Adhiyat Ungkap Kesamaannya dengan Dilan 1983: Wo Ai Ni, Pernah Dibully
Mulai beranjak remaja, Adhiyat juga sempat mengalami cinta monyet
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni diperankan oleh sejumlah aktor dan aktris cilik berbakat yang berasal dari tanah air. Sosok Muhammad Adhiyat dipilih untuk memerankan karakter Dilan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Dalam pertemuan Special Screening Dilan 1983: Wo Ai Ni yang berlangsung di Falcon Pictures pada Kamis (6/6/2024), Adhiyat membagikan cerita terkait kesamaannya dengan sosok Dilan.
Rupanya, ia juga sempat jadi korban perundungan hingga mengalami cinta monyet.
Seperti apa ceritanya? Berikut Popmama.com telah rangkum informasinya mengenai Adhiyat ungkap kesamaannya dengan Dilan 1983: Wo Ai Ni.
1. Dilan 1983: Wo Ai Ni angkat kisah cinta monyet hingga perundungan anak-anak
Dalam trailer yang telah dirilis, film Dilan 1983: Wo Ai Ni mengangkat kisah cinta monyet antara Dilan dengan teman sekolah barunya, Mei Lin. Film ini bukan menayangkan anak kecil yang berpacaran, tetapi tentang bagaimana rasa cinta yang diberikan Tuhan di setiap hati manusia.
Selain cinta monyet pada anak-anak yang beranjak remaja, film ini juga menampilkan fenomena bullying atau perundungan yang sudah ada sejak tahun 80-an.
Dalam trailer yang dibagikan, Dilan nampak berselisih dengan pelaku perundungan tersebut.
2. Adhiyat pernah kena bully teman sekolahnya
Adhiyat bercerita sempat mengalami pengalaman yang sama dengan karakter Dilan yang ia perankan. Ia mengaku mengalami perundungan saat baru duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Kala itu, teman-teman Adhiyat kerap mengganggunya hingga meminta sejumlah uang. Tak diam begitu saja, Adhiyat justru melawan mereka.
Tak disangka, hal itu ternyata membuat Adhiyat kini jadi berteman baik dengan para pelaku perundung tersebut.
"Waktu itu baru masuk sekolah SMP, ya di-bully, tiba-tiba di-bully aja. Digangguin, dimintain uang, terus dilawan sekali, terus sekarang malah jadi teman. Persis kayak di film," tuturnya.
3. Orangtua Adhiyat ajarkan sikap berani untuk melawan perundungan
Maraknya perundungan belakangan ini membuat sejumlah orangtua khawatir akan anak-anaknya di sekolah atau di lingkungan pertemanannya. Untuk mengantisipasi perundungan, orangtua Adhiyat punya pesan tersendiri untuk putranya tersebut.
"Hajar aja. Kalau memang dia udah kelewatan ganggu banget, pesan ibu aku sih lawan aja. Soalnya biasanya kalau orang yang nge-bully dilawan sekali dia takut selanjutnya," ucap Adhiyat.
Hal yang sama dengan yang diungkapkan oleh papanya Adhiyat. Ia meminta kepada putranya tersebut untuk berani melawan pelaku perundungan.
Di samping itu, Adhiyat tak hanya mampu melindungi dirinya semata. Ia juga akan membantu temannya yang menjadi pelaku perundungan.
"Bantuinnya dikasih tau atau nggak ditakut-takutin pelaku bully-nya. Soalnya kalau itu juga (ikut campur terlalu dalam) takut kena masalah juga kitanya," lanjut Adhiyat.
4. Adhiyat curhat ke mamanya saat alami cinta monyet
Cinta monyet sering diartikan dengan perasaan cinta yang dialami saat masa anak-anak. Di fase menuju remaja, tak jarang mereka mulai memiliki perasaan dengan lawan jenisnya.
Adhiyat sebagai aktor kelahiran 28 Februari 2011 juga mengalami fase cinta monyet seperti di film yang ia perankan. Pada kondisi tersebut, ia harus curhat ke mamanya mengenai masalah percintaannya, apalagi jika sang mama sudah mengetahui lebih dulu.
"Pernah, suka doang. Iya curhat ke mama, karena ketahuan jadi harus cerita," jelas Adhiyat.
Nah, seperti itu cerita Adhiyat yang mengungkap kesamaannya dengan Dilan 1983: Wo Ai Ni. Jika dilihat dari kisahnya, orangtua sangat berperan penting dalam setiap fase kehidupan anak agar mereka tetap aman dan berada di jalan yang benar.
Semoga film ini bisa menginspirasi, ya.
Baca juga:
- Keseruan Adhiyat dan Ferdinand Main di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni
- Dilan 1983: Wo Ai Ni Angkat Peran Keluarga dan Isu Perundungan Anak
- Novel Dilan 1983 Wo Ai Ni Segera Rilis, Kisah Cinta Monyet