Perempuan Kelihatan Nggak Keren Saat Membiarkan Dia Membayar Semuanya
Jadi, baiknya gimana nih Ma?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak bermaksud "meracuni" pola pikir kamu. Yuk dibaca dulu Ma, apa saja alasan yang bisa membuat kamu kelihatan nggak keren saat membiarkan pasangan kamu membayar semua tagihan.
Jangan salah sangka dulu. Pembahasan ini hanya untuk menetralkan pikiran kita sebagai perempuan.
Selama ini kita meyakini hal yang pantas dilakukan oleh pasangan kita adalah membayar semua tagihan rumah tangga. Mulai dari membayar seluruh anggaran belanja bulanan sampai makan sehari-hari, tagihan listrik, biaya kesehatan, bayaran sekolah anak-anak, anggaran hiburan untuk keluarga, bahkan untuk makan malam di luar bersama keluarga.
Kamu tentu merasa senang jika mendapat perlakukan demikian dari pasangan kamu. Itu sah saja. Tapi apakah kamu benar-benar ingin memberlakukan itu di rumah tangga kamu?
Berikut ini ada beberapa alasan, kenapa kamu jadi kelihatan nggak keren saat membiarkan pasangan kamu untuk membayar semuanya.
1. Ini tidak adil
Suatu hubungan suami istri harus adil dan setara, setuju dengan ini nggak Ma? Mungkin tidak benar-benar sama jumlah yang dikeluarkan, tapi istri juga boleh berkontribusi dalam soal pembayaran kebutuhan keluarga secara umum.
Ini tidak hanya berlaku untuk membayar barang, bisa juga saat membayar makan siang di luar, atau tagihan hotel saat ingin liburan bersama keluarga.
Dengan berbagi, kamu bisa terlihat lebih keren. Selain itu, nggak ada salahnya untuk meringankan beban pasangan kamu. Pada akhirnya, semua tetap ditujukan untuk kebahagiaan dan kesehatan keluarga.
2. Tidak perlu semua kebutuhan kamu menjadi urusan dia
Jika mobil kamu ada kerusakan, kamu bisa minta bantuan pasangan kamu. Dengan begini ia akan merasa dibutuhkan dan merasa senang bisa membantu kamu.
Tapi jika hanya perawatan bulanan seperti ganti oli, nggak ada salahnya kamu bayar sendiri. Toh, sehari-harinya mobil tersebut kamu yang pakai.
Sama halnya dengan uang untuk bayaran studi tour di sekolah anak-anak, mungkin kamu bisa minta ke pasangan kamu. Tapi saat harinya, anak-anak perlu uang saku, nggak harus meminta suami yang memberikan ke Si Kecil karena kamu juga bisa menangani ini kan?
3. Ini pemikiran jadul
Orang tua jaman dulu berpikir, laki-laki dewasa yang keren itu adalah seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan dengan penghasilan yang besar, membeli mobil yang bagus, mengajak pasangannya keluar untuk makan malam dan menonton film dari dalam mobilnya yang bagus.
Lalu dengan bangga ia membayar semuanya, kemudian membuka pintu untuk Si perempuan dan mengantarkannya pulang.
Secara teori, dia bersaing dengan beberapa laki-laki lainnya untuk berebut perhatian Sang Perempuan dan semakin banyak uang yang dia habiskan, maka semakin baik peluangnya.
Tapi dinamika hubungan suami istri berbeda. Berbeda dengan pemikiran jadul di atas. Jika hanya suami yang bekerja terkadang dirasa kurang sesuai, banyak juga perempuan yang berharap ia bisa tetap bekerja setelah pernikahannya. Itu tidak jadi masalah sepanjang suami dan istri telah menyepakati hal tersebut.
Laki-laki dari waktu ke waktu berubah, sementara dengan tetap memiliki penghasilan tetap maka ia masih selalu terlihat keren karena bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
Perempuan juga mengalami perubahan, sekarang tidak lagi harus selalu dilayani karena perempuan juga berdaya dan tidak manja. Perempuan juga terlihat lebih keren dengan menunjukkan kemampuannya.
4. Keterikatan dengan pasangan
Ketika suami membayar segalanya, dan ketika seorang istri mengizinkannya, pesannya adalah seberapa besar istri terikat dengan pasangannya. Secara tidak langsung, seberapa istri bergantung padanya?
Ini bukan hal yang sehat dalam sebuah pasangan. Kedua pasangan perlu tahu bahwa mereka bisa berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri jika mereka merasa perlu melakukannya. Selain itu, keduanya perlu tahu bahwa mereka memberi kontribusi penting pada hubungan dan rumah tangganya.
5. Saling melengkapi
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan yang mereka bawa ke dalam menjalankan sebuah hubungan. Dalam situasi ideal, kekuatan satu pasangan membantu mengatasi kelemahan orang lain, dan sebaliknya.
Suatu hubungan, untuk menjadi sehat dan tahan lama bisa menggunakan pemikiran saling melengkapi terhadap pasangan. Setiap pasangan membawa banyak hal positif ke dalam hubungan dan memberi banyak kontribusi padanya.
Itulah lima alasan yang perlu disadari, kalau kamu bisa tampak lebih keren dengan tidak membebankan semuanya ke pasangan kamu. Kamu juga hebat, ambil porsi sesuai kemampuan kamu. Selamat mencobanya Mama.