TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Pesan Film NKCTHI yang Sukses Mengaduk Emosi Penonton

Wajib ditonton bersama orang terdekat termasuk keluarga nih, Ma!

Instagram.com/filmnkcthi

Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) semakin ditunggu oleh para penonton yang tentunya akan menjadi bagian dari tim anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. Usai memperkenalkan karakter Angkasa, Aurora, Awan, Kale, Lika, Ajeng dan Narendra melalui beberapa teaser dan trailer, maka film NKCTHI sebentar lagi bisa segera ditonton di bioskop. 

Film NKCTHI menjadi karya terbaru dari sutradara Angga Dwimas Sasongko sebagai sebuah penanda 15 tahun perjalanan kariernya di dunia film sebagai sutradara. Persembahan dari Visinema Pictures ini juga bekerjasama bersama IDN Media, blibli.com dan XRM Media. 

Skenario film NKCTHI digarap dengan sangat matang oleh Angga bersama Jenny Jusuf juga Melarissa Syarief. Angga juga menjadi produser eksekutif bersama Ajeng Parameswari, Winston Utomo, William Utomo, Kusumo Martanto dan Michael Y. Chow.

Seperti yang sudah diketahui bahwa buku karya Marchella FP dan berbagai kata-kata pada Instagram NKCTHI seringkali begitu relate dengan kehidupan banyak orang. Tak jarang Instagram tersebut dibanjiri curhatan serta cerita-cerita inspiratif yang begitu mengesankan. 

Hal inilah yang membuat pengembangan dari masing-masing karakter di film ini bukan hanya sekadar dari buku serta kata-kata saja, melainkan platform NKCTHI yang menjadi sebuah ruang bertukar cerita. 

“Film ini menarik untuk saya karena selain tentang bagaimana menbentuk sebuah cerita yang menarik. Rangkaian cerita NKCTHI berangkat dari cerita banyak orang,” kata Angga saat ditemui dalam acara press conference pada Selasa (19/11/2019) lalu.   

NKCTHI menjadi ruang untuk semua orang bisa bercerita. Cerita dari kamu yang kami buat untuk kita bersama,” sambung Anggia Kharisma. 

Dalam kesempatan yang spesial ini, Angga pun membuat film NKCTHI menjadi ruang waktu yang lebih banyak dibandingkan karya-karya lainnya. 

"Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini punya empat ruang waktu yaitu pada 1989, tahun 2000-an (2004 dan 2007) dan 2019. Waktu dalam penceritaan ini menjadi benda yang menarik untuk dieksplorasi. Dalam film sebelumnya, saya tidak pernah memiliki pendekatan waktu nonlinier seperti di NKCTHI ini," tambah Angga. 

Tayang di tanggal 2 Januari, NKCTHI akan menjadi pembuka film Indonesia di tahun 2020. 

Untuk Mama yang ingin mengetahui alasan mengapa film NKCTHI wajib ditonton bersama keluarga atau orang terdekat, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

Bisa menjadi rekomendasi film keluarga nih, Ma!

1. Setiap pasangan selalu ada kekurangan dan kelebihan

Instagram.com/filmnkcthi

Kisah perjalanan hidup dari Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha) dan Awan (Rachel Amanda) tentu tak lepas dari hubungan mereka dengan kedua orangtuanya. Ajeng dan Narendra seolah menjadi sosok kunci utama dalam film NKCTHI

Narendra yang melamar Ajeng di tahun 1989 seolah menjadi babak baru dalam perjalanan cinta mereka. Angkasa, Aurora dan Awan yang lahir di tengah keluarga kecil Narendra serta Ajeng juga membuat keduanya semakin bertumbuh sebagai seorang manusia. 

Berbagai fase kehidupan mampu dilewati keduanya dengan selalu berdampingan untuk saling menguatkan. Meskipun perlu diingat juga bahwa setiap pasangan atau pendamping hidup tidak selamanya sempurna. 

Film ini mengingatkan bahwa setiap pasangan tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing sebagai seorang manusia, begitu juga dengan Ajeng serta Narendra.

