4 Fakta Sausage Party Masuk Kategori Film Animasi Dewasa
Banyak adegan seks vulgar, 'Sausage Party' masuk kategori film dewasa dan tidak boleh ditonton anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film animasi Sausage Party sempat menghebohkan publik. Bahkan, ketika film arahan Conrad Vernon dan Greg Tiernan itu rilis pada 2016 langsung menuai kontroversi. Pasalnya, film Sausage Party penuh adegan dewasa dan adegan seksual.
Film komedi dewasa ini bahkan ‘hampir’ menerima rating NC-17 bila tidak melakukan beberapa pemotongan adegan. Akhirnya, film Sausage Party rilis dengan rating R, yang artinya penonton di bawah 17 tahun harus didampingi orang dewasa.
Bukan hanya karena menampilkan adegan dewasa, tetapi terdapat beberapa alasan lainnya yang menyebabkan film animasi Sausage Party masuk kategori film dewasa. Kira-kira apa ya penyebabnya?
Kali ini Popmama.comtelah merangkum deretan fakta film animasi Sausage Party hingga masuk kategori film dewasa selain karena menampilkan banyak adegan ‘seks’ para karakternya.
Ketahui fakta-faktanya di bawah ini yuk, Ma!
Kumpulan Fakta Sausage Party Masuk Kategori Film Animasi Dewasa
1. Adegan dewasa yang vulgar
Penyebab utama film animasi ini dikategorikan film dewasa dan tidak cocok ditonton oleh anak-anak ialah menampilkan adegan dewasa. Terlebih, adegan dewasa dan adegan seksual sepanjang film Sausage Party yang ditampilkan secara vulgar.
Sausage Party memakai karakter makanan sebagai representasi, seperti karakter sosis yang menunjukkan penis dan karakter roti yang menunjukkan vagina. Bahkan, pada akhir film para karakternya mengadakan pesta seks.
Bukan hanya adegan seksual dari tokoh utama, yaitu sosis dan roti, tetapi juga seluruh karakter lainnya. Beberapa karakter lainnya menampilkan posisi-posisi seks seperti 69, oral seks, hingga doggy style dalam adegan yang bisa dikategorikan cabul.
2. Dialognya berisi humor dewasa
Sebagai film komedi, tentunya adegan dan dialog di film Sausage Party berisi lelucon yang bertujuan untuk mengundang tawa penonton. Selain karena menampilkan banyak adegan seks, humor tersebut menjadi penyebab film ini masuk kategori dewasa.
Dialog dalam film Sausage Party berisi berbagai humor dewasa. Lelucon dewasa di film Sausage Party dilontarkan secara implisit. Meskipun, humor dewasa tentunya akan sulit dipahami oleh penonton di bawah umur.
3. Banyak kata-kata kasar atau kotor
Tak dapat dipungkiri bahwa dialog di dalam film Sausage Party berisi kata-kata kasar dan kotor. Terhitung sejak awal hingga akhir film berdurasi 99 menit itu, terdapat banyak kata makian dan sumpah serapah yang disebutkan.
Bukan hanya puluhan, tetapi ratusan kali. Salah satunya kata ‘fuxk’ yang disebutkan sekitar 160 kali sepanjang film, tentunya menjadi kata makian terbanyak. Sedangkan, kata-kata makian lainnya mencapai belasan hingga puluhan kali.
4. Mengangkat topik-topik sensitif
Selain tiga hal yang disebutkan di atas, penyebab lainnya mengapa film Sausage Party masuk kategori film dewasa karena film animasi ini mengangkat topik-topik sensitif. Tentunya, hal tersebut tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak.
Beberapa topik sensitif yang termuat di film Sausage Party di antaranya seks, homoseksualitas, biseksualitas, foreplay, pembunuhan, kekerasan, pemusnahan, genosida dan topik-topik sensitif lainnya.
Itulah deretan fakta film animasi Sausage Party masuk kategori film dewasa. Melihat informasi di atas, tidak heran bila film animasi ini tidak layak ditonton oleh anak-anak. Oleh karena itu, jauhkan film ini dari anak mama di rumah, ya.
Baca juga:
- 7 Adegan Dewasa di Film Animasi Sausage Party
- 10 Film Dewasa dengan Adegan Masturbasi Sungguhan, Vulgar Banget
- 12 Film Dewasa Asia tentang BDSM, Terbaru 'Love and Leashes'