8 Fakta tentang Open Marriage, Sudah Pernah Dengar?
Open marriage, konsep pernikahan non monogami tetapi hanya untuk berhubungan seksual.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Open marriage adalah sebuah konsep pernikahan yang membolehkan pasangan untuk memiliki partner lain selain suami atau istri sah. Namun, perlu dipahami bahwa ini berbeda dengan selingkuh. Bagi masyarakat Indonesia yang menganut budaya timur, pernikahan yang non monogami ini masih tabu.
Meski begitu, open marriage menjadi salah satu konsep yang banyak dianut oleh artis Hollywood. Misalnya seperti pasangan Jada dan Will Smith yang mengungkapkan bahwa mereka telah lama menjalani open marriage.
Kenalan lebih jauh tentang open marriage yuk, Ma! Kali ini Popmama.com telah merangkum deretan fakta tentang open marriage. Simak fakta-faktanya di bawah ini sebagai sebuah pengetahuan baru, ya!
Kumpulan Fakta tentang Open Marriage
1. Open marriage berbeda dengan selingkuh
Konsep dasar open marriage ialah adanya kebebasan untuk menjalin hubungan dengan orang lain selain suami atau istri sah. Meski terdengar seperti selingkuh, sejatinya open marriage berbeda dengan selingkuh.
Perbedaan antara open marriage dengan berselingkuh bisa dilihat dari sifat hubungannya. Artinya, suami atau istri sah saling tahu bahwa mereka memiliki partner kedua. Pasangan sah pun sama-sama menyetujui hal tersebut. Berbeda dengan selingkuh yang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan istri atau suami sah.
2. Komunikasi jadi faktor penting di open marriage
Nyatanya, menjalani open marriage bukanlah hal yang mudah, lho. Pasalnya, tidak semua pasangan mampu menjalani pernikahan dengan konsep ini. Faktor penting saat menjalani open marriage ialah komunikasi.
Sejatinya, ketika menjalani open marriage, diperlukan fondasi yang kuat antara suami dan istri. Komunikasi dalam hubungan menjadi salah satu faktor kuatnya hubungan. Maka dari itu, pastikan komunikasi dengan pasangan lancar sebelum menerapkan open marriage.
3. Open marriage tidak bisa menjadi solusi keretakan rumah tangga
Bila Mama terpikirkan untuk menjalani konsep open marriage dengan suami untuk mengatasi keretakan rumah tangga, sebaiknya niat tersebut diurungkan saja. Pasalnya, open marriage tidak bisa menjadi solusi keretakan rumah tangga.
Hal ini karena open marriage memerlukan hubungan dan ikatan kuat antara suami dan istri. Oleh karena itu, open marriage justru sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang memiliki hubungan pernikahan yang sehat dan perasaan cinta yang kuat.
4. Open marriage fokus pada hubungan seksual
Ketika menjalani open marriage, pasangan akan memiliki partner lain selain suami istri sah. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa hubungan dengan partner kedua hanya berfokus pada hubungan secara seksual saja, bukan ikatan perasaan.
Pasangan yang menganut open marriage biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan kebutuhan seksual antara suami dan istri. Sehingga, konsep tersebut menjadi pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan seksual masing-masing.
5. Bolehkah ada cinta dalam open marriage?
Bila melihat dari konsepnya, open marriage adalah melakukan hubungan lain dengan partner kedua secara seksual. Sehingga, ketika menjalani open marriage, perasaan cinta atau ikatan emosional dengan partner kedua tidak diperbolehkan.
Hal ini karena bukannya memperkuat hubungan rumah tangga, tetapi justru bisa memicu konflik dengan pasangan lho, Ma. Pasalnya, perasaan cinta tentunya akan membuat pasangan akan melakukan lebih dari seks seperti berkencan dengan partner kedua.
6. Perlunya menetapkan batasan saat menjalani open marriage
Meski hubungan dengan partner kedua hanya dalam lingkup seksual, tetapi hal tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan. Tetap diperlukan aturan dan batasan yang diterapkan ketika menjalin hubungan dengan partner kedua.
Aturan tersebut harus berdasarkan diskusi dan kesepakatan antara suami istri. Terutama mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan partner kedua. Penetapan aturan juga bisa berfungsi untuk mencegah adanya ikatan romantis dengan partner kedua.
7. Kelebihan open marriage
Pastinya konsep open marriage juga memiliki sisi positif bagi pasangan yang menjalankannya. Open marriage mampu memperkuat serta meningkatkan kepuasan suami istri dalam rumah tangga khususnya pada hubungan seks.
Selain itu, open marriage juga mampu memperkuat komunikasi dan kepercayaan dengan pasangan. Hal ini karena pasangan yang menjalani open marriage akan lebih terbuka dan minim menyimpan rahasia.
Bisa dibilang open marriage juga mampu menguji loyalitas pasangan, lho.
8. Kekurangan open marriage
Selain kelebihan, tentunya konsep open marriage ini juga memiliki kekurangan. Terutama bila ketika menjalankan, terdapat hal-hal yang tidak dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang menyebabkan konflik hingga berakhir perceraian.
Kekurangan lain dari open marriage ialah adanya kemungkinan penularan penyakit seksual. Hal ini menjadi kekurangan terbesar dari open marriage yang berfokus pada hubungan seksual, apalagi bila pasangan kerap berganti-ganti partner.
Itulah deretan fakta tentang open marriage. Kira-kira, Mama sudah semakin paham terkait pernikahan dengan konsep open marriage nggak, nih?
Baca juga:
- Jadi Tren Pasutri Muda, Ini 5 Aturan Open Marriage dalam Pernikahan!
- 10 Artis yang Diselingkuhi saat Sedang Hamil, Ada Anne Watanabe
- 5 Dampak Buruk Komunikasi Satu Arah dalam Pernikahan