7 Cara Menghadapi Pasangan yang Pemarah, Jangan Terbawa Emosi
Biar tak emosi tidak ikut memuncak, ikuti cara ini yuk!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pepatah yang menyebutkan "tidak ada orang yang sempurna" sepertinya benar adanya. Ini bisa dilihat ketika Mama memiliki suami yang baik, namun mudah tersulit emosi atau pemarah. Hal ini tentu saja bisa membuat hubungan suami istri menjadi tak harmonis.
Jika pasangan memiliki emosi yang mudah meluap hingga membuatnya marah, tentu ini membuat energi dan waktu Mama terkuras lantaran sering terjadinya pertengkaran.
Ketika sudah begini, bukan tak mungkin Mama pun merasakan amarah yang sama dan akhirnya membuat persoalan dengan pasangan menjadi lebih buruk.
Untuk itu, perlu adanya strategi dalam menghadapi pasangan yang penuh emosional, Ma. Sebelum pertengkaran semakin parah, berikut Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai cara menghadapi suami pemarah.
Disimak yuk!
1. Berusaha untuk tetap tenang
Meski terkadang sulit, namun cara ini tetap perlu dilakukan agar tak terjadi emosi yang membludak antar dua belah pihak. Jika Papa sedang emosi, Mama perlu menjadi penenang. Begitu sebaliknya.
Ini dilakukan agar baik Mama atau Papa dapat kembali tenang dan berpikir normal. Cara ini bisa dilakukan untuk menenangkan suasana agar tidak tegang.
Sebab, jika kedua belah pihak marah, tentuya akan memperburuk permasalahan. Setelah kondisi Mama dan Papa sudah mulai membaik, nantinya Mama dan Papa akan menyadari apa yang dilakukan atau ucapkan dengan amarahnya.
2. Cari tahu alasan pasangan marah
Setelah menenangkan diri, selanjutnya Mama bisa mencari tahu apa yang membuat pasangan marah atau sebaliknya. Perhatikan apa yang membuat pasangan Mama marah guna meminimalisir amarah yang sama dikemudian hari.
Selain itu, penting juga mengetahui temperamen satu sama lain. Hal ini berguna untuk membantu Mama dan Papa dalam memperkuat hubungan suami istri agar tetap harmonis.
3. Usahakan untuk tetap berkomunikasi dengan baik
Hubungan yang baik dan sehat adalah hubungan yang dikomunikasian dengan baik pula. Mungkin Papa merasa tak didengar oleh Mama, itulah yang menjadi penyebab kemarahannya. Atau bisa juga sebaliknya, Papa yang tak mau mendengarkan Mama.
Agar hal ini tak terjadi, cobalah mendengarkan apa yang diucapkan satu sama lain ketika mendiskusikan suatu masalah. Memahami apa yang dibutuhkan satu sama lain bisa membantu kedua belah pihak menghindari rasa marah.
Jadiah pendengar yang baik untuk satu sama lain, tidak hanya menunggu giliran kapan harus berbicara saja, Ma. Yuk, coba!
4. Belajar untuk intropeksi diri
Selain meredam amarah pasangan, mengintropeksi diri juga perlu dilakukan oelh masing-masing pihak. Sebab, jika hanya mengetahui alasan pertengkaran tanpa membenah diri dari kesalahan, maka bukan tak mungkin kejadian serupa akan terulang kembali.
Untuk itu, sebagai pasangan suami istri, dibutuhkan adanya saling intropeksi diri. Apakah kebiasaan atau kesalahan yang Mama buat berulang menimbulkan Papa menjadi emosional? Atau sebaliknya.
Ketika mengetahui penyebab dan mengakui kesalahan dengan saling berbenah diri, tentu ini bisa menjadi bahan evaluasi saat mendiskusikan suatu permasalahan.
5. Cobalah untuk menghargai usaha pasangan
Banyak pasangan yang bertengkar dikesalahan yang sama lantaran terus mengungkit kesalahan masing-masing dikemudian hari. Untuk itu, cobalah saling menghargai dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Ketika Mama dan Papa saling mengharagi usaha satu sama lain, tentunya mendiskusikan hal tersebut akan lebih mudah karena suasana lebih "adem" tanpa saling emosi.
6. Jangan berpikiran bahwa pasangan sudah tidak mencintaimu
Saat pertengkaran terjadi, bukan tak mungkin Mama berpikiran bahwa Papa sudah tak mencintai Mama lagi. Mama perlu memahami bahwa tak semua yang dikatakan saat marah adalah benar adanya.
Sebab saat seseorang emosi, mereka akan tanpa sadar mengeluarkan kata-kata yang sebenarnya mereka sendiri tak mengetahuinya. Daripada terlalu berpikir ke arah sana, yuk ajak Papa untuk lebih tenang dan mendiskusikannya bersama.
7. Bantu pasangan untuk melakukan perubahan
Menjalani hubungan suami istri memang tak mudah, akan ada banyak rintangan yang menerpa. Namun, dengan mengkomunikasikan semua secara baik-baik, tentu hubungan Mama dan Papa akan lebih sehat ke depannya.
Jika Mama atau Papa adalah seorang yang emosional, maka satu sama lain perlu menjadi pendorong untuk membantu perubahan yang lebih baik dalam menjalani hubungan suami istri.
Bersikap lembut dan memahami satu sama lain bisa dilakukan untuk memiliki perilaku yang menyenangkan dan ringan. Jadi, tetap tenang dalam menghadapi pasangan yang mudah emosi ya, Ma.
Semoga beberapa cara menghadapi suami pemarah bisa bermanfaat, sehingga kehidupan rumah tangga menjadi lebih harmonis.
Baca Juga:
- Ini dia 5 Keuntungan Curhat Bersama Pasangan
- 10 Tips Berkomunikasi dengan Jelas Bersama Pasangan
- 8 Cara Menjadi Pasangan yang Lebih Baik