Berhenti Bersedih, Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Terkena Penyakit Kronis
Jangan terlalu lama bersedih ya, Ma. Terlihat sedih hanya akan membuat Si Kecil terpuruk
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orangtua pasti menginginkan anak-anaknya selalu dalam keadaan sehat ya, Ma.
Namun, ketika harus menghadapi kenyataan si Kecil terkena penyakit kronis dan terbilang parah pasti akan membuat hari Mama sedih.
Perasaan marah, sedih, kecewa bahkan seperti tidak terima itu wajar terjadi kok, Ma. Namanya juga manusia pasti Mama juga akan merasakan perasaan itu.
Meskipun begitu, Mama perlu ingat untuk tidak boleh terlalu lama dalam perasaan ini. Memang tidak mudah menerima saat si Kecil didiagnosis sebuah penyakit.
Ada baiknya Mama bisa melakukan hal yang lebih positif dan berguna saat mengadapi situasi seperti ini. Selain berhenti bersedih, berikut Popmama.com ulas hal lain yang bisa Mama lakukan saat si Kecil terkena penyakit kronis.
1. Berusaha tidak menyalahkan diri
“Kenapa aku tidak bisa menjaga dirinya dengan baik?”
“Usianya masih sangat kecil, kenapa bukan aku saja yang terkena penyakit ini?”
Terkadang pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang membuat orangtua justru menyalahkan dirinya sendiri saat anak sedang sakit. Sadari bahwa penyakit yang terjadi pada anak ini bukan salah siapa-siapa.
Saat menghadapi masalah seperti ini seharusnya Mama bisa lebih bersikap tenang. Jangan terlalu menganggap penyakit ini datang karena kesalahan Mama. Berusahalah untuk tetap berpikir jernih dan lebih mencari solusi dengan apa yang sedang terjadi.
Ingat menyalahkan diri sendiri tidak akan bisa mengubah apapun yang sudah terjadi ya, Ma.
2. Mengeluarkan perasaan negatif
Ma, saat sedang memiliki banyak perasaan negatif ada baiknya untuk segera dikeluarkan ya.
Belajarlah untuk berusaha tidak memendam perasaan negatif terlalu lama apalagi sampai terlalu memikirkan masalah ini sendirian. Mama harus bisa mengeluarkan emosi yang terpendam dengan tepat dan efektif.
Mama bisa sekedar curhat ke keluarga, teman atau pasangan. Jangan takut karena tidak akan didengar karena mereka pasti mau mendengar semua keluhan yang sedang dirasakan Mama saat ini.
Jika masih belum mau bercerita dan berbagi ke orang lain, Mama bisa lho mencari alternatif cara lain agar perasaan negatif itu tetap tersampaikan. Mama bisa menuliskan perasaan itu ke dalam mood diary.
Sampaikan saja mengenai perasaan apapun yang sedang Mama rasakan ke dalam bentuk diary. Dengan belajar terbuka, Mama bisa mengeluarkan semua perasaan negatif yang terjadi saat mengetahui si Kecil terserang penyakit berbahaya.
3. Mengikuti komunitas atau FGD
Mengetahui orang yang disayang mengalami sakit parah memang sangat menyedihkan apalagi kalau yang sakit itu si Kecil.
Meskipun begitu, Mama harus bisa move on dari rasa sedih dan melakukan hal-hal positif yang berhubungan dengan penyakit si Kecil.
Mama bisa nih mencoba ikut ke dalam komunitas orangtua yang anak-anaknya menderita penyakit serupa. Bahkan Mama bisa bergabung dalam Focus Group Discussion atau yang sering dikenal dengan sebutan FGD.
Ketika Mama ikut bergabung dan terlibat dari dalam komunitas atau FGD tanpa disadari akan membantu Mama sendiri lho. Membantu dalam segi informasi hingga mental Mama.
Mama akan menemukan banyak pelajaran mengenai penyakit Si Kecil yang belum pernah diketahui, bertemu dengan orangtua yang memiliki nasib dan perasaan serupa hingga saling bertukar pikiran bersama di dalam komunitas atau FGD.
Di mulai dari kegiatan-kegiatan positif seperti ini, Mama akan lebih menerima situasi yang sedang terjadi sekarang.
4. Saling berbagi pengalaman
Menjadi sosok survivor itu tidaklah mudah. Mama harus bisa mempertahankan diri dari situasi buruk yang sedang dialami si Kecil.
Seiring berjalannya waktu hingga si Kecil bisa dikatakan membaik, Mama sendiri punya segudang pengalaman hingga pengetahuan mengenai penyakit si Kecil. Dengan banyaknya ilmu yang didapat, Mama bisa menjadi sosok yang berpengalaman.
Di suatu kesempatan, Mama bisa berbagi pengalaman mengenai penyakit si Kecil ini ke orangtua lain. Khususnya untuk orangtua yang merasakan hal serupa seperti Mama.
Bila memungkinkan Mama bisa mengajak si Kecil untuk berbagi cerita dan mensosialisasikan mengenai penyakitnya. Selain menjadi pembicara, Mama bisa sharing mengenai penyakit ini lewat tulisan di artikel atau blog.
Darisini Mama akan sadar kalau ada hikmah yang bisa diambil dari sakitnya si Kecil ini. Dengan berbagi dan berbuat kebaikan, perasaan Mama pun akan membaik.
5. Menjaga kualitas hubungan bersama anak
Saat si Kecil sedang sakit, si Kecil pasti ingin kedua orangtuanya selalu menemani.
Untuk itu, Mama harus bisa menjaga kualitas hubungan bersama si Kecil. Sekedar menemani, bermain atau mendengarkan dirinya bercerita pasti sudah membuat si Kecil senang lho, Ma.
Meskipun kualitas waktu bersama si Kecil harus tetap dijaga, jika ada kendala atau Mama membutuhkan bantuan orang lain jangan terlalu memaksakan diri ya. Mama bisa meminta pertolongan ke keluarga, pasangan atau orang terdekat lainnya.
Perlu diingat juga kalau setiap manusia tidak selamanya kuat pasti ada kelemahan dan kekurangan, sehingga kurang begitu maksimal. Tetap semangat dan berjuang ya!
Baca juga:
- Perfeksionis, 5 Zodiak Ini Mampu Menyembunyikan Kesedihannya
- Alami Keguguran, Nathalie Holscher Berusaha Bangkit dari Kesedihan
- 7 Film Korea Tersedih Tentang Perjuangan Mama yang Menguras Air Mata