5 Tips Pernikahan Tetap Mesra dan Anti Jenuh Saat Sudah Punya Anak
Jangan sampai memiliki anak justru membuat hubungan dengan pasangan jadi renggang dan hambar
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak tentu akan menjadi harapan bagi setiap pasangan suami istri. Diharapkan kehadiran si Kecil bisa menjadi pelengkap dan sumber kebahagiaan keluarga.
Namun kenyataannya, setelah memiliki anak seringkali yang terjadi justru kedekatan antara suami dan istri terganggu. Hubungan yang ada malah menjadi semakin renggang.
Selain karena rasa lelah karena mengurus si Kecil, prioritas pun kini sudah terpusat pada anak.
Jika didiamkan, kondisi seperti ini bisa membuat pernikahan terasa semakin hambar lho, Ma. Jadi sebaiknya jangan dianggap remeh, ya.
Bagaimana caranya supaya pernikahan tetap mesra meski sudah punya anak? Yuk disimak informasinya dari Popmama.com berikut ini:
1. Jangan lupakan seks
Andrew Sofin dari Canadian Association for Marriage and Family Therapy menyebutkan bahwa pada sebagian besar kasus permasalahan pernikahan yang ia tangani, kebanyakan pasangan memiliki keluhan jarang melakukan hubungan intim.
“Sebagian besar dari pasangan suami istri ini sedang punya anak berusia di bawah 5 tahun, di mana pada usia tersebut anak menghabiskan sebagian besar waktu orang tuanya,” ungkap Sofin, seperti dikutip dari Today’s Parent.
Ia melanjutkan, pada periode anak dengan usia tersebut, waktu terasa benar-benar sangat berharga. Dengan demikian, waktu malam pun terasa lebih baik dihabiskan untuk istirahat dan tidur, dibandingkan untuk melakukan hubungan intim.
Menurunnya kualitas dan kuantitas aktivitas seksual lama-kelamaan pun bisa memengaruhi hubungan pernikahan. Sofin berpesan supaya kondisi seperti demikian tidak diabaikan.
Ingatlah betapa indahnya masa-masa awal pernikahan, dekatkan lagi diri bersama pasangan. Dengan demikian, waktu untuk bersama-sama pun juga akan terasa lebih berharga, Ma.
Baca juga:
- Ciri-Ciri Perempuan Hiperseks Bila Didiamkan Bisa Jadi Gangguan Mental
- Tips Menghadapi Suami yang Susah Berhenti Saat Berhubungan Seks
- 5 Keuntungan dari Berhubungan Seks Secara Rutin
2. Beri pasangan waktu ‘me time’
Sama seperti hubungan intim, frekuensi waktu untuk bersantai sendiri alias me time juga tak kalah pentingnya dalam menjaga kedekatan dengan pasangan.
Memberikan waktu bagi pasangan untuk bersantai bisa memberikan ‘napas’ sejenak, sehingga pikiran pun akan lebih tenang, terbuka dan rileks.
Misalnya pada Mama, bersantai beberapa saat melakukan aktivitas favorit tanpa si Kecil akan membantu mencegah terjadinya stres dan kelelahan. Seperti diketahui, kondisi-kondisi seperti ini rentan memicu pertengkaran dengan suami, bukan?
Beberapa aktivitas me time yang bisa dilakukan misalnya dengan pergi ke salon, berolahraga di gym favorit, atau bertemu dengan sahabat kesayangan.
Jika sudah, jangan lupa berikan kesempatan yang sama pada suami, ya. Misalnya dengan mengizinkan ia pergi bermain futsal atau sekadar pergi ke bengkel.
Sama-sama ‘memanjakan’ diri dapat membuat pikiran lebih tenang dan tanpa disadari masing-masing akan menjadi semakin dekat dengan pasangan, Ma. Salah satunya karena terhindari dari rasa jenuh dan bosan mengurus keperluan si Kecil.
3. Tetap terbuka dan jaga komunikasi
Salah satu tanda bahaya dari hubungan antara suami dan istri adalah tidak ada komunikasi. Masing-masing enggan untuk bercerita dan mengungkapkan apa yang dirasakan.
Setelah memiliki anak, seringkali waktu untuk sekadar mengobrol berdua dengan pasangan akan jadi sangat sedikit. Padahal sesi berbicara berdua bisa membantu menjaga kualitas hubungan pernikahan.
Tak selalu mengobrol serius, waktu bincang berdua ini bisa dihabiskan untuk sekadar menceritakan aktivitas selama sehari penuh atau membicakan tentang rencana di akhir pekan.
Menurut Sofin, menutupi perasaan sendiri dan berharap pasangan bisa memahami bisa menjadi bumerang, bahkan bisa berakhir pada pertengkaran.
4. Selalu ucapkan ‘terima kasih’
Hargai apapun yang dilakukan oleh pasangan, sekecil apapun. Ini akan membantu pasangan merasa ada dan dinilai berharga.
Jangan lupa selalu mengucapkan terima kasih atas apapun yang dilakukannya. Meskipun mungkin menurut Mama hal tersebut biasa saja.
Misalnya, ucapkan terima kasih saat suami membantu menjaga atau memakaikan pakaian si Kecil. Ungkapan-ungkapan tulus ini akan membuat kualitas pernikahan tetap terjaga dan hubungan antara suami istri pun tetap dekat.
“Saat pasangan suami istri sama-sama bekerja keras untuk menjaga kehidupan keluarga, bisa jadi mudah untuk berhenti mengakui beban kerja satu sama lain. Hal ini bisa membuat pasangan merasa diabaikan atau tidak dihargai, yang bisa menurunkan kualitas pernikahan,” ungkap Sofin.
Mama juga bisa mengucapkan terima kasih setiap malam saat hendak tidur. Sampaikan dengan tulus sebagai tanda bahwa Mama benar-benar mensyukuri dan berbahagia dengan hari yang sudah berlalu. Hal kecil ini pun bisa memengaruhi kedekatan antara Mama dan Papa.
5. Buat jadwal kencan rutin
Kapan kali terakhir Mama dan Papa pergi kencan berdua, bahkan untuk sekadar makan malam atau menonton film di bioskop?
Jangan anggap remeh pentingnya pergi kencan setelah menikah, apalagi setelah memiliki anak, Ma. Hal ini juga bisa turut membantu mendekatkan hubungan pernikahan, lho.
Menjadi poin positif jika Mama tinggal dekat dengan anggota keluarga yang bisa dititipi si Kecil sejenak, misalnya pada orang tua atau mertua. Kemudian, Mama pun bisa pergi berdua ke bioskop bersama Papa.
Selain bernostalgia dengan aktivitas sebelum menikah atau sebelum memiliki anak, pergi kencan setelah menikah juga akan membuat pasangan suami istri punya waktu santai berdua tanpa harus sambil mengurus si Kecil.
Demikian beberapa 5 tips agar pernikahan tetap mesra dan nggak jenuh saat sudah punya anak yang bisa dilakukan untuk tetap ‘menghidupkan’ pernikahan meski sudah punya anak. Jangan lupa bicarakan dengan pasangan untuk menemukan cara yang dirasa paling pas, ya!