Kisah Haru Seorang Papa Bertemu Kembali dengan Anaknya dari Palestina
Diwarnai haru, Khalid El Estal akhirnya bertemu kembali dengan anaknya yang tinggal di Palestina
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang warga Palestina kelahiran Belfast terlihat meneteskan air matanya di Bandara Dublin beberapa waktu lalu. Hal itu terjadi karena lelaki tersebut dipertemukan kembali dengan kedua anaknya yang masih kecil dari Palestina.
Lelaki yang bernama Khalid El Estal itu memang sempat terpisah dengan keluarganya yang berada di Palestina karena dirinya bekerja di Arab Saudi. Sayangnya, kedatangan kedua anaknya di Dublin ternyata tidak dampingi oleh istrinya karena telah meninggal dunia.
Kisah haru seorang papa bertemu kembali dengan anaknya dari Palestina sudah Popmama.com rangkumkan melalui artikel berikut ini.
Terus gulir layarmu ke bawah untuk membaca kisah ini secara lengkap!
1. Khalid El Estal terpisah dari keluarganya karena dia bekerja di Arab Saudi
Seorang warga Palestina kelahiran Belfast bernama Khalid El Estal telah kembali ke Irlandia. Sebelumnya, dia memang terpisah dari keluarganya yang tetap berada di wilayah Palestina karena dirinya bekerja di Arab Saudi.
Khalid mengatakan bahwa dirinya telah merasakan 'kehilangan segalanya' karena peristiwa Gaza telah dibom oleh Israel. Di tengah perasaan itu, Khalid tetap berharap kedua anaknya yang masih kecil dapat bergabung dengannya di Dublin.
Khalid menjelaskan bahwa anak-anaknya yang berusia satu dan empat tahun tetap berada di Gaza bersama dengan kakek dan nenek mereka. Dia pun merasa sangat mengkhawatirkan nyawa mereka.
2. Istri Khalid meninggal setelah terluka akibat ledakan di sebuah apartemen selama kekacauan di Gaza
Khalid menelan rasa sakit yang sangat dalam. Istri yang paling dicintainya, Ashwak Jendia, meninggal dunia secara menyedihkan setelah terluka akibat ledakan di sebuah apartemen selama kekacauan di Gaza.
Saat kekerasan di wilayah itu meningkat, Khalid menjelaskan bahwa dirinya mendesak sang istri untuk pindah ke selatan dan tinggal bersama kerabatnya, sementara dia menghubungi pejabat Irlandia untuk mencari bantuan.
"Tepat pada hari dia (tiba) di tempat keluarga saya, mereka mengebom tempat itu," kata Khalid, dikutip dari laman BBC.
Ashwak lalu dibawa ke rumah sakit, tetapi sayangnya meninggal karena luka-luka, termasuk 60 persen luka bakar di tubuhnya. Khalid pun mengatakan bahwa dirinya merasa tidak sanggup untuk memberi tahu anak-anaknya bahwa mama mereka sudah meninggal dunia.
Dikutip dari laman The Irish News, kedua anak Khalid bernama Ali dan Sara kabarnya juga terluka dalam peristiwa ledakan tersebut. Akan tetapi, mereka dapat pulih dan berlindung di sebuah rumah sakit di kota Khan Younis, Gaza Selatan.
Sementara itu, Khalid sendiri sedang bekerja di Arab Saudi untuk menghidupi keluarganya saat tragedi menyedihkan itu terjadi.
3. Khalid mencari bantuan diplomatik untuk menyelamatkan anak-anaknya
Setelah bekerja di Arab Saudi, Khalid kemudian memutuskan untuk pulang kembali ke Belfast. Tidak hanya itu, Khalid juga ikut mencari bantuan diplomatik untuk menyelamatkan anak-anaknya.
Hal ini dilakukan setelah lima orang anggota keluarganya yang terdiri dari istri, mamanya, saudara laki-laki, paman dan dua sepupunya tewas dalam tragedi pemboman di sebuah blok apartemen di Gaza.
4. Khalid El Estal akhirnya dipertemukan kembali dengan kedua anaknya di Bandara Dublin
Tangis kebahagiaan dirasakan oleh Khalid saat dipertemukan kembali dengan kedua anaknya yang masih kecil setelah diterbangkan ke tempat yang aman dari Gaza. Momen tersebut bahkan sempat terekam dalam video dan turut menyita perhatian publik.
Putra Khalid yang berusia empat tahun bernama Ali dan putrinya yang berusia satu tahun bernama Sara terlihat dipeluk oleh Khalid dalam adegan emosional saat mereka keluar dari gerbang kedatangan di Bandara Dublin.
Dikutip dari laman The Irish News, kedua anak tersebut meninggalkan Gaza melalui Mesir dengan bantuan pemerintah Irlandia. Mereka juga ditemani ke Dublin bersama saudara ipar Khalid, Mohammed Jendia.
Sayangnya, kedatangan Ali dan Sara tidak didampingi oleh sang mama sekaligus istri bagi Khalid. Kedatangan mereka terjadi sebulan setelah istri Khalid yang bernama Ashwak Jendia meninggal secara menyedihkan.
5. Khalid bersumpah akan merawat anak-anaknya
Khalid menjelaskan tentang perjalanan yang dilalui oleh anak-anaknya dari Khan Younis di Gaza hingga perbatasan di Rafah. Dengan terputusnya komunikasi di wilayah tersebut, Khalid dibiarkan tanpa informasi pada saat anak-anaknya melakukan perjalanan.
"Mereka menghabiskan sepanjang hari di perbatasan. Saya tidak tahu sampai mereka berhasil ke Mesir," katanya.
Dia sendiri telah memiliki sumpah jelang momen pertemuan kembali dengan anak-anaknya. Dikutip dari laman The Irish News, Khalid bersumpah akan merawat anak-anaknya demi menghormati istrinya.
"Itu keinginannya, saya akan menjaga mereka, saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk membuatnya bahagia," ujarnya.
Demikianlah kisah haru seorang papa bertemu kembali dengan anaknya dari Palestina. Melalui kisah di atas, kamu dapat mengetahui bahwa situasi yang dihadapi Khalid memang termasuk sangat tidak mudah.
Mari kita doakan semoga konflik yang terjadi di Gaza bisa segera berakhir.
Baca juga:
- Apa Arti From the River to the Sea? Bentuk Dukungan untuk Palestina
- Lirik Lagu 'Palestina' Iwan Fals, Pesan Kemanusiaan
- Dukung Palestina, Tasya Farasya Banjir Pujian dari Fans