Baca juga: 

2. Tidak ada salahnya untuk memberikan kesempatan kedua

Instagram.com/filmnkcthi

Awan Putri Narendra sebagai anak bungsu di keluarga memiliki perjalanan hidup yang unik, sekaligus membuatnya belajar dari berbagai pengalaman. Sebagai sumber perhatian di keluarga, Awan pada akhirnya pun mengalami kegagalan besar pertamanya serta tekanan dari orangtuanya membuat ia mengalami perubahan sikap. 

"Selalu ada yang pertama kali dalam segala sesuatu, termasuk gagal," ucap Angkasa kepada Awan. 

Kata-kata itulah yang bisa menjadi salah satu pengingat dari film NKCTHI yang segera hadir di awal 2020. Dari karakter Angkasa, ada sebuah pembelajaran bahwa gagal itu hal wajar dan biasa terjadi. Semua hal baik pun memiliki waktunya sendiri. 

Tak hanya Awan, namun rasa gagal juga diam-diam hadir di dalam hati Angkasa, Aurora bahkan Ajeng dan Narendra sebagai orangtua pun pernah merasakannya. Film NKCTHI mengajarkan bahwa gagal akan selalu ada dan wajar terjadi.  

Beruntung, hadir satu dua kali. Beda cerita dengan berjuang. Tentang ditempa dan jatuh berulang. 

Gagal, sedih dan ragu jadi terdengar masuk akal pada waktunya. 

Beberapa kata-kata di atas tentu cukup terasa untuk mereka yang gagal, begitu juga untuk semua keluarga di keluarga Narendra. Namun, perlu sekali diingat bahwa sebuah kesempatan kedua harus bisa diberikan untuk diri sendiri ataupun orang lain di sekitar kita. 

3. Belajar memanusiakan diri sendiri sebagai seorang manusia

Instagram.com/filmnkcthi

Setiap orang disadari atau tidak, tentu memiliki sebuah goresan luka sendiri. Luka tersebut pada akhirnya perlu diterima bukan justru ditutupi. 

Film NKCTHI seolah menjadi sebuah pengingat bahwa setiap keluarga memiliki rahasia masing-masing. Bahkan penonton pun akan diajak untuk memahami bahwa setiap anggota keluarga bisa saja memiliki goresan luka yang tidak sembunyikan. 

"Berapa kali kita berpesan 'jangan sedih', 'jangan takut', jangan ngeluh'. Berapa kali kita paksakan untuk tidak merasakan seperti manusia?" begitulah satu pesan dari buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Angkasa, Aurora, Awan, Ajeng dan Narendra mengajarkan mengenai tidak ada salahnya untuk jujur mengekspresikan emosi. Manusia bukan robot yang perasaannya bisa diatur begitu saja, memendam perasaan negatif hanya akan membuat diri sendiri semakin sakit. 

Saat menonton film NKCTHI, Mama pun akan kembali menyadari bahwa kecerdasan tidak hanya soal intelektual dan spritiual saja. Kecerdasan emosional sebagai seorang manusia juga penting karena perlu dipahami dan diaplikasikan dengan baik. 

Mulailah dari hal-hal kecil seperti kemampuan untuk menerima, menilai, mengelola dan mengontrol emosi dirinya sendiri maupun orang lain.

Dengan memahami mengenai kecerdasan emosional pada akhirnya kita sebagai manusia diingatkan kalau orang lain di sekitar kita juga memiliki perasaan, sehingga perlu dihormati dan dirangkul jika perasaan negatif mereka yang tiba-tiba saja muncul. 

4. Setiap orang punya pilihan sendiri, sehingga mereka berhak memilih

Instagram.com/filmnkcthi

Sebagai anak bungsu, Awan selalu terbiasa merasakan hal-hal yang dimanjakan saat berada di dalam rumah. 

Pada awalnya, Awan merasa hidupnya di keluarga terasa nyaman, aman dan berjalan apa adanya. Awan sebagai anak bungsu selalu aman karena merasa akan selalu dibantu ketika menghadapi sebuah masalah, namun dirinya pun menyadari bahwa kebiasaan ini menjadi sebuah bumerang. 

