TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

9 Dampak Buruk Sexless Marriage, Pernikahan Tanpa Hubungan Seksual

Ketahui dampak buruk sexless marriage atau pernikahan tanpa hubungan seksual bagi suami istri

Freepik/jcomp

Sexless marriage adalah sebutan untuk hubungan pernikahan yang pasangannya tidak melakukan hubungan seksual. Mungkin terdengar aneh, tetapi ternyata sexless marriage memang terjadi pada beberapa pasangan suami istri. 

Tidak terjadi begitu saja, sexless marriage disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya seperti konflik, stres, atau kurangnya waktu bersama. Sehingga umumnya sexless marriage tidak terjadi sejak awal pernikahan, melainkan ketika memasuki usia pernikahan yang bertahun-tahun.

Banyak memberi dampak negatif, kali ini Popmama.com telah merangkum deretan dampak buruk sexless marriage atau pernikahan tanpa adanya hubungan seksual.

Simak informasinya di bawah ini yuk, Ma!

Deretan Dampak Buruk Sexless Marriage

1. Ikatan emosional menjadi lemah

Freepik/gpointstudio

Hubungan seks merupakan salah satu bentuk keintiman fisik dengan pasangan.

Bila pasangan tidak melakukan hubungan badan atau sexless marriage, hal itu dapat memicu penurunan keintiman secara fisik dengan pasangan.

Keintiman fisik sejatinya menjadi salah satu cara bagi pasangan untuk memperkuat ikatan emosional satu sama lain. Bila keintiman fisik dengan pasangan rendah atau bahkan tidak terjadi, maka dapat membuat ikatan secara emosional menjadi lemah juga.

2. Hubungan menjadi tegang dan tidak harmonis

Freepik/DCStudio

Seperti yang diketahui, sexless marriage bisa disebabkan oleh beberapa hal atau bahkan masalah tertentu.

Maka dari itu, bila kondisi hubungan yang menjadi sexless marriage ini dibiarkan, sama saja dengan membiarkan masalah terus berlarut-larut.

Bila masalah yang menjadi penyebab pasangan enggan berhubungan seks tidak dibahas atau diselesaikan bersama, maka hal ini bisa membuat kondisi hubungan antara suami istri akan menjadi kaku, tegang, bahkan tidak harmonis.

3. Komunikasi dengan pasangan menjadi sulit

Freepik/wayhomestudio

Komunikasi menjadi hal penting dalam sebuah hubungan asmara, terutama dalam hubungan pernikahan. Aktivitas seks diketahui juga berperan dalam kelancaran komunikasi pasangan, salah satunya melalui pillow talk.

Sehingga, hubungan pernikahan tanpa seks bisa membuat komunikasi dengan pasangan menjadi sulit mengalir dan jauh dari topik-topik intim.

Bahkan, komunikasi antara pasangan sexless marriage lambat laun menjadi pembahasan terkait hal-hal umum saja.

4. Muncul perasaan kecewa dan rendah diri

Freepik/yanalya

Sexless marriage umumnya timbul karena suatu permasalahan yang dirasakan oleh salah satu pihak.

Ketika pihak tersebut menolak untuk berhubungan seks baik secara tersurat maupun tersirat, hal ini dapat membuat pasangan merasakan penolakan.

Perasaan penolakan bukan hanya dapat membuat pasangan kecewa, tetapi juga bisa memengaruhi pandangan pasangan terhadap diri sendiri. Ketika ditolak, pasangan akan merasa rendah diri terhadap daya tarik fisiknya atau bahkan pada keberadaannya sebagai manusia.

5. Munculnya rasa tidak suka hingga benci

freepik/cookie_studio

Selain perasaan kecewa dan rendah diri, ketika menerima penolakan terutama sesuatu yang menjadi kebutuhan mereka, seseorang mungkin akan merasa emosi. Sehingga, besar kemungkinan pasangan merasa kesal atau bahkan benci.

Meskipun pasangan tidak menunjukkan sikap kesalnya secara terus terang, tetapi ada kemungkinan bahwa sebenarnya pasangan diam-diam merasa emosi. Perasaan benci kepada pasangan tentunya dapat merusak hubungan pernikahan, lho.

6. Menyebabkan perasaan depresi

Freepik/pressfoto

Seks diketahui sebagai aktivitas yang menyenangkan.

Pasalnya, ketika berhubungan seks hormon dopamin dan endorfin yang merupakan hormon bahagia mengalami kenaikan. Oleh karena itu seks juga berperan pada rasa bahagia seseorang.

Pasangan yang terjerumus dalam sexless marriage umumnya akan merasa kurang bahagia. Bahkan, kasus terburuknya ialah dapat memicu depresi yang membuat seseorang menjadi hilang semangat, pesimis, hingga menutup diri dari dunia luar.

7. Memicu perselingkuhan

Freepik/Jcomp

Seks adalah kebutuhan biologis bagi setiap makhluk hidup, khususnya manusia. Tentunya, ketika sudah memiliki pasangan yang terhubung dalam ikatan pernikahan, pastinya hal tersebut ingin dipenuhi bersama pasangan.

Sehingga, berada dalam pernikahan tanpa seks menjadi salah satu alasan yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan tersebut di luar pernikahan.

Meski begitu, perselingkuhan tetap tidak bisa dibenarkan.

8. Kecanduan pornografi

Unsplash/Franco Alva Ilustrasi pria sedang menonton film porno dan akan masturbasi.

Pelarian lainnya dari sexless marriage demi memenuhi kepuasan akan seks selain perselingkuhan ialah menonton konten porno. Hal ini sering dijadikan alternatif tercepat karena menonton porno bisa dilakukan sendiri sesuai keinginan pribadi.

Menonton porno merupakan sesuatu yang adiktif, terutama bila berada di hubungan sexless marriage yang tidak melakukan seks dengan pasangan.

Seiring berjalannya waktu, rasa bergantung pada porno untuk pemenuhan seks bisa menyebabkan kecanduan porno.

9. Kehilangan manfaat seks bagi kesehatan tubuh

Freepik/yanalya

Seperti yang diketahui, seks bukan hanya untuk menyalurkan nafsu saja tetapi juga dapat memberi manfaat kesehatan bagi tubuh. Berbagai manfaat bisa diperoleh dari berhubungan badan di antaranya untuk otak, jantung, tekanan darah, hingga daya tahan tubuh.

Oleh karena itu, bila seseorang jarang atau bahkan tidak berhubungan seks hal ini membuat orang tersebut kehilangan berbagai peningkatan kesehatan tubuh yang seharusnya bisa diperoleh dengan cara yang mudah dan ‘menyenangkan’ yaitu melalui seks.

Itulah deretan dampak buruk sexless marriage atau pernikahan tanpa adanya hubungan seksual. Bila Mama terjebak dalam kondisi hubungan seperti ini, sebaiknya bicarakan dengan pasangan atau bahkan minta bantuan kepada ahli ya, Ma.

Baca juga:

The Latest