TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

8 Pelajaran dari Kasus Cut Intan Nabila dan Armor Toreador

Ini pelajaran yang bisa dipetik dari kasus KDRT Cut Intan Nabila dan Armor

Facebook.com/Cut Intan Nabila

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Armor Toreador pada istrinya, Cut Intan Nabila, menjadi perhatian banyak pihak. Atas tingginya simpati pengguna media sosial, pihak kepolisian langsung turun tangan mengusut kasus tersebut. 

Sebelumnya, beredar luas hasil rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi kekerasan yang dilakukan Armor pada Cut Intan Nabila di sebuah kamar. Terlihat Armor melakukan aksi kekerasan dengan cara memukul hingga menjambak istrinya.

Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kasus yang menimpa Cut Intan Nabila dan Armor Toreador agar kejadian serupa tak terulang kembali.

Berikut ini Popmama.com sajikan rangkumannya mengenai pelajaran hidup dari kasus KDRT Cut Intan Nabila dan Armor Toreador

Kumpulan Pelajaran dari Kasus Cut Intan Nabila dan Armor Toreador

1. Pentingnya mengetahui tanda red flag dalam pernikahan

Facebook.com/Armortoreador

Red flag sering diartikan sebagai sinyal peringatan dalam hubungan yang memberikan alasan untuk berhenti. Sinyal red flag yang dibiarkan begitu saja menyebabkan hubungan tak sehat, bahkan bisa merusakan kesehatan mental seseorang. 

Perlu diketahui bahwa ada banyak tanda red flag yang perlu diwaspadai dalam kehidupan berumah tangga. Sinyal-sinyal tersebut pun hadir dalam rumah tangga Cut Intan Nabila dan Armor Toreador selama 5 tahun menikah. 

Beberapa di antaranya adalah perselingkuhan yang dilakukan berulang kali, kekerasan dalam rumah tangga, penggunaan uang yang tak transparan, dan sikap saat mereka meminta maaf serta memaafkan.

2. Kekerasan fisik bukan solusi untuk memecahkan masalah rumah tangga

Instagram.com/cut.intannabila

Tak bisa dipungkiri bahwa selalu ada masalah yang mewarnai kehidupan rumah tangga. Dalam hal ini setiap pasangan dituntut untuk bisa memecahkannya bersama-sama dengan cara yang bijak agar segera menemukan jalan keluar. 

Meskipun terkadang menguras emosi, tapi kekerasan fisik bukan jadi solusi. Kekerasan fisik justru membuat permasalahan rumah tangga menjadi semakin rumit dan justru menyakiti pasangan dari segi fisik maupun batinnya. 

Pasangan suami istri bisa berkonsultasi pada pihak yang ahli jika memang tak bisa memecahkan masalah tersebut berdua. 

3. Pentingnya mengetahui cara mengontrol emosi

Facebook.com/Armortoreador | Instagram.com/cut.intannabila

Pertengkaran dalam hubungan pernikahan biasanya terjadi karena emosi yang tak terkendali. Oleh sebab itu, setiap pasangan perlu mempelajari cara menahan emosi agar tak memicu pertengkaran yang semakin parah. 

Pasangan yang larut dalam emosi bisa menimbulkan perilaku di luar kendali, salah satunya berujung pada kekerasan fisik. Ada baiknya setiap pasangan menyelesaikan dengan kepala dingin agar bisa berpikir sebelum melakukan tindakan-tindakan yang tak diinginkan. 

Jika berkaca dari kasus KDRT Cut Intan Nabila dan Armor, pihak laki-laki dalam rekaman CCTV nampak tak kuasa mengontrol emosinya. Lantas, ia langsung berteriak dan menghantam sang istri dengan pukulan yang sangat kencang. 

4. Bijak sebagai orangtua dengan cara tak berselisih di depan anak

Facebook.com/Cut Intan Nabila

Pertengkaran orangtua yang terjadi di hadapan anaknya memiliki banyak dampak negatif. Bahkan, hal itu bisa membuat anak merasa tak nyaman di rumah dan mengalihkan rasa trauma tersebut pada pergaulan atau hal-hal negatif. 

Dampak terparah jika anak menyaksikan pertengkaran orangtuanya adalah timbul gejala seperti depresi atau kecemasan. Untuk itu, setiap orangtua perlu paham situasi jika ingin mendiskusikan permasalahan satu sama lain. 

