Ajak Main ke Pasar, Artika Sari Devi Mengajarkan Bahasa Daerah ke Anak
Saat liburan sesuatu tempat, Artika sering mengajak kedua anaknya ke pasar
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai Millennial Mama, Artika Sari Devi mengajarkan kedua anaknya bahasa daerah sejak kecil. Bagi Artika sendiri, dirinya ingin kemampuan bahasa dikuasai oleh Zoe dan Abbey.
Mama bisa meniru keterlibatan Artika dalam mengasah perkembangan anaknya karena mengajarkan berbagai macam bahasa daerah hingga asing. Sebagai orang Bangka Belitung, Artika pun mengajarkan pelan-pelan bahasa Bangka sebagai salah satu bahasa yang diketahui oleh anak-anaknya.
"Saya itu suka ngobrol dengan personal asisten menggunakan bahasa Sunda. Dia pun selalu mengajarkan saya beberapa kata atau kalimat menggunakan bahasa Sunda, terkadang anak-anak pun suka meniru karena lucu buat mereka. Bahkan sama asisten rumah tangga pun seringkali berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa halus, jadi Abbey dan Zoe pun memiliki keanekaragaman bahasa yang cukup luas," kata Artika disela-sela pemotretan.
Artika mengatakan bahwa kebiasaan berkomunikasi menggunakan bahasa daerah di rumah seringkali membuat rasa ingin tahu kedua anaknya semakin tinggi. Semakin bahasanya asing dan jarang didengar, Abbey dan Zoe akan bertanya mengenai arti kata-kata tersebut kepada sang Mama.
Untuk Mama yang penasaran mengenai cerita Artika Sari Devi saat pelan-pelan mengajarkan bahasa daerah kepada kedua putrinya, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa cerita menariknya melalui wawancara eksklusif disela-sela pemotretan Millennial Mama of the Month edisi September 2019.
Penasaran cerita Artika saat mengajarkan bahasa daerah kepada kedua anaknya? Yuk Ma, disimak hasil wawancaranya!
1. Artika sering membeli buku dongeng tradisional kepada anak-anaknya
Setiap orangtua tentu memiliki cara tersendiri dalam mengajarkan sebuah pembelajaran baru ya, Ma. Dalam memperkenalkan bahasa daerah pada anak-anak, Artika memiliki cara lain selain berkomunikasi yaitu melalui buku-buku dongeng tradisional.
"Di keluarga pun, saya memperkenalkan bahasa daerah menggunakan buku-buku bacaan. Selain beli buku-buku yang teks bahasa inggris dan bahasa indonesia untuk keperluan sekolah, saya juga membelikan buku-buku dongen tradisional," ucap Artika.
Kepada Popmama.com, Artika mengatakan kalau buku-buku dongeng tradisional yang dibeli memang bahasa pengantarnya tetap Indonesia. Hanya saja, ada beberapa percakapan antar tokoh di dalam buku menggunakan istilah-istilah bahasa daerah.
"Nanti setiap satu chapter, masing-masing cerita akan ada arti kosa kata dari istilah bahasa daerahnya. Buku-buku seperti ini seharusnya memang lebih sering dicetak dan dijual di toko-toko buku
Selain memang ingin memperkenalkan mengenai ragam kosakata bahasa daerah melalui sebuah buku, kedua anak dari Artika cenderung memiliki kedekatan terhadap buku dibandingkan mainan.
"Kalau saya mengajak ke toko buku, maka anak-anak lebih mudah memilih sesuatu yang diinginkannya. Dibandingkan ketika diajak ke toko mainan, mereka justru bingung mau membeli apa," kata Artika.
Cara Artika yang memperkenalkan bahasa daerah pada anak-anaknya melalui buku bacaan bahasa daerah bisa ditiru nih, Ma.
2. Artika mengajarkan bahasa daerah ke kedua anaknya dengan melihat interaksi banyak orang di pasar
Terkait pembicaraan mengenai cara mendidik anak terhadap bahasa daerah, Artika pun berbagi beberapa tips kepada orangtua berdasarkan pengalaman pribadinya.
Liburan sekaligus belajar bahasa daerah ke kedua anaknya menjadi cara lain yang menyenangkan bagi Artika serta keluarga.
