor dan di rumah, begitupun dengan istri yang lebih banyak memiliki pekerjaan rumah.
Terkadang waktu senggang yang dimiliki lebih digunakan untuk beristirahat. Maka dari itu, akan jarang sekali ada momen tertentu suami dan istri kembali bermesraan, pergi ke luar rumah mencari udara bersama.
Terlebih jika pasangan suami istri tersebut sudah memiliki anak, lebih banyak waktu bersama yang tersita karena harus menjaga si kecil. Untuk meningkatkan rasa romantis dalam hubungan pernikahan, alangkah baiknya sesekali siapkan waktu senggang untuk pergi bersama Mama.
Berjalan berduaan bersama Mama malam hari akan menjadi pilihan yang tepat. Hal tersebut bisa dilakukan setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, dan Mama pun sudah selesai menidurkan anak-anak.
Dalam HR. Muslim dikisahkan bahwa:
Rasulullah SAW datang pada malam hari, kemudian beliau mengajak Aisyah berjalan-jalan dan berbincang-bincang," (HR. Muslim).
14. Menyuapi istri makan
Rasulullah SAW selalu bersikap manis ketika makan atau minum berdua bersama istrinya, ia tak pernah memperlihatkan perasaan malas atau jijik apabila harus menyuapi istrinya makan.
Suami yang ikhlas dan tulus menyuapi istri makan, ternyata amalan yang didapatkan akan diganjar dengan pahala yang luar biasa dari Allah SWT. Ia akan diberikan pahala sama seperti bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
Dalil yang menjelaskan hal ini terdapat dalam kita shahih Bukhari. Terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sa'ad bin Abi Waqash bahwa:
نْ سَعْدِ بْنِ أَبِى وَقَّاصٍ، قَالَ صلى الله عليه وسلم : إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ، إِلا أُجِرْتَ عَلَيْهَا، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فَمِ امْرَأَتِكَ
Artinya:
"Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu,“ (Shahih Bukhari).
15. Mengantar istri
Sebagai suami siaga, mengantar istri pergi adalah salah satu tugas yang sungguh mulia. Ketika Papa mengantarkan Mama pergi ke suatu tempat dengan tulus dan ikhlas, niscaya istri pun akan turut bahagia karena merasa sangat diperhatikan.
Terlebih Papa juga bisa menjaga keselamatan Mama ketika dalam perjalanan menuju tempat tujuan. Dibanding membiarkannya pergi sendiri, atau menggunakan transportasi umum.
Dalam hal ini, Shafiyyah, yaitu istri Rasulullah SAW menceritakan bahwa dia datang mengunjungi sang suami ketika beliau sedang melakukan iktikaf pada 10 hari terkahir di bulan Ramadhan. Dia pun berbicara dekat beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk kembali. Melihat istrinya hendak pulang, Rasulullah SAW juga ikut berdiri untuk mengantarkannya.
Kisah tersebut terdapat dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim dijelaskan pula bahwa:
Rasulullah SAW sedang berada di masjid. Di samping beliau ada para istri beliau. Kemudia mereka pergi (pulang). Lantas Nasi berkata pada Shafiyyah 'Jangan terburu-buru, agar aku dapat pulang bersamamu'," (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
16. Meredam amarah istri dengan taktik romantis
Agar Papa tidak selalu dibilang sebagai laki-laki yang kurang peka, cobalah ketika Mama sedang dalam keadaan marah redam emosinya secara pintar. Harus diakui, perempuan memang makhluk yang sangat emosional, maka dari itu Papa harus bisa menjadi sosok peredam amarahnya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu menggunakan taktik romantis, seperti merayu, memeluk, mencium, atau membelainya. Niscaya perlakuan-perlakuan manis tersebut, akan meredam emosi perempuan secara perlahan.
Dalam HR. Ibnu Sunni dikisahkan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan hal yang serupa.
Rasulullah SAW biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, 'Wahai Aisyah baca doa: Wahai Tuhanku, Wahai Muhammad, ampunilah dosa-dosa ku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesalkan'," (HR. Ibnu Sunni).
17. Memperhatikan perasaannya
Hidup sebagai pasangan suami dan istri, sudah seharusnya suami mengerti perasaan istri dan sebaliknya. Dalam Islam, bentuk perhatian tersebut sangat dirahmati oleh Allah SWT.
Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah SWT akan memperhatikan mereka dengan penuh rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya," (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi, dari Abu Said Alkhudzri).
18. Mendengarkan keluh kesah istri
Selain mengerti perasaan perempuan, menjadi tempat bercerita keluh kesah istri juga akan mendatangkan untuk suami dan rumah tangganya. Terkadang, perempuan hanya butuh didengarkan, apa yang ia rasa dan alami, dan ketika hal tersebut berhasil Papa lakukan, setidaknya perasaan Mama akan sedikit lebih tenang.
Rasulullah SAW selalu mendengarkan keluh kesah istrinya dengan begitu sabar, bahkan ia juga memberikan tanggapan begitu baik. Beliau melakukan hal tersebut untuk memberikan hak pada istrinya bahwa, salah satu tugas seorang suami adalah menjadi pemimpin dan pemberi keputusan ketika istri merasa bingung.
Dalam HR. Bukhari, dijelaskan bahwa:
Dari Aisyah berkata 'Rasulullah adalah orang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit'," (HR.Bukhari).
Nah, itulah 18 sunnah suami kepada istri, tetaplah romantis dalam keadaan apapun. Semoga informasi ini bisa membantu Papa dalam bersikap dengan Mama ya.
Baca juga:
- Sunnah Rasulullah saat Malam Pertama agar Lebih Berkah
- Apakah Berhubungan Intim Sunnah Rasul Harus di Malam Jumat?
- Hukum Istri Menyuapi Suami dalam Islam, Perlu Dilakukan dengan Ikhlas