7 Dampak Buruk Terlalu Sering Berhubungan Intim, Awas Bahaya!
Frekuensi bercinta yang terlalu berlebihan akan memicu berbagai dampak buruk
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aktivitas hubungan intim bersama pasangan memang selalu menyenangkan apalagi kalau kedua belah pihak sama-sama sedang bergairah. Saat gairah seksual muncul di atas ranjang, tak jarang berbagai posisi dicoba untuk mencapai puncak kenikmatan.
Perlu diketahui bahwa kehidupan seks memang diperlukan dan memberikan banyak manfaat positif untuk pasangan suami istri, termasuk secara kesehatan fisik dan mental.
Terkadang gairah yang begitu membara membuat sebagian pasangan terlalu sering berhubungan intim, bahkan bisa rutin terjadi setiap hari. Padahal ada dampak buruk yang bisa muncul ketika terlalu sering berhubungan intim.
Jika ingin menggali berbagai informasi mengenai dampak buruk akibat terlalu sering berhubungan seks bersama pasangan, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Kira-kira apa saja dampak buruknya, ya?
Deretan Dampak Buruk Terlalu Sering Berhubungan Intim
1. Menjadi pemicu organ intim terluka
Organ intim bisa saja terluka ketika terlalu sering berhubungan seks bersama pasangan.
Frekuensi yang sering atau dibisa dibilang setiap hari tanpa jeda istirahat dapat memicu luka pada bagian organ intim. Apalagi saat pasangan terlalu bergairah hingga bersikap kasar di atas ranjang.
Perlu diketahui bahwa terlalu banyak gesekan yang terjadi selama berhubungan seks hanya akan membuat organ intim perih dan terluka. Ketika organ intim sudah mulai lecet, maka memicu ketidaknyaman selama sesi bercinta berlangsung.
Sebelum ini terjadi, alangkah baiknya berdiskusi bersama pasangan agar tidak bermain kasar selama berhubungan. Lakukan posisi seks yang nyaman agar tidak memicu organ intim terluka.
2. Kemampuan mencapai orgasme menjadi semakin menurun
Dilansir dari Boldsky, kemampuan mencapai orgasme menjadi semakin menurun ketika terlalu sering berhubungan intim.
Frekuensi bercinta yang terlalu sering misalnya sebanyak 6-9 kali dalam seminggu dapat membuat gairah seks berkurang. Tubuh pun akan terasa loyo karena terlalu banyak mengeluarkan energi, sehingga tidak bisa mencapai orgasme terbaik selama bercinta.
Padahal orgasme termasuk salah satu poin penting dalam kehidupan seks sebagai pasangan suami istri.
3. Meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kencing (ISK)
Bagi perempuan, infeksi saluran kencing (ISK) akan muncul akibat terlalu sering berhubungan seks.
Hal ini dikarenakan ketika hubungan intim dilakukan setiap hari dapat meningkatkan risiko masuknya bakteri lebih banyak ke dalam saluran kemih.
Jika kondisi tersebut diabadikan dan masih terus menjalani hubungan seks, maka infeksi saluran kencing akan semakin buruk dan memperlampat proses penyembuhannya.
4. Mudah kelelahan karena berhubungan intim bisa menguras tenaga
Segala sesuatu yang berlebihan akan memberikan efek buruk untuk tubuh, termasuk ketika berhubungan intim karena dapat memicu tubuh mudah merasa lelah.
Perlu diketahui bahwa melakukan hubungan intim sama halnya seperti olahraga.
Selama melakukan aktivitas seksual, tubuh akan melepaskan hormon norepinefrin, epinefrin dan kortisol yang memicu denyut jantung semakin meningkat. Selain itu, akan terjadi pelepasan glukosa dalam darah.
Hal inilah yang membuat seseorang merasa lelah setiap kali selesai melakukan hubungan seks. Ketika hubungan intim dilakukan terlalu sering, maka tenaga yang dikeluarkan juga akan semakin banyak.
5. Menyebabkan dehidrasi yang dapat berisiko buruk pada kesehatan
Terlalu sering berhubungan intim dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, sehingga memicu dehidrasi. Apalagi ketika sesi bercinta dijalani dengan waktu yang cukup lama serta mengeluarkan banyak keringat.
Berhubungan seks berulang kali tanpa menjaga tubuh tetap terhidrasi hanya dapat berisiko buruk karena menyebabkan dehidrasi dalam waktu singkat.
Bila dehidrasi tidak segera ditangani dengan baik, maka berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal dan penyakit batu ginjal. Selain menyebabkan kerusakan otot, dehidrasi juga bisa menganggu sistem pencernaan.
Demi mencukupi kebutuhan cairan tubuh, cobalah untuk langsung minum air putih setelah berhubungan intim.
6. Menurunkan konsentrasi otak karena memicu ketagihan untuk berhubungan intim
Terlalu sering berhubungan intim dengan pasangan tidak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik saja, namun memengaruhi kesehatan mental seseorang.
Tanpa disadari konsentrasi otak akan menurun akibat keseringan menjalani hubungan seks. Hal ini dikarenakan akan membuat seseorang semakin ketagihan dan bergairah untuk beradegan panas di atas ranjang. Bayangan akan serunya melakukan hubungan intim dengan berbagai posisi seolah selalu muncul di pikirannya.
Intinya, hubungan intim yang dilakukan terlalu sering bisa memengaruhi kinerja otak dan sulit untuk berkonsentrasi.
7. Mengalami otot tegang dan cedera saraf
Kebutuhan seks pasangan suami istri memang harus dipenuhi dengan baik, namun jika sudah berlebihan akan berdampak buruk untuk kesehatan kedua belah pihak.
Aktivitas seksual termasuk aktivitas fisik yang cukup menguras tenaga, sehingga jika terlalu sering dilakukan akan menyebabkan beberapa keluhan. Keluhan mulai dari otot tegang dan rasa nyeri akan muncul apalagi saat posisi seks yang digunakan tidak terlalu nyaman.
Rasa nyeri pada bagian otot yang tidak diselesaikan dengan baik dapat memicu cedera saraf. Jika sudah ada di titik ini, sebaiknya berikan jeda untuk tidak melakukan hubungan intim terlebih dahulu bersama pasangan.
Itulah beberapa risiko dampak buruk yang dapat terjadi ketika terlalu sering berhubungan intim.
Demi kualitas kehidupan seks yang menyenangkan sebagai pasangan suami istri, alangkah baiknya frekuensi bercinta tetap perlu diperhatikan.
Semoga informasi ini berguna ya!
Baca juga:
- Berhubungan Badan Setiap Hari Tanpa Jeda, Bolehkah Dilakukan?
- Berapa Kali Harus Berhubungan Intim dalam Seminggu? Cek Faktanya!
- Bikin Terangsang, Ini 9 Film Dewasa Jepang yang Banyak Adegan Seks