TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Resmi Berpisah dengan Veronica Tan, Ahok Dapat Hak Asuh Anak

Tidak ada kata lain selain ucapan syukur atas putusan hak asuh anak untuk Ahok

Instagram.com/basukibtp

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hari ini, Rabu (4/4/2018) resmi bercerai dengan Veronica Tan. Putusan itu dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Sutaji di PN Jakarta Utara.

Seperti kasus perceraian pada umumnya, jika pasangan telah memiliki anak maka yang diperdebatkan adalah hak asuh anak.

Hakim Sutaji menyebutkan hak asuh anak dari perceraian Ahok an Veronica diberikan kepada pihak Ahok, selaku penggugat cerai.

"Menyatakan penggugat sebagai orang tua yang mempunyai hak asuh untuk memelihara dan mendidik anak yang masih di bawah umur, yaitu Nathania dan Daud selaku wali bapak," jelas Sutaji.

1. Bersyukur telah memenangkan hak asuh anak

Instagram.com/basukibtp

Pihak Ahok mengatakan bersyukur karena telah memenangkan kasus ini sekaligus memenangkan hak asuh anak.

"Ya kita berterima kasih atas putusan yang bijaksana dan seperti yang kita dengar bersama kewajiban dari orangtua baik ibu dan bapak untuk mengasuh anaknya. Namun, untuk hak asuh memang diminta secara khusus oleh bapak (Ahok) dan kami bersyukur bapak mendaptkan hak asuh anak-anak yang belum dewasa," ujar adik yang sekaligus menjadi pengacara Ahok, Fifi Letty Indra, setelah persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada.

Saat ini Nathania berdasarkan akte kelahiran belum genap berusia 17 tahun dan Daud belum genap berusia 12 tahun.

2. Proses panjang perceraian sudah melalui pertimbangan yang matang

Instagram.com/basukibtp

Bukan perihal mudah untuk memutuskan gugat cerai bagi pihak Ahok.

Menurut Fifi, Ahok telah memikirkan baik-baik mengenai perceraian ini. Waktu tujuh tahun bukanlah masa yang singkat untuk mempertimbangkan segala kemungkinan dan risiko setelah adanya keputusan bercerai.

"Pak Ahok dia pertimbangannya panjang saya rasa. Tujuh tahun bukan waktu singkat, sebagai keluarga adik kandung saja kami nggak tahu masalah ini sampai beliau baru membuka masalah ini, ketika sudah dilakukan segala upaya cara tetapi ibu Vero bersikeras berhubungan dengan Julianto Tio ini jadi apa boleh buat," kata dia.

3. Beberapa hal penting terkait dasar hukum hak asuh anak

Instagram.com/basukibtp

Menciptakan pernikahan yang bahagia memang hal yang susah-susah gampang. Pasalnya, perlu kerjasama kedua belah pihak baik suami maupun istri.

Selain itu komunikasi dan kesetiaan bersama pasangan adalah kunci utamanya untuk memiliki sebuah keluarga bahagia.

Jika sudah terlanjur menghadapi tebing perpisahan, apa yang perlu dipersiapkan?

Berikut ini beberapa hal agar bisa menambah peluang memenangkan hak asuh anak yang perlu diketahui:

  • Dasarnya, Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam (“KHI”) yang mengatakan anak yang belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya. Setelah itu anak diberikan kebebasan memilih untuk diasuh oleh ayahnya atau ibunya.
  • Nafkah bagi anak setelah cerai, sesuai Pasal 41 huruf b UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jika terjadi perceraian maka bapak bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak.

Akan tetapi, masih menurut pasal yang sama, hal tersebut juga melihat pada kemampuan bapak. Apabila bapak tidak dapat memberi kewajiban tersebut maka Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.

4. Alasan bisa memenangkan hak asuh anak pada kasus perceraian

Instagram.com/basukibtp

Inilah alasan umum kenapa seseorang yang terlibat kasus perceraian bisa berpeluang untuk memenangkan hak asuh anak.

1.     Pelajari lebih lanjut tentang Hak Pengasuhan di domisilimu

Cari tahu tentang hukum pengasuhan anak di daerahmu. Ini terkait adat istiadat setempat, sehingga kamu dapat lebih memahami situasinya. Lihat juga untuk apa pun yang dapat digunakan terhadap kamu dan bagaimana kamu dapat melawannya. Pelajari tentang bagaimana proses seluruh pengasuhan dan hak-hak kamu sebagai orangtua juga.

2.     Kumpulkan dokumentasi dan saksi atas hubungan kamu dan anak.

Tuliskan semua aktivitas yang berhubungan dengan anak kamu dan menyimpan semua informasi tentang dia. Ini akan sangat berguna di kemudian hari selama persidangan.

Pastikan kamu tidak membuat penipuan karena dengan mudah bisa ketahuan di pengadilan. Kamu juga perlu menemukan orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan kamu dan dengan anak-anak.

Mereka bisa anggota keluarga, saudara, teman, guru, dokter dan komunitasnya. Kumpulkan saksi yang dikamulkan sehingga akan memperkuat keterangan kamu dalam kasus perceraian ini.

3.     Kenali poin baik dan buruk yang kamu miliki

Mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan kamu sebagai orangtua akan membantu kamu mendapat strategi yang tepat. Nantinya kamu bisa menemukan pendekatan yang tepat untuk digunakan dalam pengadilan.

4.     Prioritaskan anak kamu sebagai segalanya

Jangan pengaruhi anak untuk memilih kamu, kamu tidak harus memberitahu anak kamu untuk memilih kamu di atas orangtua lainnya. Selama proses hukum, seorang dari bagian pengasuhan anak akan mewawancarai semua orang, termasuk anak kamu.

Jika mereka tahu kamu mencoba ini, pengadilan kemungkinan besar akan menguntungkan pihak lain. Pikirkan apa yang terbaik untuk anak kamu daripada meletakkan kebutuhan kamu.

Jangan lupa bahwa anak kamu adalah salah satu yang paling menderita dari semua ini, dan yang paling dapat kamu lakukan adalah membuat sesuatu yang lebih mudah baginya.

Hanya melakukan yang terbaik untuk menjadi orangtua yang baik dan memenuhi kebutuhan anak kamu pada akhirnya, kamu tidak akan peduli siapa yang menang asalkan kamu tahu anak kamu akan mendapatkan perawatan terbaik.

5. Tips memilih pengacara untuk kasus perceraian

Instagram.com/basukibtp

Agar tidak menambah kesulitan selama proses perceraian, gunakan jasa pengacara profesional. Beberapa tips yang bisa diikuti sebagai berikut:

1. Buatlah kontrak tertulis

Siapkan kontrak tertulis sesuai dengan aturan hukum. Surat kuasa saja tidak cukup. Konsultasikan tahap demi tahap untuk membuat penunjukkan secara resmi.

2. Pilih pengacara yang amanah dan profesional

Idealnya pengacara bertugas sebagai pembela kliennya di tengah persidangan nanti. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, pilihlah tim pengacara yang bisa menjaga kliennya dengan baik.

3. Biaya yang relevan perlu jadi pertimbangan

Tidak memilih tim pengacara yang di luar batas kemampuan. Sesuaikan dengan kesanggupan klien agar tidak tersendat di tengah jalan.

Itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui terkait proses perceraian. Ingat, masa depan anak  dipertaruhkan dalam proses ini, dan kamu ingin menerima pelayanan terbaik sehingga kamu dapat memenangkan kasus ini. Silakan pikirkan baik-baik terlebih dulu ya Ma

The Latest