TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Viral Penipuan Love Scam dari Dalam Lapas, Kenali Modusnya

Narapidana berusaha memeras sejumlah uang menggunakan foto atau video telanjang korban

Twitter.com/PartaiSocmed

Kini sedang marak diperbincangan penipuan love scam dari dalam lapas yang dilakukan para narapidana. Mereka menyamar menjadi seorang polisi atau tentara palsu demi merayu korbannya. 

Target penipuan tersebut diutamakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau mereka yang sedang mencari jodoh. Informasi tersebut diungkap oleh pengguna Twitter @PartaiSocmed hingga viral menjadi sorotan.

Transaksi yang dilakukan pelaku dalam memeras korban menggunakan rekening bank milik orang lain yang mereka beli melalui marketplace. Oleh karena itu, tak mudah melaporkan para pelaku penipuan love scam dari dalam lapas.

Agar tak menjadi salah satu korban, ada baiknya untuk mengenal modus penipuan yang mereka lakukan. Berikut ini Popmama.com bagikan informasi selengkapnya mengenai penipuan love scam dari dalam lapas. 

1. Love scam dilakukan sejumlah narapidana di dalam lapas

Unsplash/Charles Deluvio ????

Love scamming atau disebut juga romance scam adalah modus penipuan berkedok hubungan asmara. Dalam hal ini pelaku penipuan menggunakan trik untuk membangun kepercayaan penuh antara korban dengan pelaku. 

Kemudian pelaku memanfaatkan kepercayaan itu untuk memperdaya korbannya. 

Saat ini sedang marak diperbincangkan love scam yang dilakukan sejumlah narapidana di dalam lapas demi keuntungan mereka sendiri. Foto atau video tak pantas yang berhasil mereka dapatkan dijadikan sebuah ancaman untuk memeras para korban. 

2. Mengincar para pencari jodoh hingga TKW

Pexels/Andrea Piacquadio

Narapidana pelaku love scam mengutamakan mengincar orang-orang yang sedang mencari jodoh, termasuk para Tenaga Kerja Wanita (TKW). Mereka membohongi para korban dengan mengaku sebagai seorang polisi atau tentara. 

Sebenarnya mereka adalah narapidana dan dioperasikan oleh sindikat lapas dari balik penjara. 

3. Korban akan mendapat pemerasan setelah mengirimkan foto atau video telanjang

Twitter.com/PartaiSocmed

Foto tersebut adalah aksi love scam yang dilakukan salah satu narapidana dari dalam lapas yang dibagikan oleh @PartaiSocmed di Twitter.

Setelah mereka berhasil merayu korban untuk melakukan video call sex (VCS), maka foto atau video korban telanjang tersebut digunakan sebagai bahan pemerasan. 

Jika korban menolak membayarnya dengan sejumlah uang, maka pelaku mengancam akan menyebarkan foto atau video tersebut ke suami atau istri, keluarga, hingga media sosial.

4. Transaksi pembayaran menggunakan rekening palsu yang dibeli dari orang lain

Twitter.com/PartaiSocmed

Viralnya penipuan love scam dari dalam lapas yang dilakukan para narapidana membuat sebagian orang berkomentar dan bertanya, mengapa tak melaporkan kejahatan tersebut dengan bukti nomor rekeningnya? 

Sayangnya rekening yang digunakan para pelaku adalah rekening milik orang lain yang mereka beli dari marketplace. Dari transaksi yang dibagikan lewat Twitter @PartaiSocmed, diketahui bahwa nilai tersebut hanya untuk satu sel saja. 

"Dari Rp 50 juta, eksekutor dapat 20 persen, kepala kamar 10 persen, dan sisanya untuk sipir beserta atasannya," seperti dikutip dari Twitter @PartaiSocmed.

5. Pelaku gunakan aplikasi canggih untuk menipu calon korban, bisa mengubah wajah otomatis

Twitter.com/PartaiSocmed

Hingga saat ini sudah banyak korban dari penipuan love scam yang dilakukan narapidana, termasuk laki-laki dan perempuan. Tak hanya berbekal smatphone dan internet, mereka juga menggunakan aplikasi canggih yang bisa mengubah paras wajah. 

Hal itu mereka lakukan demi mengelabui dan merayu para korbannya. 

Aksi penipuan ini dilakukan oleh beberapa lapas di wilayah Indonesia. Viralnya kasus tersebut membuat beberapa lapas mulai mengadakan razia pada setiap sel, terutama ruang lapas yang menggunakan wallpaper dinding dan aquarium.

Itulah informasi seputar penipuan love scam dari dalam lapas yang dilakukan para narapidana. Semoga kasus tersebut bisa segera diusut dengan tuntas, ya.

Baca juga:

The Latest