TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Rumah untuk Alie Hadirkan Perjuangan Hadapi Perlakuan Keras Keluarga

Diadaptasi dari novel, seperti apa kisah Rumah untuk Alie?

Rumah untuk Alie Hadirkan Perjuangan Hadapi Perlakuan Keras KeluargaRumah untuk Alie Hadirkan Perjuangan Hadapi Perlakuan Keras Keluarga Dok. Falcon Pictures

Rumah produksi Falcon Pictures telah merilis poster dan trailer film terbaru mereka berjudul Rumah untuk Alie. Fakta menariknya, film satu ini diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Lenn Liu atau yang akrab disapa Lotta.

Disutradarai Herwin Novianto, film Rumah untuk Alie hadirkan perjuangan dalam menghadapi perlakuan keras dari keluarga sendiri. Film ini pun diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para penonton.

Kabar selengkapnya tentang film Rumah untuk Alie sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.

Yuk, disimak!

1. Film Rumah untuk Alie mengisahkan gadis yang tidak mendapatkan kasih sayang keluarga

Dok. Falcon Pictures

Film Rumah untuk Alie mengangkat kisah penuh emosi tentang perjuangan yang dilakukan seorang gadis bernama Alie dalam menghadapi perlakuan keras dari keluarganya sendiri.

Dalam cerita, Alie merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dan satu-satunya anak perempuan. Seharusnya, dia mendapatkan kasih sayang. Namun, dia justru menjadi korban kemarahan sang papa dan saudara-saudaranya atas kematian mama mereka.

Bekas luka di tubuh akibat perundungan yang dialami Alie bahkan sudah tidak terhitung lagi, baik secara fisik maupun emosional.

2. Sutradara ingin hadirkan cerita bukan sekadar tentang kesedihan

Dok. Falcon Pictures

Melalui siaran pers, Herwin Novianto menjelaskan bahwa dirinya ingin menghadirkan cerita dalam film ini bukan hanya sekadar tentang kesedihan saja.

Dia juga ingin menampilkan kekuatan seorang anak dalam menghadapi kenyataan hidup yang amat pahit. Itulah yang menjadi tantangan bagi Herwin dalam menggarap film satu ini.

"Kisah Rumah untuk Alie begitu menyentuh dan menggugah emosi. Saya ingin menghadirkan cerita yang bukan hanya sekadar menyajikan kesedihan, tetapi juga menampilkan kekuatan seorang anak dalam menghadapi realitas pahit hidupnya," kata Herwin.

"Kami berusaha menghadirkan kedalaman emosi melalui visual, akting, dan atmosfer yang kuat dalam film ini," sambungnya.

3. Tika Bravani mengaku relate dengan cerita film ini

Dok. Falcon Pictures

Tika Bravani sebagai salah satu cast film Rumah untuk Alie mengaku kalau dirinya justru merasa relate dengan cerita yang dihadirkan di film ini. Ternyata, Tika pernah menjadi korban bullying.

"Saya sih pernah jadi korban bully. Saya juga makin waswas karena punya anak juga. Apalagi melihat sekarang pergaulan jadi banyak banget kasus bullying," cerita Tika.

"Jadi kadang-kadang mikir kalau kejadian di anak saya apa yang harus saya lakukan. Saya harus berlindung kemana? Jadi, setiap baca skenario itu berkaca dengan kehidupan aslinya, ya. Jadi ini cukup men-trigger sih di kehidupan saya," sambungnya.

Frederica selaku produser Falcon Pictures pun berharap film ini bisa memberikan inspirasi dan turut membuka mata banyak orang tentang kenyataan yang sebenarnya turut banyak dihadapi oleh sebagian anak.

"Rumah untuk Alie adalah film yang penuh makna dan relevan bagi banyak orang. Kami berharap film ini bisa menginspirasi dan membuka mata masyarakat tentang realitas yang dihadapi oleh sebagian anak di dunia nyata," katanya.

Jadi, itulah rangkuman informasi tentang film Rumah untuk Alie. Kabarnya, film Rumah untuk Alie siap menyapa penonton di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 April 2025 mendatang.

Tertarik untuk menontonnya, Ma?

Baca juga:

The Latest