9 Fakta Keluarga Umi Pipik dari Pengakuan Abidzar Al-Ghifari
Abidzar ingin mewujudkan impian Uje dan Umi Pipik bisa membangun rumah yatim
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Abidzar Al-Ghifari adalah aktor sekaligus anak dari almarhum ustaz Jefri Al Buchori serta Umi Pipik. Laki-laki kelahiran 13 April 2001 ini tengah aktif-aktifnya di dunia entertainment.
Lewat podcast Denny Sumargo di kanal YouTube, Abidzar menceritakan fakta mengenai keluarganya yang tidak banyak orang tahu. Mulai dari cara papanya mengajarkan Al-Qur'an hingga sosok Umi Pipik yang tidak pernah membatasi Abidzar di pergaulannya.
Selama hampir 1 jam, Abidzar menceritakan beberapa fakta menarik tentang kehidupan keluarganya tersebut. Ada momen Abidzar kabur dari rumah, lho.
Berikut Popmama.com rangkum fakta keluarga Umi Pipik dari pengakuan Abidzar Al-Ghifari secara lebih detail.
Kumpulan Fakta Keluarga Umi Pipik dari Pengakuan Abidzar Al-Ghifari
1. Meski sibuk, ustaz Jefri berusaha dekat dengan anak-anak
Pengakuan Abidzar kepada Denny banyak yang mengundang decak kagum. Abidzar mengaku kalau sosok almarhum papanya selalu berusaha mendekatkan diri dengan anak-anaknya.
Meski ustaz yang akrab disapa Uje itu sibuk, waktu quality time dengan anak selalu penting. Abidzar ingat betul kalau kenangan dengan Uje sangat indah sebelum ditinggal selamanya.
"Beliau memang jarang di rumah, dari seminggu cuman 2-3 hari, balik subuh siangnya sudah jalan lagi. Tapi kalau lagi quality time sama anak-anaknya selalu utama. Guediajak motoran gitu. Jadi bukan cuma sebagai figur papa tapi juga teman yang seru, bokap selalu ngisi itu," pungkasnya.
2. Keinginan Uje dan Umi Pipik agar Abidzar masuk pesantren
Selepas Uje meninggal dunia, ada banyak perubahan dalam hidup Abidzar dan Umi Pipik. Namun, Abidzar yang saat ditinggal Uje masih kelas 5 SD berusaha menjalani perannya sesuai keinginan sang Papa yang sudah pergi.
Salah satunya keinginan Uje yang ingin Abidzar masuk pesantren. Abidzar pun menuruti hal itu. Ia menjalani pendidikan pesantren selama 3 tahun.
"Setelah itu guemasuk pesantren, karena ngikutin keinginan bokap juga. Karena kakak juga sudah pesantren. Setelah itu, baru mulai lagi syuting. Itupun bukan karena gue yang mau, tapi karena terdesak keadaan aja, perekonomian," tuturnya.
3. Perekonomian keluarga Abidzar selepas Uje meninggal cukup terpuruk
Uje berperan sebagai tulang punggung keluarganya saat itu. Oleh karenanya semua perputaran pemasukan utamanya ada di tangan Uje.
Abidzar yang tidak niat terjun ke dunia akting harus mengambil kesempatan itu untuk membantu kondisi keluarganya.
"Bokap nggak pernah seterbuka itu soal ekonomi ke nyokap, yang penting nyokap butuh apa pasti diadakan. Nggak pernah kasih tahu, karena dulu bokap punya manajemen sendiri namanya Uje Centre. Semua uang masuk ke situ baru dibagikan ke semuanya, ke keluarga, kakaknya, siapanya," ujar Abidzar.
Abidzar mengaku kalau cobaan perekonomian membuatnya harus turut serta mencari nafkah. Belum lagi ada cobaan lain yakni kakeknya meninggal dan rumahnya kebakaran.
"Habis nggak lama dari bokap (meninggal), kakek meninggal. Selesai dari kakek, rumah guekebakaran. Jadi full habis (uang). Pas habis rumah kebakaran itu sampai mikir 'kita tidur di mana ya?'. Akhirnya sahabat nyokap gue yang bukain kamar hotel sebulan buat kita tidur bareng-bareng," ujarnya.
Abidzar melihat perjuangan Umi Pipik untuk berjuang demi menghidupi anak-anaknya. Mulai dari segala cicilan yang ada hingga cicilan mobil almarhum Uje.
4. Sempat ada masa-masa kesepian dan putus asa setelah Uje meninggal
Meninggalnya Uje tidak hanya meninggalkan rasa sedih untuk jamaahnya. Terutama untuk keluarga, almarhum Uje menjadi sosok penting yang saat itu tak tergantikan.
Ada momen keluarga Abidzar sangat kesepian dan putus asa karena berbagai hal.
"Setelah bokap nggak ada Umi ngerasa kesepian, anak-anaknya juga kesepian jadi nggak bisa nyenengin satu sama lain. Ada boundaries yang nggak bisa kita lewati. Gue ngeliat nyokap dari keadaan lagi nggak enak banget. Guengerasa dia butuh someone, makanya guemasuk, gueharus bisa ngegantiin posisi bokap gue saat itu," tuturnya.
Ketika disinggung soal Umi Pipik akan menikah lagi atau tidak, Abidzar mengaku sempat melarangnya dulu.
Namun, setelah usianya semakin matang ia sadar bahwa sosok suami tetap tak bisa digantikan.
"Dulu gue larang nyokap nikah lagi dengan keegoisan gue. Tapi sekarang udah nggak gitu, karena gue mikir kasih sayang anak sama suami juga beda. Jadi kalau nanti Umi nanya mau nikah lagi, ya sudah terserah," pungkasnya.
5. Soal agama, Uje dan Umi Pipik tidak pernah memaksa anak-anaknya
Kilas balik saat sang Papa masih hidup, Abidzar mengenang sosok musisi sekaligus ustaz itu dengan penuh kebanggaan. Lahir dari orangtua dengan nama besar, Abidzar mengaku di keluarganya justru cukup membebaskan.
Uje dan Umi Pipik mengenalkan agama dan pelajaran untuk mengamalkan Al-Qur'an tanpa paksaan. Mereka merangkul anak-anaknya untuk menyukai agama dengan cara masing-masing.
"Mengajarkannya santai, ngajak bareng baca Al-Qur'an, kalau kita full tuh dapat uang jajan. Santai dalam artian 'ayo baca Al-Quran kalau nggak gue sabet lo', nggak gitu. Bokap adalah sosok yang selalu melihat sisi baik dari semua sudut pandang itu bokap gue," tuturnya.
6. Kalau ada masalah soal keluarga, Abidzar siap pasang badan
Meski usianya masih muda, Abidzar dipuji Denny Sumargo memiliki pemikiran yang dewasa. Abidzar adalah orang yang tidak mudah kepikiran soal masalah hidupnya.
Namun, berbeda lagi kalau urusan keluarga. Karena ia siap membela dan pasang badan untuk sang Mama, kakak atau adik-adiknya.
"Sangkut paut sama keluarga itu jadi masalah besar. Kalau misalnya berhadapan sama seseorang yang masalah dengan keluarga gue, ya gue maju. Dengan cara baik dulu, kalau nggak dan mau keras, ya keras sekalian," tuturnya.
Namun, saat ada masalah yang timbul dari internal keluarganya Abidzar memilih untuk diselesaikan dengan baik-baik. Mengajak bicara dengan tenang dan nada yang rendah akan selalu dipilihnya.
