Apakah Selingkuh Termasuk Zina? Ketahui Pandangan dari Sisi Agama
Ada perspektif dari sisi agama dan hukum yang perlu dipahami
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam kehidupan sehari-hari, topik selingkuh sering menjadi pembicaraan banyak orang. Selain menimbulkan konflik dan keretakan dalam sebuah hubungan, selingkuh pun sering dikaitkan dengan pertimbangan moral dan agama.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul, yakni "apakah selingkuh dapat dianggap sebagai zina?". Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memperhatikan pandangan etika, agama, dan pendekatan hukum yang berlaku di berbagai negara.
Nah, kali ini Popmama.com akan berbagi berbagai sudut pandang dan dari berbagai sumber untuk membantu memahami kompleksitas terkait pertanyaan, "apakah selingkuh termasuk zina?".
Yuk, disimak!
Pengertian Selingkuh dan Zina
Pada umumnya, dalam Islam dan beberapa agama lainnya, selingkuh dianggap sebagai perbuatan yang sangat salah dan dosa. Selain itu, selingkuh juga dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap komitmen dan kepercayaan antara pasangan.
Sementara itu, zina merujuk pada hubungan seksual yang terjadi antara dua orang yang bukan merupakan pasangan suami istri.
Namun, definisi ini dapat bervariasi tergantung pada budaya, agama, dan hukum yang berlaku di suatu masyarakat.
Perspektif Selingkuh dan Zina dalam Pandangan Agama
Masih ada yang bertanya-tanya terkait perselingkuh dan zina dalam sebuah hubungan. Berikut permbahasan terkait perspektif mengenai selingkuh dari beberapa agama, antara lain:
Islam
Dalam Islam, zina dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap aturan agama. Al-Qur'an mengatur tentang zina dan hukumannya, seperti yang terdapat dalam Surat Al-Isra [17:32] dan Surat An-Nur [24:2] yang berbunyi.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." - Al-Isra [17:32]
"Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman." - An-Nur [24:2]
Selingkuh dalam Islam dianggap sebagai bentuk zina dan dapat dikenai hukuman sesuai dengan ketentuan agama.
Kristen
Dalam agama Kristen, pernikahan dianggap sebagai ikatan suci antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Selingkuh dianggap sebagai pelanggaran terhadap janji pernikahan dan nilai-nilai moral Kristen.
Meskipun istilah "zina" tidak sering digunakan secara langsung, konsep pengkhianatan dan pelanggaran moral tetap relevan dalam konteks ini.
Hindu, Buddha, dan agama-agama lainnya
Terdapat variasi pandangan terhadap selingkuh dan zina. Dalam beberapa agama lainnya, pernikahan dianggap sebagai hal yang dianggap sakral, sementara selingkuh dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip etika.
Perspektif Selingkuh dan Zina dalam Pandangan Hukum
Hukum negara
Hukum negara memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan status hukum selingkuh.
Terdapat perbedaan di antara negara-negara, di mana beberapa negara menganggap selingkuh sebagai pelanggaran hukum, sementara negara lain tidak menjadikannya sebagai tindakan yang kriminal.
Hukum perkawinan dan perjanjian pra-nikah
Banyak negara mengatur hubungan pernikahan dan perselingkuhan melalui undang-undang perkawinan dan perjanjian pra-nikah.
Dokumen ini dapat mencakup ketentuan mengenai kesetiaan dalam pernikahan dan konsekuensinya.
Popmama.com telah memberikan pemahaman yang luas dan beragam tentang pertanyaan "apakah selingkuh termasuk zina?" Mengingat hal tersebut merupakan suatu pertanyaan kompleks dan tidak memiliki jawaban yang berlaku untuk semua orang.
Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru, ya.
Baca juga:
- Apakah Selingkuh Masuk Neraka? Begini Faktanya!
- 15 Ciri-Ciri Suami Selingkuh dan Berbohong, Tingkahnya Beda
- 5 Faktor Pasangan Selingkuh yang Harus Diketahui