Dilan 1983: Wo Ai Ni Berikan Pesan untuk Menghargai Perempuan
Dilan versi anak-anak memiliki kedekatan dengan mamanya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah sukses dengan beberapa serial Dilan sebelumnya, Pidi Baiq bersama Fajar Bustomi kembali melanjutkan kisah yang identik dengan kota Bandung itu. Dilan 1983: Wo Ai Ni akan resmi tayang di bioskop mulai 13 Juni 2024.
Dilan 1983: Wo Ai Ni akan menceritakan sosok Dilan yang duduk di bangku SD kelas 6. Keseruan masa kanak-kanak Dilan tentu diwarnai dengan kedekatan dengan mamanya. Dilan tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan hal tersebut tidak lepas dari peran sang mama.
Seperti apa kedekatan Dilan dengan sang mama dan caranya menghargai perempuan? Marilah simak penjelasan dari Popmama.com terkait Dilan 1983: Wo Ai Ni berikan pesan untuk menghargai perempuan.
1. Dilan yang dekat dengan mamanya sebagai bentuk menghargai perempuan
Salah satu pesan yang ingin disampaikan dari kisah Dilan 1983: Wo Ai Ni terkait pentingnya menghargai perempuan. Di setiap serial yang ada, pesan tersebut selalu digambarkan dari beberapa perkataan dan perlakuan Dilan.
“Pesan yang coba disampaikan dari film ini yaitu pentingnya menghargai perempuan. Dilan merupakan sosok yang menghargai kehadiran perempuan. Salah satunya ya ibunya sendiri. Dilan menjadi sosok yang patuh dan gemar berinteraksi sebagai bentuk menghargai kehadiran perempuan,” ujar Pidi Baiq selaku penulis dan sutradara dari Dilan 1983: Wo Ai Ni di CGV Paris van Java, Bandung, Senin (13/5/2024).
2. Dilan gemar menulis dan membaca
Salah dua kebiasaan Dilan yang sering dijumpai dalam kisah film Dilan 1983: Wo Ai Ni terkait gemarnya membaca dan menulis. Hal tersebut karena peran dari mamanya yang memiliki koleksi buku di rumahnya. Sehingga, Dilan membacanya dan menulisnya dari apa yang ia dapatkan.
Dari kegemarannya tersebut, Dilan sering berinteraksi dengan teman-teman sekolahannya dari apa yang ia baca. Seperti menulis puisi dan membacakannya di depan kelas dengan kata-kata yang puitis.
3. Pandai berinteraksi dengan tutur kata yang halus
Sosok Dilan memang terkenal dengan kata-katanya yang khas. Dalam kisah Dilan 1983: Wo Ai Ni, Dilan pandai berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Seperti teman-teman di sekolahnya, dengan mamanya, dan guru-guru di sekolahnya.
Hal ini menandakan bahwa Dilan versi anak-anak memiliki kecerdasan dalam bertutur kata. Bisa saja kepandaian Dilan dalam bertutur kata dari kegemaran membacanya yang diajarkan oleh sang mama.
Nah, kira-kira seperti itulah penjelasan terkait Dilan 1983: Wo Ai Ni berikan pesan untuk menghargai perempuan. Semoga film ini membuat Mama semakin dekat dengan si Kecil, ya.
Baca juga:
- Novel Dilan 1983 Wo Ai Ni Segera Rilis, Kisah Cinta Monyet
- Dilan 1983: Wo Ai Ni Angkat Peran Keluarga dan Isu Perundungan Anak
- Sinopsis Buku Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995, Dilan Move On?