Jangan sampai anak yang tak paham dengan permasalahan orangtuanya terseret sebagai korban. 

Armor Toreador mendapat kecaman keras dari sejumlah pihak saat terlihat tak sengaja menendang buah hatinya yang sedang tertidur di ranjang. Aksi tersebut ia lakukan ketika sedang melakukan kekerasan fisik kepada Cut Intan Nabila. 

5. Perselingkuhan jadi faktor hancurnya pernikahan

Instagram.com/armortoreador/cut.intannabila

Hadirnya orang ketiga bisa menjadi salah satu faktor hancurnya pernikahan. Meskipun demikian, ada beberapa pasangan yang tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya setelah salah satu pihak ketahuan berselingkuh. 

Namun, hal itu berlaku jika pihak yang berselingkuh mengakui kesalahan dan tak berjanji tak melakukannya lagi. 

Armor Toreador disebut telah melakukan perselingkuhan berulang kali. Bahkan salah satu perempuannya adalah teman dekat istrinya sendiri. 

Cut Intan Nabila mengaku telah berulang kali memaafkan sikap suaminya itu, namun Armor tetap melakukan kesalahan yang sama. 

6. Transparan mengenai kebutuhan finansial rumah tangga

Instagram.com/cut.intannabila

Masalah keuangan dalam keluarga bisa menjadi pemicu konflik pasangan suami dan istri. Salah satu aspek keuangan yang sering menimbulkan masalah adalah utang. 

Setiap pasangan perlu melakukan komunikasi yang terbuka dan jujur mengenai utang atau pun piutang.

Dengan berbicara terbuka mengenai utang tersebut, tiap pasangan bisa menghindari salah paham dan saling membantu jika memang terlibat dalam permasalahan keuangan tersebut.

Suami Cut Intan Nabila ternyata memiliki sejumlah utang yang cukup besar pada beberapa influencer. Hal itu baru terungkap ketika kasus KDRT yang dilakukan Armor viral di media sosial. 

7. Tak hanya bahaya untuk kesehatan, film porno juga bisa menimbulkan perseteruan

Facebook.com/Armortoreador

Memiliki ketertarikan menyaksikan film atau konten dewasa (pornografi) adalah hal wajar yang dilakukan oleh manusia. Namun, aktivitas tersebut jadi berbahaya jika sudah kecanduan mengonsumsi konten pornografi. 

Hal itu memiliki beberapa dampak negatif bagi seseorang yang telah kecanduan. Selain berdampak negatif bagi kesehatan, ternyata menonton film porno secara berlebihan juga bisa memicu pertengkaran dalam rumah tangga. 

Dalam rekaman CCTV yang memperlihatkan pertikaian Cut Intan Nabila dan Armor, diketahui mereka berselisih karena Armor ketahuan menonton film porno.

Meskipun tak diketahui seberapa sering ia menontonnya, namun aktivitas tersebut memicu permasalahan rumah tangga hingga berujung pada KDRT.

8. Dibutuhkan pertimbangan matang untuk menikah muda

Facebook.com/Armor Toreador

Seseorang yang baru memasuki usia 20 tahun biasanya belum memiliki kematangan emosi yang maksimal. Begitu juga dengan sisi psikologisnya yang belum berkembang dengan baik karena masih berada dalam tahap akhir pencarian identitas diri. 

Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan yang cukup matang bagi setiap pasangan yang ingin menikah muda. Mereka yang masih muda cenderung memfokuskan perhatiannya pada diri sendiri atau self centered. 

Sementara itu jika mereka terikat dalam pernikahan, tak bisa hanya self centered karena harus berbagi pandangan terhadap pasangan dan memahami satu sama lain.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangan sebelum menikah muda adalah kesiapan mental, kesiapan finansial, kemampuan dalam memecahkan masalah, dan tujuan kedua belah pihak. 

Seperti yang diketahui Cut Intan Nabila menikah dengan Armor Toreador ketika usianya baru 19 tahun. Saat itu, ia menikah setelah baru saja lulus dari sekolah menengah atas. 

Demikian beberapa pelajaran hidup dari kasus KDRT Cut Intan Nabila dan Armor Toreador yang telah dirangkum. Semoga pelajaran tersebut bisa kita terapkan di kehidupan sehari-hari ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest