Lirik Lagu 'Kapan?' RAN, Terinspirasi dari Kisah Nino RAN
Lagu ini tentang seseorang yang terus ditanya kapan menikah oleh banyak orang termasuk keluarganya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terinspirasi dari pengalaman pribadi Nino RAN, yang sering kali ditanya tentang kapan akan menikah, lagu ‘Kapan?’ berhasil menjadi salah satu single yang enak didengarkan dari album terbarunya TEATER NESTAPA.
Lagu ‘Kapan?’ tidak hanya pertanyaan soal kapan menikah, namun juga menjadi refleksi tentang pernikahan itu harus disiapkan secara matang. Melalui lirik yang penuh makna dan aransemen musik yang khas RAN, lagu ini berhasil menyentuh hati para pendengarnya.
Penasaran dengan isi lagunya? Berikut Popmama.com telah merangkum terkait lirik lagu 'Kapan?' RAN.
Yuk, simak fakta menariknya!
Makna, Fakta, dan Lirik Lagu 'Kapan?' RAN
Lirik Lagu 'Kapan?' RAN
Lelah hati ini menghadapi tanya
(Kapan? Kapan?)
Kapan kau beranjak ke jenjang berikutnya?
(Kapan? Kapan?)
Bosan aku mendengar pertanyaan yang sama
Di mana pun aku berada
Tiada habisnya
Sudahlah, jangan tanya-tanya lagi (Kapan? Kapan?)
Menikah itu setepatnya bukan secepatnya
Tak apa bila belum waktunya
(Kapan? Kapan?)
Oh, biar hati ini tentukan lini masa
(Kapan? Kapan?)
Bukankah semua indah pada waktunya?
(Kapan? Kapan?)
Bosan aku mendengar pertanyaan yang sama
Di mana pun aku berada
Tiada habisnya
Oh sudahlah (Sudahlah), jangan tanya-tanya lagi (Jangan tanya lagi)
Tenanglah (Tenanglah), menikah itu setepatnya bukan secepatnya
Tak apa (Takkan apa-apa) bila belum waktunya
(Kapan kau beranjak ke jenjang berikutnya?)
(Mama ingin cucu, jangan tunggu Papa)
(Dimakan usia, jadi bergegaslah)
(Tunggu apa lagi? Kapan? Kapan?)
Bosan aku mendengar pertanyaan yang sama
Di mana pun aku berada
Tiada habisnya
Sudahlah (Sudahlah), jangan tanya-tanya lagi (Jangan tanya-tanya lagi)
Tenanglah (Tenanglah), mеnikah itu setepatnya bukan secеpatnya
Oh sudahlah, jangan tanya-tanya lagi (Jangan tanya-tanya, jangan tanya lagi)
Tenanglah, menikah itu setepatnya bukan secepatnya
Tak mengapa bila belum waktunya
(Kapan? Kapan?)
Jangan tanya-tanya lagi
(Kapan? Kapan?)
1. Makna lagu 'Kapan?' RAN
Lagu ‘Kapan?’ mengisahkan tentang tekanan sosial yang sering dihadapi seseorang terkait pertanyaan kapan akan menikah atau beranjak ke jenjang berikutnya.
Lirik lagu ini menggambarkan bagaimana pertanyaan ini, yang sering kali datang dari keluarga atau lingkungan sekitar, bisa terasa membebani, melelahkan, dan bahkan mengganggu.
2. Makna mendalam dari beberapa penggalan lirik
Lelah hati ini menghadapi tanya
(Kapan? Kapan?)
Kapan kau beranjak ke jenjang berikutnya?
(Kapan? Kapan?)
Pada bait lirik di atas menggambarkan kelelahan emosional yang dirasakan oleh sang tokoh utama setiap kali mendapat pertanyaan kapan menikah. Pertanyaan ini mengesankan seolah ada ekspektasi untuk segera melanjutkan ke fase berikutnya dalam hidup.
Bosan aku mendengar pertanyaan yang sama
Di mana pun aku berada
Tiada habisnya
Pada bait lirik di atas menggambarkan bahwa ia merasa begitu terganggu atas pertanyaan kapan menikah. Bahkan pertanyaan itu tidak hanya muncul dari satu orang, tetapi diulang-ulang oleh banyak pihak di berbagai kesempatan. Ia merasa tidak pernah mendapatkan jeda dari pertanyaan ini.
Sudahlah, jangan tanya-tanya lagi (Kapan? Kapan?)
Menikah itu setepatnya bukan secepatnya
Tak apa bila belum waktunya
Pada bait lirik di atas menggambarkan bahwa ia menyatakan jika pernikahan itu adalah sesuatu yang lebih baik dilakukan pada saat yang tepat (dengan kesiapan emosional, fisik, dan mental) daripada sekadar memenuhi ekspektasi waktu. Pesan ini mengajarkan agar pernikahan tidak terburu-buru demi memenuhi tekanan dari luar.
Oh, biar hati ini tentukan lini masa
Bukankah semua indah pada waktunya?
Pada bait lirik di atas mengandung keyakinan bahwa segala sesuatu akan berjalan baik sesuai dengan waktunya, dan keputusan seperti pernikahan sebaiknya dibiarkan datang dengan alami tanpa paksaan.
(Kapan kau beranjak ke jenjang berikutnya?)
(Mama ingin cucu, jangan tunggu Papa)
(Dimakan usia, jadi bergegaslah)
(Tunggu apa lagi? Kapan? Kapan?)
Pada bait lirik di atas menggambarkan bahwa ia mendengar suara-suara desakan dari orang-orang di sekitarnya yang memiliki harapan pribadi (seperti orangtua ingin segera punya cucu). Ini menggambarkan bentuk-bentuk tekanan sosial yang sering dihadapi seseorang dalam urusan pernikahan.
Oh sudahlah, jangan tanya-tanya lagi (Jangan tanya-tanya, jangan tanya lagi)
Tenanglah, menikah itu setepatnya bukan secepatnya
Tak mengapa bila belum waktunya
Pada bait lirik di atas menggambarkan pesan dari dari tokoh utama bahwa menikah tidak perlu diburu-buru. Ada penegasan bahwa tidak apa-apa untuk menunggu hingga benar-benar siap.
3. Kisah lagunya ternyata berdasarkan pengalaman Nino RAN
Lagu ‘Kapan?’ yang menjadi salah satu trek dalam album terbaru RAN, ternyata memiliki kisah menarik di balik pembuatannya. Nino Kayam, salah satu personel RAN, mengungkapkan bahwa lagu ini terlahir dari keresahannya terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang kapan ia akan menikah.
Saat menulis lagu ini, Nino sebenarnya tidak memiliki rencana untuk menikah dalam waktu dekat. Oleh karena itu, lagu ‘Kapan?’ menjadi responsnya terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Namun, tak disangka setelah lagu tersebut rampung, Nino bertemu jodohnya dan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Dhabitannisa Auni di Jakarta pada 20 September 2024.
Itulah rangkuman terkait lirik lagu 'Kapan?' RAN. Apakah kamu sendiri suka ditanya soal kapan menikah?
Baca juga:
- Lirik Lagu 'Ke Mana?' RAN, Ditinggalkan Tanpa Adanya Alasan
- Lirik Lagu 'Hey Tunggu Dulu' RAN feat Salma Salsabil
- Sah, Nino RAN Resmi Menikahi Seorang Dokter Gigi