7 Hadis tentang Memberi Maaf dan Ampunan
Tak hanya mulia, Allah menjanjikan hal-hal baik ini untuk orang yang memaafkan orang lain
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Ada baiknya ketika sadar atau mendapat teguran bahwa kita telah berbuat salah, kita langsung meminta maaf.
Sebagai orang yang dimintai permintaan maaf pun sudah seharusnya untuk memaafkan kesalahan dari peminta maaf. Bagaimana juga, memaafkan termasuk perbuatan yang mulia. Hal itu bahkan tak hanya tersebut dalam Alquran secara jelas, melainkan juga disebutkan dalam beberapa hadis.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa hadis tentang memaafkan orang lain.
Yuk, disimak sebagai pengingat!
1. Bentuk iman insan yang paling utama
“Rasulullah SAW bersabda, “Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada.” (HR Bukhari dan Ad Dailami)
Hadis Riwayat Bukhari dan Ad Dailami tersebut membahas tentang iman manusia yang paling utama, yakni sabar dan pemaaf atau lapang dada.
Sabar sendiri memang bisa mengarah kepada perbuatan memaafkan karena berusaha menerima dan tidak lekas marah terhadap kesalahan manusia yang telah diperbuat kepadanya.
2. Akan diberi kemuliaan dunia dan akhirat
“Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sedekat itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya), kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)-nya (di dunia dan akhirat).” (HR Muslim)
Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa barang siapa memberikan maaf kepada saudaranya, maka Allah akan memberikan kemuliaan di dunia dan di akhirat.
Hadis ini menegaskan bahwa memaafkan memang perbuatan yang disenangi Allah, sehingga Allah menjadikan hal itu mulia.
3. Teladan perbuatan baik dari Rasulullah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Aisyah ra pernah ditanya tentang bagaimana akhlak Rasul, dan Aisyah pun menjawab,
“Rasulullah tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak mudah meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan melainkan selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain,” (HR Imam Bukhari)
Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yang memaafkan orang lain. Bahkan, ketika telah mendapatkan hinaan dan cacian dari kaum kafir, ia tetap berlapang dada dan mengikhlaskan keburukan yang didapatkannya tersebut.
Dengan demikian, memaafkan menjadi perbuatan yang patut diteladani dari Rasul, sehingga siapa saja yang memaafkan kesalahan saudaranya, maka ia mencintai Rasul karena meneladani sifatnya.
4. Orang yang dianggap sebagai penyantun
Dalam HR Al Anshari, Rasulullah pernah bersabda:
“Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberikan maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya.” (HR Al Anshari)
Terkadang, ketika orang lain berbuat salah kepada kita, terasa berat untuk memaafkan dan barangkali ada sedikitpun keinginan untuk membalasnya.
Namun, itulah kemuliaan dan keutamaan dari memaafkan. Oleh karena perbuatan itu bukanlah hal yang mudah dan itu merupakan ujian keimanan kita, maka Rasul pun pernah bersabda dalam HR Al Anshari bahwa orang yang memaafkan digolongkan sebagai orang yang penyantun.
5. Untuk mengembalikan hubungan harmonis
“Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tak bersapaan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari.” (HR Muslim)
Hadis Muslim tersebut menyebutkan bahwa seseorang yang tak bersapaan kepada sesama muslim selama lebih dari tiga hari, maka perbuatan itu adalah perbuatan yang haram.
Biasanya, orang akan cenderung menjauh satu sama lain ketika berselisih paham maupun bertikai dengan saudaranya. Maka dari itu, permintaan maaf menjadi cara untuk mengembalikan hubungan baik dari yang terlibat. Dengan demikian, ukhuah akan terjaga.
6. Allah akan memberi maaf dan ampunan
“Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah).” (HR AT Thabrani)
Dari hadis tersebut, disebutkan bahwa barang siapa memaafkan orang lain, maka dia akan diberi maaf atau ampunan dari Allah.
Sebagaimana Maha Suci Allah karena memiliki sifat Al-‘Afuw yang artinya Yang Maha Pemaaf, kita sebaiknya juga bisa memaafkan kesalahan orang lain yang telah meminta maaf.
7. Akan diberi keringanan saat hari akhir
“Barang siapa yang memberi maaf terhadap orang lain, maka Allah akan meringankan kesulitannya di hari kiamat.” (HR Muslim)
Janji Allah untuk orang yang memaafkan kesalahan orang lain juga tersebut dalam HR Muslim di mana Allah akan meringankan kesulitan mereka di hari kiamat.
Dari hadis ini, tidak ada lagi alasan untuk tidak memaafkan orang lain selain karena itu merupakan perbuatan yang mulia, bahkan termasuk perbuatan yang membawa pada kebaikan dari Allah.
Itulah beberapa hadis tentang memaafkan orang lain yang bisa menguatkan alasan mengapa kita perlu memaafkan kesalahan orang lain. Semoga kita selalu bisa menjadi orang yang pemaaf ya, Ma.
Baca juga:
- 8 Ayat Al-Qur'an tentang Memaafkan Orang Lain
- Keutamaan Saling Memaafkan dan Silaturahmi di Lebaran
- Memaafkan Orang Lain Berdampak Baik bagi Kesehatan