TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Lirik Lagu ‘Nemu’ Gilga Sahid, Kisah Cinta yang Emosional

Lagu 'Nemu' juga sudah ditonton lebih dari 55 juta kali di YouTube

Youtube.com/Global Musik Era Digital

Lagu berbahasa Jawa memang sedang naik-naiknya di puncak tangga lagu tanah air. Sejak awal tahun 2024 lagu berbahasa Jawa kian viral dan populer kembali karena memiliki karakteristik yang khas dan kebanyakan mengisahkan tentang dunia asmoro atau asmara antara dua sejoli.

Seperti lagu ‘Nemu’ yang dinyanyikan oleh Gilga Sahid Hardhiansyah kerap dipanggil Gilga. Gilga dikenal sebagai seorang penyanyi campur sari yang tenar berkat lagu ciptaannya berjudul ‘Nemen’. Lagu ‘Nemu’ diciptakan oleh Iskandar Hanafi dan diterbitkan Global Musik Era Digital.

Official Music Video (MV) ‘Nemu’ diunggah melalui platform YouTube Global Musik Era Digital pada tanggal 26 Juni 2023 lalu. Hingga kini, MV ‘Nemu’ sudah ditonton lebih dari 55 juta views.

Nah, kali ini Popmama.com merangkum lirik lagu ‘Nemu’ Gilga Sahid yang lengkap dengan terjemahannya.

Yuk, disimak!

Lirik Lagu ‘Nemu’ Gilga Sahid

Youtube.com/Global Musik Era Digital

Nemu koe pas ati ambyar ambyare

Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek liane

 

Tekamu dadi tombo

Ngobati ati seng loro

Mugo ikhlas nompo

Tekan mbesuk nganti tuo

 

Koe seng paling ngerti marang kahanane ati

Aku mok semangati ngusap iluhku seng mbrebes mili

Pepujane ati kinaryo kembange wangi

Sabar sabarno momong aku

Mugo selawase dadi siji

 

Matursuwun Gusti mpun maringi seng gemati

Nemu slirane ngobati ati kang sepi

Matur suwun Gusti mpun maringi seng gemati

Yang pergi biarlah pergi ono koe seng ngancani

 

Koe seng paling ngerti marang kahanane ati

Aku mok semangati ngusap iluhku seng mbrebes mili

Pepujane ati kinaryo kembange wangi

Sabar sabarno momong aku

Mugo selawase dadi siji

 

Matursuwun Gusti mpun maringi seng gemati

Nemu slirane ngobati ati kang sepi

Matur suwun Gusti mpun maringi seng gemati

Yang pergi biarlah pergi ono koe seng ngancani

 

Matursuwun Gusti mpun maringi seng gemati

Nemu slirane ngobati ati kang sepi

Matur suwun Gusti mpun maringi seng gemati

Yang pergi biarlah pergi ono koe seng ngancani

 

Ono koe seng ngancani

Terjemahan Lagu ‘Nemu’ Gilga Sahid

Youtube.com/Global Musik Era Digital

Ketemu kamu saat hati sakit-sakitnya

Pacar yang ku cintai meninggalkanku mencari yang lain

 

Kehadiranmu menjadi obat untukku

Mengobati hati yang sakit ini

Semoga ikhlas menerimanya

Dari besok sampai tua nanti

 

Kamu yang paling tahu keadaan hati ini

Aku kamu semangati, mengusap air mataku yang mengalir deras

Pujaan hati menciptakan kembang yang wangi

Yang sabar dengan aku

 

Semoga selamanya menjadi satu

Terimakasih Tuhan sudah memberikanku sosok yang sayang,

bertemu dirinya mengobati hati yang sepi

Terimakasih Tuhan sudah memberikan sosok yang sayang.

Yang pergi biarlah pergi

 

Ada kamu yang menemani

1. Lagu ‘Nemu’ menceritakan seseorang bertemu sang pujaan hati yang baru

Youtube.com/Global Musik Era Digital

Diawali lirik yang cenderung blues, sebab menggunakan bahasa yang puitis dan metaforis. Lagu ‘Nemu’ ternyata menceritakan tentang seseorang yang sedang pelik cinta sebelumnya, namun di saat yang bersamaan, ia menemukan kekasih baru yang sedia menemaninya kala kesedihan melanda.

“Pacar seng tak tresnani ninggal aku golek liane”, lirik ini seolah menjelaskan bahwa orang itu sudah ditinggal sang pacar yang sangat dicintainya, pacarnya mencari kekasih yang lain.

2. Liriknya tentang secercah harapan pada ‘orang’ baru

Youtube.com/Global Musik Era Digital

Pada lirik lagu ini, seseorang yang ditinggal pacarnya itu ternyata bersyukur bertemu sang ‘orang’ atau pujaan hati baru. Seolah mengisyaratkan ada secercah harapan antara hubungan mereka.

“Koe seng paling ngerti marang kahanane ati” artinya “kamu yang paling tahu keadaan hati ini”, secara emosional bait-bait lirik tersebut menjelaskan keadaan hati seseorang yang pada satu sisi sedang bersedih, namun sisi lain terdapat pujaan hati baru.

3. Lagu ‘Nemu’ juga menceritakan pujaan hati baru yang siap diperjuangkan

Youtube.com/Global Musik Era Digital

Di akhir-akhir lirik lagu ‘Nemu’, keadaan hati sang penulis sedikit demi sedikit telah terobati berkat kehadiran sang pujaan hati yang baru di kehidupannya. Meskipun belum 100 persen move on, orang ini beranjak pulih dari penderitaannya sehingga berterima kasih kepada Tuhan yang sudah menemukan kekasih barunya itu.

Bait lagu terakhir berbunyi “Yang pergi biarlah pergi, ono koe seng ngancani” entah mengapa sangat menyentuh hati, seseorang itu sadar bahwa sesuatu yang pergi biarlah pergi tak usah dipanggil kembali, hal yang penting ialah masa depan yang mesti dijalani.

Nah, itu dia ringkasan lirik lagu ‘Nemu’ Gilga Sahid. Tentu lagu berbahasa Jawa satu ini sangat meresapi nilai-nilai keluhuran seseorang antara terus menatap masa lalu atau melangkah ke masa depan, sekalipun itu menyakitkan.

Baca juga:

The Latest