7 Hadis Nabi yang Menceritakan tentang Keluarga
Bisa diambil hikmahnya untuk keluarga Mama dan Papa, nih!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah resmi menikah, tentunya ada banyak hal yang perlu dipelajari oleh suami istri terutama dalam membina sebuah keluarga. Dalam ajaran agama Islam ada pembelajaran yang bisa diteladani, yakni hadis-hadis Rasulullah.
Perlu Mama ketahui bahwa hadis-hadis tersebut memiliki banyak makna untuk kedudukan keluarga dalam ajaran agama Islam. Pembelajaran yang bisa diambil mulai dari pengingat untuk selalu menjaga tali silaturahmi, keharmonisan serta memberikan nafkah bagi anggota keluarga.
Tak hanya itu, hadis-hadis yang berkiatan dengan keluarga ini juga mengandung banyak hikmah yang bisa Mama dan Papa terapkan untuk keluarga di rumah.
Apa saja hadis yang bisa menjadi teladan untuk keluarga? Berikut Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai hadis Rasulullah tentang keluarga.
Yuk, disimak baik-baik!
1. H.R Muslim tentang pahala berinfak untuk keluarga
Dalam H.R Muslim dijelaskan bahwa sebaik-baiknya infak yang dikeluarkan untuk orang sekitar, paling besar pahalanya ialah infak yang dikeluarkan kepada keluarga.
Sebagaimana disebutkan, "Satu dinar yang kau infakkan di jalan Allah, satu dinar yang kau infakkan pada hamba sahaya, satu dinar yang kau sedekahkan kepada seorang miskin, dan satu dinar yang kau infakkan kepada keluargamu. Yang paling besar pahalanya adalah yang kau infakkan kepada keluargamu."(H.R. Muslim)
2. H.R Bukhari tentang pemimpin dalam keluarga
Diketahui Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda dalam H.R Bukhari, yakni:
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya dan imam adalah pemimpin dan orang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan wanita adalah penanggung jawab atas rumah suami dan anaknya. Dan, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
Dalam hadis tersebut diperlihatkan bagaimana seorang suami dan istri merupakan pemimpin bagi keluarganya. Suami bertanggung jawab atas seluruh keluarganya, sementara istri bertanggung jawab atas suami dan anaknya.
3. H.R Abu Dawud tentang menyia-nyiakan keluarga
Keluarga adalah mereka yang perlu dimuliakan bagi siapa saja anggota di dalamnya. Terlebih sosok Papa yang memiliki kewajiban tertinggi dalam memimpin keluarga. Apabila menyia-nyiakan keluarganya, maka dosalah yang akan diterima.
Sebagaimana disebutkan dalam H.R Abu Dawud, "Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggung jawab keluarga."
4. H.R Bukhari dan Muslim tentang pahala menafkahi keluarga
Hadis lainnya yang membahas perihal menafkahi keluarga juga disebutkan dalam H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apa pun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
5. H.R Ahmad tentang berjuang di jalan Allah mencari nafkah
Mencari nafkah untuk keluarga merupakan pahala bagi mereka yang menjalankan kewajibannya dengan baik. Selain itu, dalam hadis disebutkan bahwa siapa yang mencari nafkah untuk keluarga, maka sama dengan berjuang di jalan Allah Azza Wajalla.
Sebagaimana disebutkan dalam H.R Ahmad, "Barang siapa bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, itu sama dengan berjuang di jalan Allah Azza Wajalla."
6. H.R Muslim tentang anjuran tidak membenci istri
“Janganlah seorang (suami) mukmin membenci seorang (istri) mu’minah. Jika ia tidak suka dengan salah satu perilakunya, ia dapat menerima perilakunya yang lain."(H.R Muslim)
Dalam hadis tersebut diperintahkan kepada para suami untuk tidak membenci istrinya. Jika memang Papa tidak menyukai salah satu perilaku Mama, cobalah menerima perilakunya yang lain. Perlu diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, apalagi selalu ada kelebihan dan kekurangan.
Ketika ada perilaku pasangan yang tidak disukai, maka lebih baik mencari solusi bersama untuk mengubahkan.
7. H.R Ad Darimi tentang kelahiran anak dalam keluarga
Ketika pasangan suami istri dianugerahi kelahiran buah hati, maka mereka harus menerimanya dengan sukacita serta tidak boleh menolaknya.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah dalam H.R Ad Darimi:
"Barang siapa yang mengingkari anaknya, sedang anak itu mengetahuinya maka Allah akan menutup diri dari orang itu. dan keburukannya akan ditunjukkan di hadapan orang-orang terdahulu dan kemudian."
Nah, itu dia beberapa hadis Rasulullah tentang keluarga yang bisa Mama dan Papa ambil hikmahnya. Semoga bermanfaat dan bisa diterapkan bersama di keluarga.
Baca juga:
- Doa Meluluhkan Hati Suami, Wajib Diamalkan Setiap Hari
- Kumpulan Hadis Kejujuran untuk Diajarkan ke Anak
- Kumpulan 40 Hadis Pendek yang Dapat Diajarkan pada Anak