11 Seserahan Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya
Sebelum menikah, pahami dulu seserahan beserta maknanya karena bisa jadi pengingat baik
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tradisi pernikahan berbeda-beda, tergantung adat dan kepercayaan tiap daerah. Perbedaan inilah yang menyebabkan seserahan pernikahan juga tak sama. Misalnya, seserahan pernikahan adat Jawa berbeda dengan seserahan pernikahan adat Sunda.
Dalam budaya Jawa, seserahan diberikan oleh pihak calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai perempuan.
Seserahan disebut juga paningset yang dimaknai sebagai bentuk simbolik laki-laki akan menjadi suami bertanggung jawab. Laki-laki akan memberikan nafkah lahir dan nafkah batin pada perempuan jika sudah resmi menikah.
Apabila kamu menganut budaya Jawa dan akan menikah, berikut seserahan pernikahan adat Jawa yang perlu diperhatikan. Sehingga, seserahan yang kamu berikan cukup lengkap dan sesuai dengan filosofinya.
Yuk, simak penjelasan Popmama.com!
1. Kain batik dan stagen
Ketika membahas seserahan pernikahan adat Jawa, maka kain batik dan stagen tidak boleh ketinggalan. Pasalnya, kain batik dan stagen menjadi ciri khas seserahan adat Jawa.
Stagen dimaknai sebagai tekad calon mempelai laki-laki dan perempuan yang kuat. Mereka saling berjuang demi menjalani kehidupan pernikahan.
Selain itu, kain stagen yang mirip korset memiliki bahan yang kuat. Karakteristik ini menggambarkan pasangan yang saling menguatkan. Sehingga, mereka bisa mempertahankan rumah tangga meski ada cobaan dan rintangan.
2. Jarik dan kebaya
Seserahan pernikahan adat Jawa tak bisa dilepaskan dari jarik dan kebaya. Dua pakaian tersebut merupakan pakaian perempuan yang identik dengan kebudayaan Jawa selama ini.
Selain mempertimbangkan selera berbusana calon mempelai perempuan, pemilihan jarik dan kebaya perlu memperhatikan motif batiknya. Pasalnya, beberapa motif justru memiliki makna buruk yang dipercaya dapat mendatangkan kesialan dalam pernikahan.
Sebaiknya, pilih motif batik yang indah dengan makna harapan.
3. Seperangkat alat salat dan Al-Qur`an
Seserahan pernikahan adat Jawa berikutnya adalah seperangkat alat salat dan Al-Qur`an.
Bagi umat muslim, seperangkat alat salat dan Al-Qur`an merupakan seserahan penting yang penuh makna. Alat salat dan Al-Qur`an merupakan simbol agar selalu mengingat Allah SWT. Apalagi, pernikahan dalam Islam adalah ikatan sakral dengan tujuan ibadah.
Selain itu, seperangkat alat salat dan Al-Qur`an menjadi pengingat untuk kedua calon mempelai. Mereka bertanggung jawab menjalankan pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah.
Umumnya, seserahan berisi mukena, sajadah, dan kitab suci Al-Qur`an.
4. Tas dan alas kaki
Calon mempelai laki-laki juga bisa memberikan seserahan pernikahan adat Jawa berupa tas dan sepasang alas kaki.
Bukan tanpa makna, sepasang alas kaki ibarat kedua mempelai yang berjalan beriringan. Mereka saling berdampingan dalam membangun rumah tangga.
Biasanya, sepasang alas kaki bisa berupa sepatu ataupun sandal. Seserahan tersebut perlu didiskusikan dengan calon pasangan.
Selain alas kaki, seserahan juga dilengkapi dengan tas. Model, jenis, dan merek tas pun ditentukan berdasarkan hasil diskusi kedua mempelai.
5. Perlengkapan makeup
Perempuan umumnya familier dengan perlengkapan makeup. Riasan wajah merupakan penyempurna penampilan. Nah, seserahan pernikahan adat Jawa pun memperhatikan kebutuhan calon mempelai perempuan.