"Sebenarnya cara mengajarkan bahasa daerah ke anak itu sangat mudah. Kita sebagai orangtua nggak mungkin untuk meminta anak mengikuti les bahasa karena menurut mereka les seperti itu kurang menarik. Cara paling mudah yaitu ketika mengajak anak-anak liburan ke sebuah tempat atau daerah tertentu, lalu ajaklah mereka untuk berinteraksi dengan warga lokal. Kalau saya pribadi lebih sering mengajak anak-anak ke pasar agar mereka mengetahui cara interaksi sosial menggunakan bahasa daerah setempat," jelas Artika.
Menurut Artika pribadi dengan mengajak anak-anak ke pasar, Abbey dan Zoe bisa melihat interaksi dari para penjual yang sedang tawar menawar menggunakan bahasa daerah. Walau sederhana, namun cara ini mampu memberikan pengalaman yang luar biasa kepada anak-anak.
"Bahasa itu menjadi salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh anak-anak. Semakin banyak bahasa yang dikuasai, maka kesempatan untuk menguasai dunia akan lebih luas," pesan Artika.
3. Pendapat Artika mengenai anak-anak yang kini mulai cuek dengan bahasa daerahÂ
Indonesia memang dikenal sebagai satu negara yang memiliki beragam suku, sehingga sangat kaya dengan berbagai bahasa daerah. Untuk melestarikan ini, orangtua perlu memperkenalkan ke anak-anak untuk belajar bahasa daerah dan tidak melupakan logat daerah mereka.
Namun, seiring berjalannya waktu kini semakin jarang anak-anak Indonesia yang peduli terhadap bahasa daerahnya. Jika diperhatikan banyak di antara mereka mulai cuek dengan bahasa nenek moyangnya sendiri.
Bicara mengenai sikap cuek generasi di masa kini terhadap bahasa daerah, Artika pun beranggapan kalau ini terjadi karena beberapa anak sekarang menyukai sesuatu yang lebih modern.
"Sebenarnya tidak bisa menyalahkan anak-anak apalagi makin ke sini arahnya sudah lebih mengglobal. Ini maksudnya semakin banyak yang terinspirasi dari berita atau budaya luar, sehingga bagi anak-anak ini lebih menarik. Meskipun begitu, saya juga perhatikan kalau nggak sedikit anak-anak muda yang masih memiliki minat terhadap budaya, nilai tradisi dan akar dari Indonesia dengan berbagai keanekarangaman. Saya juga lihat kalau komunitas anak-anak muda ini semakin tumbuh karena masih tertarik dengan budaya Indonesia," jelas Mama dua anak ini.
Kalau Mama sendiri punya pendangan seperti apa nih dengan beberapa generasi muda yang cuek terhadap budayanya?
Nah, itulah beberapa cerita menarik dari Artika Sari Devi mengenai penerapan bahasa daerah yang bisa diterapkan ke anak-anak sejak dini. Dari wawancara eksklusif yang telah dilakukan oleh Popmama.com bersama Artika, semoga ceritanya kali ini bisa memberikan inspirasi ketika ingin memperkenalkan bahasa daerah ke anak-anak di rumah.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Millennial Mama of the Month Edisi September 2019: Artika Sari Devi
- Cara Artika Sari Devi dan Baim Bangun Bonding Time dengan Dua Anaknya
#MillennialMama of the Month Edisi September 2019 – Artika Sari Devi
Production - Popmama.com
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Fashion Stylist – Onic Metheany, Sarrah Ulfah
Asst. Stylist - Jemima Karyssa Rompies
Reporter – Sarrah Ulfah, FX Dimas Prasetyo
Social Media - Sekar Retno Ayu
Photographer - Michael Andrew
Videographer - Agustinus Amanda Susanto
Art Designer – Astika Alivia Pramesti
Makeup & Hair Do – Linda Kusumadewi
Artika's Wardrobe - KASYFU by Az Zahra Wa'ani, Eat Me Luck by Nandia Elizabeth Rumilda T, Sembuames by Prima Cipta Rizki, Flickryx by Lia Rizka Amalia
Abbey's Wardrobe - Justice Indonesia