"Kalau masalah besar timbul dari dalam keluarga itu sendiri gue tetep ajak ngobrol. Ada satu masa gue kabur dari rumah karena ada pertentangan. Saat itu gue balik ke rumah karena gue tahu nyokap kena tumor dan tulang ekornya juga retak. Pas gue balik pagi, panggil nyokap dan kakak gue duduk bareng. Gue mulai dari nada yang pelan biar dari hati ke hati, biar sama-sama ngerasa dan akhirnya jadi terbuka dan lowong," pungkasnya.
7. Pesan dari almarhum Uje dan Umi Pipik untuk Abidzar
Sebagai orangtua, tentu ada pesan berharga dari mereka untuk anak-anaknya. Satu pesan yang diingat oleh Abidzar dari almarhum Uje dan Umi Pipik yakni jangan sombong dan dikasihani orang lain.
"Nyokap selalu bilang jangan mau dikasihani sama orang, harus berusaha. Jangan pernah bikin orang terbebani gara-gara kita. Bokap juga ngomong, harus selalu jadi orang rendah, jadi nggak ada yang bisa ngerendahin. Tetap jadi orang yang paling baik, paling sopan, tapi jangan nyusahin," ujar Abidzar.
8. Abidzar dan Umi Pipik sama-sama keras kepala, sering bertengkar
Sifat Abidzar dan Umi Pipik diakui sang Aktor sangat mirip. Ia dan mamanya itu sama-sama keras kepala dan memiliki ego yang cukup besar. Sehingga jika ada perselisihan jarang ada yang mau mengalah.
"Makanya sering berantem. Terus di rumah nggak ada yang bisa ngomong vokal selain gue. Jadi gue harus fight sama semuanya ke nyokap tanpa menjelekkan dia," tuturnya.
Pernah ada masa cara bertengkar Abidzar kepada Umi Pipik tidak sopan sampai berkata kasar. Itu membuat sang Mama bersedih sampai menangis. Kejadian itu membekas dan tidak mau diulanginya lagi.
"Pas berantem itu gue sampai tunjuk-tunjuk juga. Itu emosi banget sampai gue ngomong kasar ke nyokap dan kakak gue. Kaburlah gue berapa bulan nggak pulang. Pas tahu kalau nyokap tumor merasa bersalah banget. Langsung pulang ke rumah akhirnya," ucapnya.
9. Membuat Umi Pipik bahagia dan terharu jadi tujuan hidup Abidzar
Kasih sayang Abidzar kepada Umi Pipik begitu besar. Sampai anak kedua Umi dan Uje ini mampu mengorbankan apapun untuk kebahagiaan sang Mama saat ini.
Abidzar yang populer dan berkecukupan saat ini seolah berada di atas kenyamanan. Namun, baginya semua popularitas dan harta yang didapat itu tidak berarti jika sang Mama tidak bangga dan bahagia.
"Gue nggak bangga dengan apa yang gue punya sekarang kecuali gue bisa menyenangkan nyokap gue, bikin nyokap gue terharu baru semuanya berarti buat gue," tuturnya.
Keinginan Abidzar saat ini ternyata cukup besar. Ia meneruskan mimpi Uje dan Umi Pipik yang membangun rumah untuk anak Yatim. Sampai kapanpun ini menjadi impian yang dirinya ingin raih.
"Gue ingin nerusin mimpi mereka berdua, mimpi nyokap dan bokap gue, ingin bikin rumah Yatim. Sampai sekarang masih ingin banget," ucapnya.
Itulah tadi fakta keluarga Umi Pipik dari pengakuan Abidzar Al-Ghifari. Terlepas dari pro dan kontra cara hidup Abidzar di mata netizen, ia selalu ingin menjadi anak yang membanggakan untuk almarhum Uje dan Umi Pipik.
Bagi Abidzar, keluarga selalu menjadi nomor satu.
Baca juga:
- Ikuti Jejak Mendiang Uje, Umi Pipik Dukung Dakwah Versi Abidzar
- Abidzar Wujudkan Keinginan Mendiang Uje di Film Balada Si Roy
- Main Film Balada Si Roy, Abidzar Ungkap Tambah Sayang Umi Pipik