Agar perempuan tetap bisa merias dan merawat diri, biasanya seserahan berupa perlengkapan makeup. Seserahan ini bermakna calon mempelai laki-laki sanggup memenuhi kebutuhan istri ketika sudah menikah nanti.
6. Perlengkapan perawatan diri
Selain perlengkapan makeup, seserahan pernikahan adat Jawa juga berupa perlengkapan perawatan diri, seperti pelengkapan mandi.
Perlengkapan tersebut merupakan barang kebutuhan perempuan yang penting dan utama. Sehingga, makna seserahan adalah suami mampu memenuhi kebutuhan istri.
Selain itu, harapannya istri pun dapat menjaga kebersihan diri secara jasmani dan rohani. Perlengkapan yang bisa diberikan, seperti sabun, sampo, handuk, atau lulur.
7. Perhiasan
Selanjutnya, seserahan pernikahan adat Jawa yang tak boleh ketinggalan adalah perhiasan. Jenis perhiasan tidak mutlak. Jadi, perhiasan untuk seserahan sesuai hasil diskusi dengan kedua calon mempelai.
Seserahan ini pun disesuaikan dengan kesanggupan calon suami. Namun, umumnya seserahan perhiasan berupa cincin emas.
Cincin sendiri merupakan simbol ikatan tak pernah putus. Sama halnya, dengan cinta kedua mempelai terus tumbuh dan saling bertaut seperti cincin yang melingkar.
Selain cincin, terkadang calon suami juga memberikan kalung, gelang, atau anting.
8. Pisang raja
Keunikan lain seserahan pernikahan adat Jawa adalah adanya pisang raja. Buah satu ini dipilih sebagai seserahan karena menyiratkan simbol kebesaran dan harapan.
Jumlah yang diberikan pun tidak boleh sesuka hati. Berikan pisang raja dengan jumlah satu sisir.
Bentuk satu sisir seperti tangan yang menengadah. Artinya, pisang raja ibarat doa dan harapan yang dipanjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa.
9. Kue tradisional
Seserahan pernikahan adat Jawa satu ini juga berhubungan dengan makanan. Namun, bukan makanan biasa, makanan yang diberikan berupa kue tradisional seperti lemper, jadah, wajik, nagasari, dan sebagainya.
Umumnya, sebagian besar kue berbahan ketan. Alasannya cukup sederhana, yakni ketan yang lengket adalah harapan untuk cinta calon mempelai. Semoga cinta keduanya terus erat sampai maut memisahkan.
10. Daun sirih ayu
Daun sirih ayu merupakan simbol keselamatan dan kebahagiaan. Selain itu, daun sirih ayu melambangkan kesejahteraan.
Makanya, daun ini termasuk seserahan pernikahan adat Jawa. Supaya, kehidupan pernikahan keduanya dilingkupi kebahagiaan, keselamatan, dan kesejahteraan.
Meski bukan daun yang bisa dimakan, tapi daun sirih memberikan makna mendalam bagi kedua calon mempelai. Sebaiknya, pilih daun sirih yang segar dan hijau, ya.
11. Buah-buahan
Terakhir, seserahan pernikahan adat Jawa adalah buah-buahan yang tergolong hasil bumi. Buah-buahan ini menyiratkan kesejahteraan. Harapannya, calon mempelai hidup sehat, penuh kecukupan, serta memberikan manfaat bagi sekitar.
Buah-buahan yang bisa diberikan pun bermacam-macam. Misalnya, jeruk, apel, anggur, pir, buah naga, dan sebagainya. Pemilihan buah bisa didiskusikan dulu dengan calon mempelai perempuan.
Itulah 11 seserahan pernikahan adat Jawa.
Pahami dulu macam seserahan dan maknanya sebelum mengucapkan ijab qobul, ya. Bukan sekadar barang pemberian, seserahan mengandung makna filosofis yang bisa dijadikan pengingat.
Baca Juga:
- 35 Ucapan Selamat Menikah Islami untuk Teman dan Sahabat
- 7 Aturan Dasar Rumah Tangga agar Pernikahan Harmonis dan Langgeng
- 4 Fase dalam Pernikahan yang Membuat Ikatan Suami Istri Semakin Kuat