Sebagai seseorang yang ingin sekali bekerja di tempat arsitek, Awan termasuk tipe yang tidak ingin diperlakukan spesial dari orang-orang di sekelilingnya. 

Terlalu dimanjakan hingga selalu dianggap spesial bahkan membuat Awan menyadari kalau hidupnya terlalu aman hingga tidak pernah merasa menentukan sebuah pilhan. Film NKCTHI seolah mengingatkan para orangtua bahwa anak pun berhak memilih jalannya sendiri. 

Jika dikaitkan dengan tipe pola asuh, Narendra sebagai sosok Papa beberapa kali menjalani hyper parenting kepada anaknya terutama Awan. 

Hyper parenting adalah sebuah penerapan pola asuh yang seringkali dilakukan di luar kontrol, meskipun orangtua memiliki tujuan agar anak-anaknya bisa memiliki pencapaian terbaik. Dalam pola pengasuhan hyper parenting, orangtua seolah hanya ingin anaknya terlihat sempurna dan dituntut agar sesuai dengan keinginannya tanpa memikirkan perasaan anak. 

Beberapa ciri-ciri hyper parenting yang diterapkan oleh Narendra kepada Awan, seperti: 

  • Ia memiliki rasa cemas berlebihan terhadap sesuatu yang sedang dialami oleh anaknya. Dalam tipe ini, orangtua seolah ingin selalu memastikan Awan aman, bahagia dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dilarang olehnya. 
  • Ia cukup detail seperti harus mengetahui dan memastikan kondisi anak-anaknya setiap saat. 

Selain soal pilihan anak, Mama yang menonton film ini dapat belajar banyak hal dari sosok Narendra dan Ajeng sebagai orangtua. 

5. Keluarga selalu menjadi tempat untuk pulangĀ 

Instagram.com/filmnkcthi

Bagi sebagian orang, keluarga menjadi tempat pulang serta aspek pertama dalam mengawali segalanya. Bersama keluarga setiap individu pun tanpa disadari dapat memengaruhi pemikiran serta berbagai hal dalam mengambil sebuah keputusan. 

Bersama keluarga seorang anak bahkan dapat bertumbuh serta berkembang secara fisik maupun psikisnya. Selaras dengan film NKCTHI yang menjadikan keluarga sebagai latar belakang utama jalan cerita, penonton pun pada akhirnya akan memahami bahwa keluarga akan selalu menjadi tempat yang tepat untuk pulang. 

Saat ditemui di kantor IDN Media HQ, beberapa pemain film NKCTHI serta Marchella FP pun sependapat bahwa keluarga menjadi tempat terbaik untuk pulang. 

Mungkin tidak semua orang mendefinisikan sebuah keluarga itu sebagai rumah. Cuma buat aku pribadi, keluarga menjadi tempat terbaik untuk pulang. Bahkan kita tak perlu menjadi siapa-siapa di dalam keluarga karena mereka pasti bisa menerima. - Marchella FP.

Orang-orang yang selalu bisa dipanggil rumah. Sejauh-jauhnya kita melangkah pasti akan momen rindu dan ingin kembali ke keluarga. - Ardhito Pramono (Kale).

Keluarga itu tempat untuk pulang setelah kita sibuk mengejar cita-cita atau sedang mengalami masalah. Rachel Amanda (Awan).

Keluarga itu adalah tempat di mana aku bisa pulang. Buatku keluarga juga menjadi rumah di mana aku bisa jadi diri sendiri. - Sheila Dara Aisha (Aurora). 

Keluarga itu rumah dan segalanya. - Rio Dewanto (Angkasa).

Jika Mama semakin penasaran dengan karakter Angkasa, Aurora, Awan, Narendra dan Ajeng sebagai sebuah keluarga. Film NKCTHI akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 2 Januari 2020. 

Ajak keluarga untuk menonton bersama yuk, Ma!

Baca juga: 

The Latest